Pembelajaran Konvensional Landasan Teoritis

Practice with Process, pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari pada tingkat basic tools dalam situasi praktis. Siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan melalui diskusi kelompok. Tahap ketiga Working with Real Problems, siswa diberikan soal yang lebih kompleks yang berhubungan dengan masalah sehari-hari agar siswa dapat menerapkan solusi yang telah ia peroleh pada tahap sebelumnya. Tujuan dari tahap ini adalah menerapkan konsep tentang materi yang telah diajarkan. Karakteristik yang paling dominan dari model pembelajran Treffinger ini adalah upaya dalam mengintegrasikan dimensi kognitif dan afektif siswa untuk mencari arah-arah penyelesaian yang akan ditempuh siswa untuk memecahkan permasalahan. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan model Treffinger diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas siswa sehingga akhirnya mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, mengarahkan siswa untuk berpikir secara logis tentang hubungan antar konsep dan situasi dalam permasalahan yang diberikan serta menghargai keragaman berpikir yang timbul selama proses pemecahan masalah berlangsung. Dari tahapan pembelajaran model Treffinger yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematiknya. Dengan demikian pembelajaran dengan menerapkan model Treffinger dalam pembelajaran matematika diduga dapat berpengaruh tehadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Treffinger lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional”. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Tangerang II Pamulang yang beralamat di Jl. Pajajaran No.31 Pamulang Kota Tangerang Selatan, Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20132014, yaitu pada bulan April sampai dengan Mei 2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi experimental, yaitu metode eksperimen yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan. 1 Metode ini tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap faktor lain yang mempengaruhi variabel dan kondisi eksperimen. Dalam hal ini kelompok sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan terhadap kelompok- kelompok homogen. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Subject Posttest Only Control Design, yaitu setelah dua kelompok diberikan perlakuan kemudian diberikan tes akhir pada kedua kelompok tersebut. 2 Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih random, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Pada kelompok eksperimen diberikan treatment perlakuan khusus berupa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Treffinger. Sedangkan pada kelompok kontrol, peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Adapun Desain penelitian sebagai berikut: 1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. 1, h. 74-75 2 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka setia, 2005, Cet. II, h. 100.