Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kegiatan mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka untuk dibahas secara bersama-sama kurang berjalan dengan baik. Ketika diminta mengumpulkan hasil
kerja mereka, hanya beberapa kelompok yang mengumpulkan dan sebagian kelompok beralasan belum selesai mengerjakan atau tidak tahu harus mengisi apa
pada lembar kerja siswa LKS tersebut. Begitupula dengan lembar pekerjaan rumah yang diberikan kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan secara
individu. Banyak siswa yang tidak mengerjakan dan mengumpulkan pekerjaan rumah pada pertemuan berikutnya. Oleh karena itu pembelajaran model
Treffinger pada pertemuan pertama dan kedua masih terdapat kendala dan belum sesuai harapan.
Pada pertemuan selanjutnya, siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran model Treffinger yang diterapkan. Diskusi kelompok menjadi lebih
aktif dan setiap siswa memberikan kontribusinya dalam menyampaikan ide-ide atau gagasannya dan mencari informasi melalui sumber belajar yang digunakan
untuk menjawab masalah-masalah yang ada pada lembar kerja siswa LKS. Setiap kelompok berdiskusi dan mengerjakan setiap tahapan pada model
pembelajaran Treffinger yang ada dalam LKS.
Tahapan pertama dalam pembelajaran model Treffinger adalah basic tools. Pada tahap ini siswa diberikan masalah terbuka yang berkaitan dengan materi
bangun ruang sisi datar yang memicu gagasan-gagasan siswa dalam menjawab permasalahan tersebut.siswa diberi kebebasan untuk mengungkap ide-idenya
sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri. Setiap siswa pada masing-masing kelompoknya berdiskusidan menuliskan segala idegagasan yang
mereka peroleh pada lembar kerja siswa LKS dan masing-masing kelompok memiliki ide tau gagasan yang berbeda-beda. Tahapan ini melatih siswa untuk
berpikir divergen dan mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Berikut ini contoh pekerjaan siswa pada tahapan basic tools.
Gambar 4.4 Hasil dari tahap basic tools Pada LKS 3
Tahapan kedua yaitu practice with process.Pada tahap ini siswa diajak untuk meluaskan pemikiran mereka dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang lebih majemuk dan menantang. Tujuan pada tahap ini adalah untuk memehami konsep pada materi yang sedang dipelajari. Berikut ini contoh
kegiatan siswa pada tahapan practice with process.
Gambar 4.5 Kegiatan siswa pada tahap practice with process
Melalui kegiatan kelompok seperti gambar di atas, siswa dapat mencari konsep materi yang sedang dipelajari seperti mencari rumus volum balok dengan
menggunakan kubus-kubus kecil yang telah mereka sediakan sebelumnya.Siswa memberikan respon positif pada kegiatan ini, banyak siswa yang antusias karena
pembelajaran berbeda dengan cara mereka belajar sebelumnya
Tahapan terakhir yaitu working with real problem. Pada tahap ini setelah siswa memperoleh konsep materi pada tahap sebelumnya, selanjutnya siswa
diberikan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Di awal pembelajaran pada tahap ini banyak siswa yang belum mengerti bagaimana
menyelesaikannya karena belum terbiasa mengerjakan soal-soal secara mandiri tanpa diberikan contoh terlebih dahulu. Namun pada pertemuan-pertemuan
berikutnya, siswa mulai terbiasa secara mandiri menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh pekerjaan siswa pada
tahap working with real problem.
Gambar 4.6 Hasil pada tahap working with real problem Pada LKS 8
Setelah siswa mengerjakan LKS yang berisi tahapan-tahapan di atas, kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa yang lain
mengungkapkan pendapatnya jika terdapat perbedaan dalam menyelesaikan LKS. Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan
secara konvensional seperti yang biasa diterapkan guru sebelumnya yaitu kegiatan pembelajaran berpusat pada guru dengan memberikan materi secara ceramah
kemudian siswa diberikan contoh soal dan diberikan tugas, akibatnya pembelajaran menjadi kurang efektif.