Hipotesis Statistik Teknik Analisis Data

Berdasarkan hasil posttest diketahui bahwa 13,89 siswa kelompok kontrol tersebut mendapat nilai hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika lebih besar dari atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu 75 5 siswa mendapat nilai ≥ 75. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tebel berikut ini: Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 37 36 Nilai Tertinggi 96 80 Nilai Terendah 28 16 Mean 64,39 50,33 Median 65,83 50,94 Modus 65,83 54 Varians s 2 249,09 269,657 Simpangan Baku s 15,78 16,42 Kemiringan - 0,09125 -0,223 Ketajaman 0,278 0,301 Dari tabel 4.3 di atas dapat terlihat adanya perbedaan hasil perhitungan statistik deskriptif diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai siswa tertinggi di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol dengan selisih 16, begitu pula dengan nilai siswa terendah, nilai terendah di kelas eksperimen lebih besar 12 angka dibanding kelas kontrol. Nilai rata-rata dari 37 siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata dari 36 siswa di kelas kontrol dengan selisih 14,06. Jika dilihat dari simpangan baku, simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dari pada kelas kontrol, ini menunjukkan bahwa nilai kemampuan pemecahan masalah matematik siswa di kelas eksperimen lebih seragam dari pada nilai di kelas kontrol. Secara visual perbandingan penyebaran data kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar 4.1 Grafik Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan kurva di atas, terlihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terlihat pula bahwa kurva kelas eksperimen lebih bergeser ke kanan dibandingkan kelas kontrol. Penyebaran nilai kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelas eksperimen cenderung mengumpul di atas nilai rata-rata kelas kontrol 50,33. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. 3. Persentase Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Menurut Indikator Pemecahan Masalah Dalam penelitian ini, kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diteliti yaitu kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan, membuat model matematika, memilih dan menerapkan strategi, dan menjelaskan hasil dan memeriksa kebenaran hasil. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 40 60 80 100 Fr ekue ns i Nilai Kelas Eksperimen Kelas Kontrol