105
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pengembangan Buku Pintar Elektronik
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Srondol Wetan 04 Semarang pada tema Tempat Tinggalku dengan menggunakan Research and Development R and
D Penelitian dideskripsikan berdasarkan tahap analisis, desain, pengembangan produk Buku Pintar Elektronik BPE, implementasi Buku Pintar Elektronik
BPE, dan evaluasi yang selanjutnya menunjukkan tingkat keefektifan Buku Pintar Elektronik BPE dalam pembelajaran.
4.1.1 Analysis Analisis Pengembangan Buku Pintar Elektronik
Analisis dilakukan pada saat observasi awal untuk mengetahui kebutuhan akan pengembangan suatu media. Dengan analisis kebutuhan need assessment,
pengembangan media akan sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi awal, diperoleh data
tentang materi dan tema pembelajaran yang sulit untuk diterima siswa dalam pembelajaran, kondisi pengguna yakni siswa dan guru, serta sarana dan prasarana
yang ada di sekolah beserta keterbatasan yang ada. Penjabaran secara rinci adalah sebagai berikut.
4.1.1.1 Analisis Materi dan Tema Pembelajaran
Pada saat observasi awal, peneliti memperoleh data dari guru terkait beberapa tema pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang akan diajarkan dalam
semester kedua. Dari tema yang telah diajarkan, guru menemukan kesulitan pada
106
tema Tempat Tinggalku dengan pokok bahasan Keunikan Daerah di Indonesia. Dalam tema Tempat Tinggalku, siswa kesulitan menangkap materi jika tidak ada
media penunjang yang dapat membantu memberikan visualisasi nyata dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pengembangan Buku Pintar Elektronik BPE
ditujukan pada tema Tempat Tinggalku dengan pokok bahasan Keunikan Daerah di Indonesia.
4.1.1.2 Analisis Pengguna
Pengembangan Buku Pintar Elektronik BPE sebagai media pembelajaran juga perlu memperhatikan target pengguna, yakni guru dan siswa
kelas 4 SD Negeri Srondol Wetan 04 Semarang. Dari data observasi awal, guru dapat mengoperasikan perangkat multimedia seperti komputer atau laptop, sound,
dan LCD yang mendukung pembelajaran dengan Buku Pintar Elektronik BPE. Siswa kelas 4 SD Negeri Srondol Wetan 04 Semarang juga sudah terbiasa dengan
pembelajaran menggunakan komputer atau laptop dan LCD di depan kelas. Selain itu, siswa lebih senang dengan adanya visualisasi dalam pembelajaran.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah siswa di SD Negeri Srondol Wetan 04 Semarang belum memiliki komputer maupun perangkat bergerak mobile device
secara pribadi untuk belajar mandiri.
4.1.1.3 Analisis Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SD Negeri Srondol Wetan 04 Semarang memiliki sarana dan prasarana pendukung untuk kegiatan pembelajaran berbasis multimedia seperti LCD,
laptopkomputer, dan sound yang dapat digunakan untuk pembelajaran secara klasikal. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah belum adanya lab komputer
107
yang dapat memfasilitasi siswa sehingga siswa tidak dapat melakukan praktik pembelajaran satu per satu dengan komputer. Namun, dalam uji coba penelitian
yang dilakukan, peneliti membawa beberapa laptop secara mandiri yang dapat digunakan siswa. Dengan demikian, peneliti dapat melakukan uji coba Buku
Pintar Elektronik BPE sebagai media pembelajaran.
4.1.2 Design Perancangan Buku Pintar Elektronik