Populasi Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

yang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda. 8 Setelah dilakukan uji validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui keandalan instrument.Untuk menentukan reliabilitas instrument penulis menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut 9 : � 11 = � � � − 1� � 1 − Σ� � 2 � � 2 � Keterangan: � 11 : Koefisien reliabilitas � : Banyaknya butir soal yang valid Σ� � 2 : Jumlah varians skor tiap – tiap item soal � � 2 : Varians skor total Tabel 3.2 Kriteria Koefisien Reliabilitas 10 Nilai Koefisien Korelasi Kriteria 0,90 ≤ � 11 ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,70 ≤ � 11 ˂ 0,90 Tinggi 0,40 ≤ � 11 ˂ 0,70 Sedang 0,20 ≤ � 11 ˂ 0,40 Rendah � 11 ≤ 0,20 Sangat rendah tidak valid Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas, nilai r 11 = 0,701 berada diantara 0,70 ≤ � 11 ≤ 0,90, maka dari 7 butir soal yang valid memiliki derajat reliabilitas tinggi. lampiran 11

3. Uji Taraf Kesukaran Butir Soal

Taraf kesukaran untuk setiap butir soal menunjukan apakah butir soal tersebut tergolong sukar, sedang atau mudah.Soal yang baik adalah soal yang 8 Erman Suherman, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Bandung: JICA UPI, 2003, h.131. 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 109. 10 Erman Suherman, op.cit., h. 139. tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. 11 Untuk menghitung taraf kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian digunakan rumus: 12 � = Σ� �. �� Keterangan: p : Proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran Σ� : Banyaknya peserta tes yang menjawab benar : Jumlah peserta tes Sm : Skor maksimal Tolak ukur untuk menginterpretasikan taraf kesukaran tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran Nilai p Interpretasi p ˂ 0,3 Sukar 0,3 ≤ p ≤ 0,7 Sedang p ˃ 0,7 Mudah Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang telah diujikan terdapat soal dengan kategori sedang, yaitu nomor 1,6 dan 8. Sedangkan soal lainnya, yaitu soal nomor 2,3,4,5,dan 7 merupakan kategori sukar. lampiran 12

4. Uji Daya Pembeda Soal

Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. 13 Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus. 14 � � = � � � � − � � � � = � � − � � 11 Suharsimi Arikunto, op.cit.,h.207. 12 Sumarna Surapranata, op.cit,. h.12 13 Erman Suherman, op. cit., h. 159 14 Suharsimi Arikunto,op.cit.,h.213.