Hakikat Media Pemutaran Film

obyeknya dapat dilihat. Media pembelajaran semacam ini paling lengkap. Jenis media pembelajaran termasuk kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak. 2 Media pembelajaran audio-still-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai suara, obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan. Seperti film strip bersuara, slide bersuara atau rekaman televisi dengan gambar tidak bergerak television still recording. 3 Media pembelajaran audio-semi-motion, mempunyai suara dan gerakan, namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh, seperti telewriting atau teleboard. 4 Media pembelajaran motion-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai gambar obyek bergerak. Seperti film bergerak bisu tidak bersuara. 5 Media pembelajaran still-visual, yaitu ada obyek namun tidak ada gerakan. Seperti film strip, gambar, microform, atau halaman cetak. 6 Media pembelajaran semi-motion semi gerak, yaitu yang menggunakan garis dan tulisan, seperti tele-autograf. 7 Media pembelajaran audio, hanya menggunakan suara seperti radio, telepon, audio tape. 8 Media pembelajaran cetakan, hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf symbol bunyi. Jenis dan karakteristik media yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah media audio-motion-visual film. Media yang diguanakan adalah pemutaran film dalam pembelajaran IPS dengan materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. b. Media Audio Visual Film Film disebut juga gambar hidup motion pictures, yaitu serangkaian gambar diam still pictures yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audio visual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya. 19 Film untuk konteks pembelajaran mempunyai banyak jenis yang variatif, diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Film Dokumenter Documentaries. Menurut Heinich dkk.film-film dokumenter adalah film-film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi atau bukan pula memfiksikan yang fakta. Poin penting dalam film ini, menurutnya, adalah menggambarkan permasalahan kehidupann manusia meliputi bidang ekonomoi, Budaya, Hubungan antar manusia, Etika, dan lain sebagainya. Film dokumenter juga bisa menampilkan rekaman penting dari sejarah manusia. Docudrama, yakni film-film dokumenter yang membutuhkan pengadegan. Dengan demikian kisah-kisah yang ada dalam docudrama adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata, dari kehidupan nyata, bias diambil dari sejarah. 2 Film drama dan semi drama, keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bias dari kisah nyata bisa juga tidak yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu menjadi sebuah cerita. Berkenaan dengan klasifikasi film, Asnawir Menglasifikasiannya menjadi 10 jenis, yakni, film Informasi, film kecakapan atau drill, film Apresia film documenter, film rekreasi, film episode, film sains, film berita news, film industry, dan film provokasi. 20 c. Kelebihan dan Kekurangan Media Film sebagai media audio visual gerak. 19 Susilana dan Riyana, op.cit.hal. 20 20 Yudhi Munadhi, op.cit. hal. 117-119 1 Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara lain: a Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya. b Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu. c Penggambarannya bersifat 3 dimensional. d Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni. e Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya. f Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan. g Dapat menggambarkan teori sain dan animasi. d. Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut: 1 Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan- keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien. 2 Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat. 3 Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutarkembali secara keseluruhan. 4 Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal. 21 e. Fungsi Media Pembelajaran 1 Menurut Hamalik : a Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif b Begian integral dari keseluruhan situasi belajar mengajar 21 http:orangmajalengka.blogspot.com c Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme. d Membangkitkan motivasi belajar peserta didik e Mempertinggi mutu belajar mengajar. 22 2 Menurut Sadiman : a Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual. b Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serat daya indra, misal objek yang terlalu besar untuk dibawa kekelas dapat diganti dengan gambar atau slider yang bisa ditampilkan lewat film, video, foto atau film bingkai. c Meningkitkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemapuannya, dan mengatsi sikap pasip siswa. d Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran. 23 . f. Tujuan media Pembelajaran Secara umum tujuan media pembelajaran adalah: 1 Agar proses belajar dan mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna. 2 Untuk memermudah bagi gurupendidik dalam menyampai- kan informasi materi kepada peserta didik. 3 Untuk mempermudah bagi siswa dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh gurupendidik. 24 22 Hamalik, Proses Belajar Mengajar,Bandung: Bumi Aksara, 2012, hal. 146 23 Sadiman Pengertian Media Pendidikan, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, dalam Leo Agung,Jakarta: 2012:146 24 Nunuk Suryani, op.cit. hal. 149 4 Untuk dapat mendorong keinginan siswa untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh gurupendidik. 5 Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah faham antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh gurupendidik.

