1.  Mengusahakan  agar  setiap  siswa  berpartisipasi  aktif,  minatnya  perlu ditingkatkan,  kemudian  perlu  dibimbing  untuk  mencapai  tujuan
tertentu; 2.  Menganalisis  struktur  materi  yang  akan  diajarkan  dan  juga  perlu
disajikan secara sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa; 3.  Menganalisis  sequence.  Guru  mengajar,  berarti  membimbing  siswa
melalui  urutan  pernyataan-pernyataan  dari  suatu  masalah  sehingga siswa memperoleh pengertian dan dapat men-transfer apa yang sedang
dipelajari; 4.  Memberi reinforcement dan umpan balik feed-back. Penguatan yang
optimal  terjadi  pada  waktu  siswa  mengetahui  bahwa  ia  mengetahui jawabannya
Dengan  demikian,  keterkaitan  penelitian  ini  dengan  pendekatan teori  J.  Brunner  adalah  untuk  meningkatkan  kemampuan  literasi
matematika  siswa  dapat  melakukan  eksplorasi  sehingga  sumber  belajar siswa  tidak  hanya  berasal  dari  guru  tetapi  juga  dari  aktivitas  pada
kehidupan sehari-hari.
2.1.3 Unsur-Unsur Belajar
1.  Peserta  didik.  Istilah  peserta  didik  dapat  diartikan  sebagai  warga belajar dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar.
Peserta  didik  memiliki  organ  penginderaan  yang  digunakan  untuk menangkap
rangsangan, otak
yang digunakan
untuk mentransformasikan  hasil  penginderaan  ke  dalam  memori  yang
kompleks, dan syaraf atau otot digunakan untuk  menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari.
2.  Rangsangan  stimulus,  peristiwa  yang  merangsang  penginderaan peserta  didik  disebut  stimulus.  Agar  peserta  didik  mampu  belajar
optimal,  ia  harus  menfokuskan  diri  pada  stimulus  tertentu  yang diminati.
3.  Memori yang ada pada peserta didik berisi berbagai kemampuan yang berupa  pengetahuan,  keterampilan,  dan  sikap  yang  dihasilkan  dari
kegiataan belajar sebelumnya. 4.  Respon,  tindakan  yang  dihasilkan  dari  aktualisasi  disebut  respon.
Peserta  didik  yang  sedang  mengamati  stimulus  akan  mendorong memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut.
Keempat unsur belajar tersebut digambarkan sebagai berikut. Kegiatan belajar  akan  terjadi  pada  diri  peseta  didik  apabila  terdapat  interaksi  antara
stimulus  dengan  isi  memori  sehingga  perilakunya  berubah  dari  waktu  ke waktu  sebelum  dan  setelah  adanya  stimulus  tersebut.  Apabila  terjadi
perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar.
2.1.4 Hakikat Matematika
Matematika pada mulanya diambil dari perkataan Yunani “mathematike”
yang  berarti “relating  to  learning”  perkataan  itu  mempunyai  akar  kata
mathema  yang  berarti  pengetahuan  atau  ilmu  knowledge,  science.  Perkataan mathematike  berhubungan  erat  dengan  sebuah  kata  lain  yang  serupa  yaitu