58
Dalam definisi teknologi pendidikan yang diterbitkan oleh AECT tahun 2004 yang berbunyi, “Educational technology is the study and ethical practice of
facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources
”, Januszewski dan Molenda 2008 dalam Subkhan 2013: 5 menggambarkan elemen kunci
teknologi pendidikan dalam gambar berikut.
Gambar 2.3 Gambaran Visual Elemen Kunci Definisi Teknologi Pendidikan Menurut AECT Tahun 2004
Dengan memperhatikan elemen kunci di atas, penelitian ini mencakup dua bidang kawasan teknologi pendidikan yakni kreasi creating dan penggunaan
using. Dalam kawasan kreasi, penelitian ini mengkreasi media pembelajaran yakni dalam bentuk Buku Pintar Elektronik BPE. Dalam kawasan penggunaan,
media Buku Pintar Elektronik BPE yang telah dikreasi akan diimplementasikan dalam pembelajaran untuk dilakukan uji coba keefektifannya dan akan dievaluasi.
2.10 Kerangka Berpikir
Using Managing
Study
Creating Processes +
Resources
Facilitating learning +
Improving performance
Practice
59
Kelas 4 SD Negeri Srondol Wetan 04 Semarang terdiri atas dua kelas yakni kelas 4A dan 4B. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, dalam
penelitian ini akan dikembangkan Buku Pintar Elektronik BPE untuk siswa kelas 4 di SD Negeri Srondol Wetan 04 Semarang dengan mengambil tema
Tempat Tinggalku. Buku Pintar Elektronik BPE merupakan inovasi produk multimedia pembelajaran interaktif yang berbentuk buku elektronik dengan
berbagai interaktivitas di dalamnya. Penelitian ini akan dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pengembangan program BPE, implementasi BPE, dan uji
keefektifan BPE. Tahap desain mencakup perancangan silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP, Garis Besar Isi Media GBIM, naskah storyboard sebagai landasan untuk pengembangan produk BPE, peta konsep dan peta kompetensi.
Tahap desain berfungsi sebagai acuan yang akan digunakan dalam tahap pengembangan. Tahap pengembangan merupakan tahap produksi program BPE
yang meliputi pra produksi, produksi, dan pasca produksi yang kemudian dilakukan evaluasi dan validasi dari ahli materi dan ahli media. Hasil dari
pengembangan yang sudah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media akan digunakan dalam tahap selanjutnya yakni tahap implementasi. Tahap
implementasi dilakukan untuk menguji coba produk BPE dengan melibatkan peran siswa yang akan dibedakan menjadi kelompok kontrol dan kelompok
ekperimen. Sebelum uji coba produk, akan dilakukan pretest terlebih dahulu pada kelompok krontrol dan kelompok eksperimen. Setelah pretest, kelompok
eksperimen akan diberikan perlakukan yakni pembelajaran dengan memanfaatkan
60
BPE, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan BPE hanya diberikan buku cetak konvensional. Selanjutnya, akan dibandingkan dengan dengan memberikan
posttest pada kedua kelompok tersebut di mana kelompok eksperimen sudah diberikan perlakuan. Dalam tahap ini juga akan dapat dievaluasi kekurangan dari
produk BPE sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut. Tahap evaluasi merupakan tahap penilaian dari seluruh rangkaian proses sebelumnya untuk
menguji kefektifan produk yang dikembangkan. Dalam tahap ini, akan diketahui efektivitas dari pengembangan BPE terhadap minat dan hasil belajar siswa sesuai
dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan. Dengan melihat penjelasan di atas, kerangka berpikir dalam penelitian ini
dapat digambarkan dalam bagan berikut.
Bagan 2.3 Alur Berpikir Penelitian dan Pengembangan dengan Buku Pintar Elektronik BPE
Pengembangan Buku Pintar Elektronik BPE Analisis kebutuhan Buku Pintar Elektronik BPE
Implementasi Buku Pintar Elektronik BPE
Evaluasi keefektifan Buku Pintar Elektronik BPE Desainperancangan Buku Pintar Elektronik BPE
61
2.11 Hipotesis Penelitian