Urusan Pendidikan Kesehatan PENUTUP

RKPD Kota Semarang Tahun 2016 II.19 eksplisit terlihat pada kinerja pelaksanaan pembangunan pada masing-masing urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kota Semarang yang terdiri dari fokus layanan urusan wajib dan fokus layanan urusan pilihan.

2.1.3.1. Fokus Layanan urusan Wajib

a. Urusan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kota Semarang. Kinerja urusan pendidikan selama tahun 2014 dapat terlihat dari jumlah kualitas gedungruang kelas, rasio guru dan ruang kelas terhadap murid serta jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S1D-IV. Tabel 2.15 Jumlah Satuan Pendidikan Negeri dan Swasta Di Kota Semarang Tahun 2010-2014 NO SATUAN PENDIDIKAN JUMLAH NEGERI+SWASTA 2010 2011 2012 2013 2014 1 PAUD SPS 24 97 294 319 319 2 TK 625 629 633 667 667 3 SD 604 620 524 525 527 4 SMP 197 171 170 173 175 5 SMA 77 77 76 74 73 6 SMK 76 83 89 88 88 7 SKB 1 1 1 1 1 8 PKBM 39 39 39 39 34 Sumber: Dinas Pendidikan Kota Semarang Profil Pendidikan, 2014 Berdasarkan dokumen Profil Daerah untuk ketersediaan sarana prasarana pendidikan pada tahun 2014 terdata sebagai berikut: sekolah PAUD sejumlah 319 unit, TK sejumlah 667 unit; jumlah Sekolah Dasar 527 unit, jumlah SMP 175 unit; jumlah SMA 73 unit, jumlah SMK 88 unit, jumlah SKB 1 unit dan jumlah PKBM 34 unit. Untuk kualitas tenaga pengajar jika dilihat melalui kualifikasi lulusan, rasio Guru yang memenuhi kualifikasi S1D-IV pada jenjang SD dan yang sederajat berturut-turut selama tahun 2010 sampai dengan 2014 yaitu 70,6, 70,75, 71,1, 71,14 dan 75,65. Kemudian pada jenjang SMP dan yang sederajat berturut-turut sebesar 85, 86,19, 88, 88,93 dan 90,10. Sedangkan pada jenjang SMASMK dan yang sederajat berturut-turut sebesar 90, 90,53, 91,76, 92,94 dan 94,42.

b. Kesehatan

Kesehatan di Kota Semarang menjadi urusan yang sangat penting untuk ditingkatkan mengingat prioritas pembangunan adalah mewujudkan Semarang Kota Sehat. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kota Semarang baik melalui perbaikan dan penyediaan sarana prasarana kesehatan maupun melalui upaya peningkatan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Sarana prasarana pendukung pelayanan kesehatan di Kota Semarang sampai dengan tahun 2013 ini sudah tercukupi dengan baik. Berdasarkan dokumen Profil Daerah tahun 2013 semester kedua sarana kesehatan di Kota Semarang tercatat sbb: jumlah Posyandu 1.564 unit tersebar di tingkat RW; jumlah Puskesmas Induk mencapai 37 unit dengan 5 puskesmas diantaranya telah bersertifikat ISO 2001 yaitu Puskesmas Bangetayu, Puskesmas Kedungmundu, Puskesmas Mijen, Puskesmas Ngesrep, serta Puskesmas Halmahera yang juga dijadikan sebagai RKPD Kota Semarang Tahun 2016 II.20 Puskesmas unggulan dan terletak di Kecamatan Semarang Timur; jumlah Pustu sebanyak 35 unit dan Puskesling 37 unit; Rumah Sakit Umum Daerah tipe B sebanyak 2 unit; Rumah Sakit Umum Swasta tipe B sejumlah 3 unit, tipe C sejumlah 6 unit. Tabel 2.16 Kinerja Makro Pelayanan Urusan Kesehatan Kota Semarang Tahun 2010-2014 URAIAN CAPAIAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 93 96,08 98,33 97,87 97,87 Kelurahan UCI 100 100 100 100 100 Pelayanan K-4 90,52 96,08 96,90 97,21 97,21 Persentase desa terkena KLB yg ditangani 24 jam 100 100 100 100 100 Persentase ibu hamil mendapat tablet Fe 90,52 93,69 96,9 96,36 97,25 Persentase balita yg mendapat ASI ekslusif 37,26 24,17 51,73 61,20 64,68 Proporsi bayi yg mendapatkan imunisasi Cmpak 100 100 113,9 116,1 101,3 Cakupan Imunisasi campak utk anak umur 12 sd 23 bulan 100 100 113,9 102 100 Persentase pekerja yg mendapat pelayanan kesehatan kerja 100 100 100 100 100 Persentase keluarga miskin yg mendapat pelayanan kesehatan 100 100 100 100 100 Sumber data : Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2014 Persentase Kelurahan yang mencapai Universal Child Imunization UCI setiap tahunnya dapat dilakukan sesuai dengan target 100 termasuk di tahun 2014. Sedangkan persentase kelurahan yang terkena KLB yang ditangani kurang dari 24 jam di tahun 2014 mencapai 100 Persentase pelayanan pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil pada tahun 2010 sebesar 90,52, tahun 2011 sebesar 93,69, tahun 2012 sebesar 96,9, tahun 2013 tercatat 96,36. dan pada tahun 2014 pemberian 96 tablet Fe pada ibu hamil naik menjadi 97,23 Pemberian ASI eksklusif selama 2010-2014 memperlihatkan peningkatan yaitu tahun 2010 sebesar 37,26,tahun 2011 sebesar 24,17, tahun 2012 sebesar 51,73, tahun 2013 sebesar 61,20 dan pada tahun 2014 naik sebesar 64,68 Persentase bayi yang mendapat imunisasi campak selalu mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar 100,tahun 2011 sebesar 100,tahun 2012 sebesar 113,9, tahun 2013 naik sebesar 116,1 dan pada tahun 2014 megalami penurunan menjadi 101,3. Untuk pelayanan kesehatan telah dilakukan secara optimal, hal ini terlihat dari Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin yang terdata sampai dengan akhir tahun 2013 mencapai 254.844 kunjungan. Sedangkan untuk penderita TBC BTA mencapai 934 pasien, penderita DBD 2.184 orang; penderita AFP 7 orang serta penderita penyakit lainnya dan telah tertangani mencapai 27.206 orang.

c. Pekerjaan Umum