Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas Eksperimen

Secara visual perbandingan penyebaran data kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar 4.1 Grafik Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan kurva di atas, terlihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terlihat pula bahwa kurva kelas eksperimen lebih bergeser ke kanan dibandingkan kelas kontrol. Penyebaran nilai kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelas eksperimen cenderung mengumpul di atas nilai rata-rata kelas kontrol 50,33. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. 3. Persentase Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Menurut Indikator Pemecahan Masalah Dalam penelitian ini, kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diteliti yaitu kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika, memilih dan menerapkan strategi, dan menjelaskan hasil dan memeriksa kebenaran hasil. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 40 60 80 100 Fr ekue ns i Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Ditinjau dari indikator kemampuan pemecahan masalah matematik tersebut, skor persentase kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.4 Persentase Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Skor Ideal Kelas Eksperimen Kelas Kontrol �� �� 1. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan 10 9,14 91,35 8,33 83,33 2. Membuat model matematika 10 6,30 62,97 6 60 3. Memilih dan menerapkan strategi 20 11,08 55,41 8,42 42,08 4. Menjelaskan hasil dan memeriksa kebenaran hasil 10 5,03 50,30 2,72 27,22 Skor Total 50 31,55 65 25,47 53,16 Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa skor kemampuan pemecahan masalah matematik siswa secara keseluruhan pada kelas eksperimen sebesar 31,55 dari skor ideal sebesar 50 dengan persentase sebesar 65, sedangkan skor kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelas kontrol secara keseluruhan sebesar 25,47 dengan persentase sebesar 53,16. Persentase skor keseluruhan indikator pemecahan masalah kelas eksperimen lebih tinggi 11,85 dari kelas kontrol. Untuk setiap indikatornya persentase skor kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Selisih terbesar terdapat pada indikator menjelaskan hasil dan memeriksa kebenaran hasil dengan selisih 28.08. Selisih terbesar kedua terletak pada indikator memilih dan menerapkan strategi yaitu sebesar 13,33. Selanjutnya pada indikator mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan memiliki selisih sebesar 8,02. Sementara untuk selisih persentase yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol