kelompok dan memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami masing-masing peran yang mereka terima, setelah itu setiap kelompok
maju ke depan kelas secara bergiliran untuk mencoba memainkan peran sesuai imajinasi dan kreativitas masing-masing siswa.
Dan kelompok lain memperhatikan permainan peran yang dilakukan temannya. setiap kelompok mendemonstrasikan hasil kerjanya
kepada kelompok lain secara bergiliran. c.
Penutup Setelah itu guru memberikan tes post test dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam memahami materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan pada
siklus II. Pada akhir pembelajaran sekaligus guru dan siswa membuat kesimpulan.
3. Observasi
Hasil observasi pada penelitian siklus II menunjukan adanya perubahan hasil ke arah yang lebih baik, hal ini terlihat dengan
meningkatnya aktivitas siswa dalam memahami materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan seperti yang
ditunjukan pada hasil observasi pada kegiatan siklus II
Tabel 4.8 Hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran
No Asfek yang diamati
Tingkat Kriteria Penilaian 1
2 3
1. Penguasaan teks drama
√ 2.
Intonasi √
3. Bahasa
√ 4.
Ekspresi √
5. Penjiwaan
√ 6.
Gesture √
7. Mimik wajah
√ 8.
Penguasaan panggung √
9. Kerja sama tim
√ 10.
Mengandung simpatik penonton √
Jumlah 1
5 4
Jumlah Hasil Perkalian dengan Skor 1
10 12
Presentase =100
Dari hasil pengamatan aktivitas siswa terdapat 100 siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media pemutaran film
pada siklus II, jika dibandingkan dengan siklus I yang hanya 60,86 siswa yang aktif, hal itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi peneliti
karena peneliti merasa sudah cukup berhasil dengan penerapan media pemutaran film pada pembelajaran IPS mengenai materi Tahapan-tahapan
waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan. Berikut ini hasil rincian nilai dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran
yang ada pada tabel 4.9. Aspek pertama yang diamati adalah penguasaan teks drama, pada aspek ini guru memberikan nilai 3 poin, hal itu
dikarenakan siswa sangat menguasai teks drama yang mereka buat secara berkelompok. Aspek yang kedua yaitu intonasi, guru memberikan nilai 2
poin karena guru menganggap intonasi dengan drama yang mereka bawakan. Aspek ketiga yaitu bahasa, pada aspek ini masih banyak kata-
kata yang guru anggap kurang sesuai bila digunakan untuk pembuatan teks drama, sehingga guru hanya memberikan nilai 1 poin untuk aspek ini.