Analisis Validitas Butir Soal

Daya Pembeda D Kriteria 0,71 – 1,00 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20 Bertanda negatif Sangat baik excellent Baik good Cukup satistifactory Jelek poor Jelek Sekali Butir soal yang digolongkan sebagai soal yang baik dan ideal untuk siswa adalah butir soal yang mempunyai daya pembeda 0,40 sampai dengan 0,70 Arikunto 2013: 232. Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan daya beda diperoleh hasil seperti pada tabel 3.7 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11-21. Tabel 3 7 Perolehan Daya Pembeda Butir Soal Butir soal Kelas VII B Kelas VII G Skor DP Kriteria Skor DP Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0,1945 0,004 0,2137 0,424 0,232 0,054 0,0308 0,1995 0,03 0,4066 0,441 0,22 Jelek Jelek Cukup Baik Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Baik Baik Cukup 0,01 0,00 0,20 0,21 0,24 0,37 0,41 0,24 0,25 0,22 0,24 0,08 Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek

3.9.4 Analisis Tingkat Kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index Arikunto, 2013: 223. Soal yang baik adalah soal yang tidak telalu sukar maupun tidak terlalu mudah. Jika soal terlalu mudah, siswa tidak terangsang untuk menyelesaikan, dan jika terlalu sulit siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk menyelesaikannya. Arikunto, 2013: 222 Menurut Arikunto, 2013: 223, rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah sebagai berikut. Keterangan: : indeks kesukaran : banyaknya peserta yang menjawab soal dengan benar : banyaknya seluruh peserta tes Menurut Arikunto, 2013: 225, klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai berikut: Tabel 3 8 Klasifikasi Taraf Kesukaran Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan tingkat kesukaran diperoleh hasil seperti pada tabel 3.9 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 11-21 Tabel 3 9 Perolehan Tingkat Kesukaran Butir Soal Butir soal Kelas VII B Kelas VII G TK Kriteria TK Kriteria 1 2 3 4 0,87778 0,7407 0,4185 0,489 Mudah Mudah Sedang Sedang 0,93 0,85 0,85 0,51 Mudah Mudah Mudah Sedang Indeks Diskriminasi D Klasifikasi 0,00 ≤ P 0,30 0,31 ≤ D 0,70 0,71 ≤ D 1,00 Soal sukar Soal sedang Soal mudah 5 6 7 8 9 10 11 12 0,87 0,367 0,8852 0,6111 0,285 0,5185 0,87778 0,16 Mudah Sedang Mudah Sedang Sulit Sedang Mudah Sulir 0,63 0,43 0,40 0,34 0,41 0,43 0,41 0,16 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sulit

3.10 Penentuan Instrumen

Setelah dilakukan analisis validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda, maka selanjutnya adalah penentuan instrumen tes literasi matematika yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Berikut disajikan tabel 3.10 mengenai hasil analisis tersebut. Tabel 3 10 Hasil Analisis Instrumen Tes Butir Soal VII B VII G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Disisihkan Disisihkan Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Disisihka Disisihkan Dipakai Dipakai Disisihkan Disisihkan Disisihkan Diperbaiki dan dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Diperbaharui dan dipakai

3.11 Teknik Analisis Data

3.11.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII

11 101 392

Keefektivan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Menulis Matematik pada Materi Pokok Fungsi Kelas VIII Semester I MTs Negeri

0 11 140

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTICS MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENDEKATAN REALISTICS MATHEMATICS EDUCATION (RME) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 4 85

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Tutor Teman Sebaya Bagi Siswa Kelas VII A SMP

0 2 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Tutor Teman Sebaya Bagi Siswa Kelas VII A SMP

0 1 13

EFEKTIVITAS PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PEMAHAMAN Efektivitas Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Dalam Peningkatan Kemandirian Dan Pemahaman Konsep Belajar Matematika (PTK Pembelajaran

0 2 17

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) Peningkatan Kemandirian Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Bagi Siswa SMP N 3 Polanharjo Tahun 2012

0 1 17

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN SELF-EFFICACY SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

2 3 8

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP Lisna Nurani *) Abstrak - REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP (lisna)

0 0 12