6. Pembelajaran IPS

a. Pengertian IPS Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. 25 Welton Mallan memandang IPS atau studi sosial sebagai mata pelajaran gabungan terutama dari: 1 disiplin ilmu-ilmu sosial; 2 temuan-temuan atau pengetahuan yang berasal dari disiplin ilmi- ilmu sosial; dan 3 proses-proses yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dalam menghasilkan temuan atau pengetahuan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk tingkat SDMI menyebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dari beberapa pengertian IPS, peneliti menyimpulkan bahwa hakikat IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari berbagai kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial serta mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah 25 Arni Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, Remaja Rosdakarya Bandung: 2009, hal.110. sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu dan bersifat praktis. b. Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di SDMI 1 Fungsi mata pelajaran pengetahuan Sosial di SDMI adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. 2 Tujuan mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SDMI adalah: a Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis b Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial; c Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; d Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial di SDMI Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Sosial adalah: 1 Sistem sosial dan budaya 2 Manusia, tempat, dan lingkungan 3 Perilaku ekonomi dan kesejahteraan 4 Waktu, keberlanjutan, dan perubahan 5 Sistem berbangsa dan bernegara. 26 d. Fakta dalam IPS Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. 26 Ibid., hal. 111. Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan negara Indonesia. Bertitik tolak dari pengertian IPS tersebut di atas ternyata fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam IPS. Dengan kata lain fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yanga ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. e. Konsep dalam IPS Sebelum mengkaji konsep-konsep dasar ilmu sosial maka ada baiknya kita kaji bagaimana pembentukan dari sebuah konsep. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan kepada beberapa konsep, ada konsep yang bersifat konkrit, seperti; mobil, rumah, kapal, dan konsep yang bersifat abstrak seperti demokrasi, kesetiaan, kebudayaan, dan lain-lain. IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti konsep peristiwakejadian waktu dan tempat. Geografi terdiri dari konsep lokasi, posisi kedudukan, situasi, tempat site, distribusi, dan perancang-an. Dalam ilmu ekonomi terdiri dari konsep kelangkaan scancity, spesi-alisasi specialization saling ketergantungan interdependence, pasar market, dan lain-lain. Setelah dikemukakan beberapa konsep dasar ilmu sosial yang membangun bahan kajian IPS, maka jelas bagi kita bahwa kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah berbagai masalah sosial yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan berbagai konsep ilmu sosial untuk memecahkan masalah sosial, maka pada akhirnya kita harus mengambil suatu kesimpulan atau keputusan bagaimana hasil penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari proses generalisasian, oleh karena itu di bawah ini akan diarahkan bagaimana kedudukan atau peran generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. f. Generalisasi dalam IPS Seperti telah dikemukakan di atas bahwa generalisasi merupakan suatu pernyataan tentang hubungan antara konsep yang mengungkapkan sejumlah besar informasi. Dengan demikian generalisasi berisi beberapa atau banyak konsep. Struktur Ilmu Pengetahuan terdiri dari fakta, konsep, dan generalisasi. Dari pernyataan itu, jelas bahwa Ilmu Pengetahuab tidak akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi, maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai dengan struktur ilmu yang ada. Fakta akan bermakna bila terkait dengan konsep, konsep pun baru bermakna bila terkait dengan bentuk generalisasi, dan generalisasi merupakan simpulan-simpulan implementasi yang akan membentuk teori ilmu pengetahuan . Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep dan generalisasi merupakan suatu rangkaian keseluruhan system yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS. Dari uraian tidakalah berlebihan bila materi atau bahan kajian Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri tiga unsur yang saling berkaitan dalam memeberikan sumbangan materi terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial yang menjadi sebuah mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Penggunaan media visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas III di Mi Miftahul Hidayah Pondok Gede Kota Bekasi

1 12 0

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV melalui penggunaan media poster di MI Al Mukhlish Kota Jakarta Barat

1 7 0

Pengaruh Media Elektronik terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SD Negeri Kaliabang Tengah VIII Kota Bekasi

0 8 156

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang.

2 8 49

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LEARNING CELL MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA DAHANREJO KEBOMAS GRESIK.

0 1 118

Penerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan WAHIDAH PUSPA DINA

0 0 13