145
menggunakan Buku Pintar Elektronik kelompok kontrol. . Grafik uji hipotesis 2 dengan uji dua pihak dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.2 Grafik Hasil Uji Hipotesis 2 dengan Uji Dua Pihak Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa
t
hitung
jatuh pada daerah penerimaan
sehingga diterima. Adapun secara terperinci dapat dilihat pada
lampiran 31 halaman 221.
4.3.1.7 Angket Minat Belajar Siswa
4.3.1.7.1 Klasifikasi Persentase Minat Belajar Siswa
Dari hasil pengumpulan data tentang minat belajar siswa, diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.15 Hasil Analisis Angket Minat Belajar Siswa
Aspek Persentase Keterangan
Hasrat dan keinginan berhasil 75
Baik Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
77 Baik
Harapan dan cita-cita masa depan 85
Sangat Baik Daya tarik terhadap media BPE dalam
pembelajaran 73
Baik
Hasil tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut.
146
Bagan 4.5 Hasil Analisis Angket Minat Belajar Siswa Tabel dan bagan di atas menunjukkan persentase yang sangat tinggi
terhadap aspek-aspek yang ada untuk mengukur minat belajar siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:
1 siswa memiliki hasrat dan keinginan berhasil yang tinggi dalam pembelajaran
menggunakan Buku Pintar Elektronik, 2
siswa memiliki dorongan dan kebutuhan belajar yang tinggi dalam pembelajaran menggunakan Buku Pintar Elektronik,
3 siswa memiliki harapan dan cita-cita tentang masa depan dilihat dari
semangat yang tinggi ketika pembelajaran dengan Buku Pintar Elektronik, 4
siswa memiliki daya tarik yang tinggi ketika dilakukan pembelajaran dengan Buku Pintar Elektronik.
Berdasarkan deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Buku Pintar Elektronik dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan
66.00 68.00
70.00 72.00
74.00 76.00
78.00 80.00
82.00 84.00
86.00
Hasrat dan Keinginan
Berhasil Dorongan dan
Kebutuhan Belajar
Harapan dan Cita-cita
Daya Tarik BPE dalam
Pembelajaran
MINAT BELAJAR SISWA
Minat Belajar Siswa
147
minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Adapun secara terperinci tentang hasil angket minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 34 halaman
224.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengembangan Buku Pintar Elektronik
Pengembangan Buku Pintar Elektronik BPE mendukung teori yang dikemukakan oleh dilakukan Bostock 1998 dalam Shiratuddin 2003 yang
menyatakan bahwa dalam mengembangkan sebuah buku elektronik e-book untuk pendidikan harus dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek tertentu
agar dapat menjadi media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan validasi oleh ahli materi ahli media pembelajaran. Alasannya adalah
dalam mengembangkan e-book termasuk Buku Pintar Elektronik untuk pendidikan juga harus mengacu pada desain instruksional materi pembelajaran
yang ada agar e-book tersebut dapat berperan sebagai media pembelajaran termasuk dengan adanya validasi oleh para ahli yang adalam penelitian ini
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi ahli materi pembelajaran, Buku Pintar
Elektronik dengan tema Tempat Tinggalku dinyatakan sangat layak dilihat dari dasar pertimbangan Buku Pintar Elektronik BPE sebagai media pembelajaran
dengan hasil 93 untuk aspek tujuan, 95 untuk aspek bahanmateri pembelajaran, dan 84 untuk aspek efektivitas Buku Pintar Elektronik BPE
sebagai media pembelajaran. Hasil validasi ahli materi ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Heinich, et al. 1993 dalam Prawiradilaga 2012, 68-69