RKPD Kota Semarang Tahun 2016
II.48
a. Aksesbilitas Daerah
Kota  Semarang  selain  merupakan  ibu  kota  Provinsi  Jawa  Tengah,  juga merupakan  jalur  perlintasan  dari  wilayah  barat  Jakarta  menuju  wilayah  Timur
Surabaya  dan  Selatan  Yogyakarta  atau  sebaliknya  sehingga  Kota  Semarang merupakan  penopang  jalur  distribusi  perekonomian  Jawa  Tengah.  Ketersediaan
sarana  yang  memadai  dalam  mendukung  aksesibilitas  daerah  di  Kota  Semarang antara lain:
Sarana  jalan  di  Kota  Semarang  terdiri  dari  Jalan  Nasional,  Provinsi  dan Pemerintah  Kota  dengan  panjang  total  sepanjang  2.690,00  km  dengan  rasio
panjang  jalan  dengan  jumlah  kendaraan  sebesar  6,3  serta  rasio  kondisi jalan  baik  mencapai  di  atas  53  dan  rasio  jalan  rusak  ringan  mencapai
diatas 42.
 Bandar  Udara  Internasional  Ahmad  Yani  yang  dapat  melayani  penumpang
domestik  antar  pulau  juga  dapat  melayani  penumpang  internasional  pada tahun  2012  jumlah  kedatangan  penumpang  dari  pintu  domestik  mencapai
1.366.938  penumpang  meningkat  dari  tahun  2011  sebesar  1.212.191 penumpang  sedangkan  dari  sektor  keberangkatan  mencapai  1.425.328
penumpang  meningkat  dibanding  tahun  2011  lau  yang  sejumlah  1.188.853 penumpang.  Sedangkan  jika  dilihat  dari  pintu  kedatangan  internasional
mencapai  59.335  penumpang,  meningkat  dibandingkan  tahun  2011  lalu yaitu  sebanyak  15.201  penumpang,  begitu  juga  yang  melalui  pintu
keberangkatan  internasional  meningkat  dari  17.055  penumpang  di  tahun 2011 menjadi 56.738 penumpang di tahun 2012.
 Pelabuhan  Tanjung  Emas  yang  merupakan  pelabuhan  pelayaran  nusantara
untuk melayani penumpang kapal antar Provinsi, namun demikian beberapa kapal  pesiar  internasional  juga  dapat  singgah  dipelabuhan  ini.  Selain  itu
pelabuhan Tanjng Emas juga untuk melayani angkutan barang yaitu dengan adanya  Terminal  Peti  Kemas  untuk  melayani  bongkar  muat  muatan  baik
nasional maupun internasional. Pada  tahun  2012  jumlah  kunjungan  kapal  untuk  pelayaran  nusantara
mencapai  871  kapal,  untuk  pelayaran  rakyat  mencapai  575  kapal,  untuk pelayaran khusus non pelayaran sejumlah 141 kapal, untuk pelayaran luar
negri mencapai sebesar 716 kapal.
 Terminal bus untuk melayani angkutan bus didalam kota, antar kota bahkan
antar  Provinsi.  Beberapa  terminal  di  Kota  Semarang  berdasarkan  tipe pelayanan  yaitu:  Tipe  A  terminal  berada  di  Kelurahan  Mangkang  Kulon
Kecamatan  Tugu,  terminal  penumpang  B  di  kelurahan  Terboyo  Kecamatan Genuk  dan  Terminal  tipe  B  penggaron  di  kecamatan  Pedurungan.  Terminal
dengan Tipe C yaitu di kelurahan Cangkiran kecamatan Mijen, di kelurahan Cepoko  Kecamatan  Gunungpati,  di  Kelurahan  Tanjung  Mas  kecamatan
Semarang Utara dan Meteseh Kecamatan Tembalang.
 Stasiun  kereta  api  di  Kota  Semarang  untuk  melayani  angkutan  penumpang
dan  barang.  Untuk  pelayanan  angkutan  kelas  Eksekutif  dan  Bisnis pelayanan  di  utamakan  di  Stasiun  Tawang,  sedangkan  pelayanan  angkutan
penumpang kelas ekonomi dan bisnis dipusatkan di Stasiun Poncol.
b. Penataan Wilayah
Penataan  wilayah  Kota  Semarang  terbagi  menjadi  kawasan  yang  berfungsi lindung  dan  kawasan  yang  berfungsi  budidaya.  Kawasan  Lindung,  meliputi
kawasan  yang  melindungi  kawasan  di  bawahnya,  kawasan  lindung  setempat  dan kawasan rawan bencana. Kawasan yang melindungi kawasan di bawahnya adalah
kawasan-kawasan  dengan  kemiringan  40  yang  tersebar  di  wilayah  bagian Selatan. Kawasan lindung setempat adalah kawasan sempadan pantai, sempadan
RKPD Kota Semarang Tahun 2016
II.49
sungai,  sempadan  waduk,  dan  sempadan  mata  air.  Kawasan  lindung  rawan bencana  merupakan  kawasan  yang  mempunyai  kerentanan  bencana  longsor  dan
gerakan  tanah.  Kawasan  Budidaya,  merupakan  kawasan  yang  secara karakteristik  wilayah  dikembangkan  sesuai  dengan  kondisi  dan  potensi  wilayah.
Kawasan  yang  dikembangkan  berdasarkan  potensi  dan  karakteristik  wilayah adalah  sebagai  berikut:Kawasan  Perdagangan  dan  Jasa,  Kawasan  Permukiman,
Perdagangan  dan  Jasa,  Kawasan  Pendidikan,  Kawasan  Pemerintahan  dan Perkantoran,  Kawasan  Industri,  Kawasan  Olahraga,  Kawasan  Wisata  Rekreasi,
Kawasan  Perumahan  dan  Permukiman,  Kawasan  Pemakaman  Umum,  Kawasan Khusus  dan  Kawasan  Terbuka  Non  Hijau.  Namun  seiring  dengan  pesatnya
perkembangan  pembangunan  Kota  banyak  timbul  pusat-pusat  kegiatan  baru seperti  kawasan  industri,  perdagangan  jasa  dan  tumbuhnya  kawasan-kawasan
permukiman daerah pinggiran kota.
c. Ketersediaan air bersih
Untuk pelayanan umum terhadap fasilitas air bersih di Kota Semarang dapat dikatakan  mengalami  peningkatan  lebih  baik.  Terlihat  dari  data  pada  Buku  Kota
Semarang  Dalam  Angka  Tahun  2013,  Jumlah  pemakaian  air  melalui  PDAM  kota Semarang  pada  tahun  2013  tercatat  43,162  juta  M3.  Bila  dibandingkan  dengan
tahun  sebelumnya  mengalami  kenaikan  sebesar  2,62.  Pemakaian  terbanyak terdapat  pada  pelanggan  Rumah  Tangga  sebanyak  35,288  juta  M3      atau  sekitar
81,75 dari seluruh pemakaian air minum. Kalau dilihat dari jumlah pelanggan sambungan, mengalami peningkatan sebesar 1,97 dari tahun sebelumnya.
Untuk pelayanan dan persebaran fasilitas pemenuhan air bersih dan sanitasi melalui pembagunan deep well sumur dalam meningkat dari 16 unit menjadi 41
unit  di  tahun  2012,  dan  untuk  Sistem  Penyediaan  Air  Bersih  Sederhana  SIPAS masih  terus  dijaga.  Hal  ini  selain  mempermudah  warga  masyarakat  Semarang
dalam  mendapatkan  air  bersih  juga  secara  otomatis  dapat  menurunkan  angka penggunaan  air  bawah  tanah  ABT  sebagai  salah  satu  bentuk  pelestarian
lingkungan.
d. Fasilitas Listrik, Telepon