Pembelajaran Konvensional Landasan Teoritis
Practice with Process, pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk menerapkan
keterampilan yang dipelajari pada tingkat basic tools dalam situasi praktis. Siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan melalui diskusi kelompok. Tahap ketiga Working with
Real Problems, siswa diberikan soal yang lebih kompleks yang berhubungan
dengan masalah sehari-hari agar siswa dapat menerapkan solusi yang telah ia peroleh pada tahap sebelumnya. Tujuan dari tahap ini adalah menerapkan konsep
tentang materi yang telah diajarkan. Karakteristik yang paling dominan dari model pembelajran Treffinger ini adalah upaya dalam mengintegrasikan dimensi
kognitif dan afektif siswa untuk mencari arah-arah penyelesaian yang akan ditempuh siswa untuk memecahkan permasalahan. Dengan demikian,
pembelajaran dengan menggunakan model Treffinger diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas siswa sehingga akhirnya mampu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, mengarahkan siswa untuk berpikir secara logis tentang hubungan antar konsep dan situasi dalam
permasalahan yang diberikan serta menghargai keragaman berpikir yang timbul selama proses pemecahan masalah berlangsung.
Dari tahapan pembelajaran model Treffinger yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematiknya. Dengan demikian pembelajaran dengan menerapkan model Treffinger dalam
pembelajaran matematika diduga dapat berpengaruh tehadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa.