Uji Validitas Uji Reliabilitas
Keterangan: : Indeks daya pembeda suatu butir soal
: Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar
: Banyaknya siswa pada kelompok atas : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
�
�
: tingkat kesukaran kelompok atas �
�
R
: tingkat kesukaran kelompok bawah Tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda tiap butir soal
digunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Soal Interpretasi
= 0,00 Sangat jelek
0,00 ≤ 0,20 Jelek
0,20 ≤ 0,40 Cukup
0,40 ≤ 0,70 Baik
0,70 ≤ 1,00 Sangat baik
Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang telah diujikan terdapat 1 soal dengan daya pembeda sangat jelek, yaitu nomor
1.Untuk soal dengan daya pembeda jelek terdapat 2 soal yaitu nomor 3 dan 4. Untuk soal dengan daya pembeda cukup terdapat 3 soal yaitu soal nomor 5,6
dan 7. Sedangkan terdapat 2 soal untuk soal dengan daya pembeda baik, yaitu nomor 2 dan 8. lampiran 13
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari tiap butir soal maka dapat dilihat rekapitulasi analisis butir soal
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis Instrumen
No. Soal
Validitas Taraf
Kesukaran Daya Pembeda
Kesimpulan Ket
r hit. kriteria DB
Kriteria p
1 Invalid 0,103 Sedang 0,625
Sangat Jelek
-0,017 Tidak
digunakan 2
Valid 0,647 Sukar
0,25 Baik
0,422 Digunakan
3 Valid 0,618
Sukar 0,086
Jelek 0,128
Tidak Digunakan
4 Valid 0,606
Sukar 0,078
Jelek 0,144
Digunakan 5
Valid 0,658 Sukar
0,272 Cukup
0,333 Digunakan
6 Valid 0,514 Sedang 0,631
Cukup 0,272
Digunakan 7
Valid 0,649 Sukar
0,119 Cukup
0,228 Tidak
Digunakan 8
Valid 0,583 Sukar
0,367 Baik
0,456 Digunakan
Dari hasil uji instrumen, soal tes yang digunakan untuk posttest adalah nomor 2, 4, 5, 6, dan 8. Alasan peneliti hanya memakai 5 butir soal posttest
dari 7 butir soal yang valid ialah mengingat bahwa kelas yang dipakai untuk uji coba soal posttest adalah kelas XI SMP yang sudah siap menghadapi UN
Ujian Negara dan terlatih atau terbiasa mengerjakan soal-soal dalam bentuk pemecahan masalah, oleh karena itu saran dan masukan dari beberapa pakar
evaluasi yang menjadi pembimbing peneliti mengenai tingkat kesulitan dan alokasi waktu yang tersedia perlu dipertimbangkan dengan banyak soal
posttest yang harus diselesaikan.