2. Siklus II
a. Rencana Baru Setelah mengetahui perkembangan permasalahan, dan setelah
membuat revisi perencanaan, dalam tahap ini peneliti membuat rencana baru, untuk menanggapi permasalahan baru yang muncul sebagai usaha perbaikan
dalam pembelajaran. Peneliti merencanakan tindakan dan berdiskusi dengan guru bidang studi, dengan harapan permasalahan dapat terselesaikan. Rencana
tindakan diupayakan selaluterkait dengan tindakan yang telah dilakukan, sehingga ada rencana baru yang simultan, seperti mata rantai yang terus
bersambung. b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan selanjutnya adalah memperbaharui pembelajaran dengan pokok bahasan selanjutnya. Pelaksanaan ini dilakukan dengan menerapkan
rencana tindakan. Dalam hal ini peneliti juga membuat catatan terhadap berlangsungnya kegiatan belajar di dalam kelas. Rencana yang sudah matang
kemudian diaplikasikan di dalam kelas sebagai bentuk tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai rencana tindakan guna memperoleh hasil yang
maksimal sesuai dengan yang diharapkan. c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan dalam kegiatan pembelajaran terkait dengan perkembangan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan lembar observasi. Observasi yang terakhir sangat menentukan hasil penelitian, sehingga peneliti harus jeli mengamati perkembangan yang
terjadi di dalam kelas. d. Refleksi
Peneliti mencatat hasil observasi dan berdiskusi dengan pengajar untuk mengetahui hasil tindakan yang telah diterapkan. Peneliti merefleksi hasil
dan menyimpulkan dari siklus I sampai siklus II sehingga dapat diketahui bahwa ada peningkatan pada hasil belajar siswa.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini, mendeskripsikan bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media pemutaran film. Hasil tindakan yang diharapkan yaitu :
1. Rata-rata skor hasil belajar IPS siswa dalam pembelajaran IPS pada tiap
siklus sudah mencapai 75. 2.
Respon positif siswa terhadap pembelajaran IPS pada tiap siklus sudah mencapai 75.
Jika kedua indikator kinerja tersebut telah terpenuhi maka penelitian tindakan ini berhasil dan penelitian dihentikan. Sebaliknya, jika
salah satu atau kedua indikator keberhasilan kinerja belum terpenuhi, maka tindakan penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus berikutnya, dan disertai
dengan adanya perbaikan-perbaikan yang menjadi kekurangan dari siklus sebelumnya.
Indikator tindakan yang diharapkan ditetapkan berdasarkan tingkat keberhasilan belajar siswa menurut Djamarah yaitu“ 75. Berkaitan dengan
hasil belajar IPS siswa yang diharapkan meningkat melalui media pemutaran film, maka taraf keberhasilan proses pembelajarannya dapat diinterpretasikan
menurut Djamarah sebagai berikut”.
30
Tabel 3.2 Taraf Keberhasilan Proses Pembelajaran
Kategori Deskripsi
1. Maksimal Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan
dapat dikuasai siswa. 2. Optimal
Apabila sebagian besar 76 s.d. 99 bahan pelajaran dapat dikuasai siawa.
3. Baik Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang
atau sama dengan 75 dikuasai siswa. 4. Kurang
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai siswa.
30
Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, hal. 107
G. Data dan Sumber Data
Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari kelas V MI Miftahul Hidayah, serta guru bidang studi IPS. Data tersebut diambil dari
proses pembelajaran dengan menggunakan media pemutaran film. Data ini berupa pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan tes dalam setiap
tindakan.Data tersebut sangat berkaitan dengan data perencanaan, pelaksanaan, dan data hasil pembelajaran.
Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif “adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan langkah lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian jenis ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data
tertulis, foto, dan data kualitatif berupa data dan statisti k”.
31
1. Data kualitatif a.
Kata-kata dan tindakan diamati dari catatan hasil wawancara dengan siswa dan guru bidang studi IPS di MI Miftahul Hidayah,
serta catatan hasil observasi kelas. b.
Sumber tertulis Sumber tertulis tidak dapat dipisahkan dari sumber yang lain.
Peneliti mendapatkan data tersebut dari buku-buku pendukung, majalah, arsipsekolah, dokumen pribadi dan dokumen resmi.
c.
Foto Peneliti mengambil foto sebagai salah satu bukti telah
melaksanakan penelitian di MI Miftahul Hidayah. 2. Data kuantitatif
Data ini diperoleh dari sekolah, seperti data prestasi siswa baik pre test maupun post test, data yang diperoleh dari lembar observasi
maupun data yang lain untuk membantu kelengkapan pengumpulan data yang berbentuk angka.
31
Lexy Meleong, op.cit, hal. 112
H. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah “pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-
hal atau keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian
”.
32
Agar hasil yang diperoleh dalam penelitian ini benar-benar data yang akurat dandapat dipertanggung jawabkan, maka prosedur pengumpulan
datadapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi Pengamatan
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita
peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain. Dengan observasi sebagai alat pengumpul
data dimaksud observasi yang dilakukan secara sistematis bukan observasi sambil-sambilan atau secara kebetulan saja.
Dalam observasi ini diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi ,
mengatur atau memanipulasikannya
. “
Mengadakan observasi menurut kenyataan, melukiskannya dengan kata-kata secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya kemudian
mengolahnya dalam rangka masalah yang diteliti secara ilmiah bukanlah pekerjaan yang mudah. Selalu akan dipersoalkan hingga manakah hasil
pengamatan itu valid dan reliable ”.
33
Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan pedoman observasi kegiatan pembelajaran, catatan
lapangan,dan foto, dengan tujuan memperoleh data tentang proses penggunaan media pemutaran film sebagai media pembelajaran.
Observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
32
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan aplikasinya Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002 , hal. 83
33
Nasution, Metode Research Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal. 106
a. Observasi partisipan, merupakan observasi dimana pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau
yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka. b. Observasi tak partisipan, merupakan observasi dimana pengamat berada
diluar subjek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
2. Wawancara
Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan menurut Hopkins wawancara
adalah “suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat
dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang di wawancarai dapat termasuk beberapa orang siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat,
pegawai tata usaha sekolah dan orang tua siswa ”.
34
Wawancara ini dilakukan dengan kepala sekolah, guru bidang studi dan siswa kelas V
untuk memperoleh informasidata bagaimana penggunaan media pemutaran film dalam pembelajaran IPS.
3. Dokumentasi
Menurut Goetz dan LeCompte Dokumentasi adalah” dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka
bagidata yang mendasar. seperti koleksi dan analisis buku teks, kurikulum dan pedoman pelaksanaannya, arsip penerimaan murid baru, catatan rapat,
catatan tentang siswa, rencana pelajaran dan catatan guru dan hasil karyasiswa
”.
35
Uraian di atas dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dan menganalisa arsip-arsip tertulis yang dimiliki MI Miftahul Hidayah,
34
Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Dosen Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 117
35
Ibid.,hal. 121
seperti profil MI Miftahul Hidayah Visi dan Misi MI Miftahul Hidayah struktur kepengurusan MI Miftahul Hidayah dan lain sebagainya.
I. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data
No Kegiatan
Teknik Pengumpulan Data
1 Penelitian Pendahuluan
Observasi 2
Proses Pembelajaran Pedoman Observasi
3 Evaluasi tiap siklus mengerjakan
soal tes wawancara Tes hasil belajar tiap awal dan akhir
siklus wawancara dengan siswa pada akhir siklus
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Untuk menentukan baik tidaknya suatu instrument penelitian, maka instrument tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu kepada
responden yang berada diluar subjek sebelum instrument pengumpulan data tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian. Uji coba tersebut
dimaksudkan untuk memenuhi syarat validitas dan reabilitas istrumen.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan beberapa prosedur diatas, maka peneliti akan mengelola dan menganalisis
data tersebut dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pengujian analisis data menggunakan analisis deskriptif dari tiap
siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pre test