RKPD Kota Semarang Tahun 2016
II.31 NO
URAIAN 2010
2011 2012
2013 2014
industrial PHIPHK ,Unjukrasa 2 pertahun
2. Diselesaikan dalam bentuk PB
- -
42 42
71 3.
Tahap anjuran mediator -
- 150
24 92
4. Penyelesaian bipartite
pihak berselisih tidak melapor, usai mediasi awal .
- -
145 47
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pembinaan terhadap lembaga ketenagakerjaan mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini diperlihatkan dengan kenaikan jumlah serikat buruh pada
kurun waktu 2010 – 2014 sesuai tabel di bawah ini:
Tabel 2.34 Perkembangan Jumlah Serikat Buruh Tahun 2010-2014
NO URAIAN
2010 2011
2012 2013
2014
1. Jumlah serikat buruh
tenagakerja di kota Semarang
619 PUK 113.378
0rg 658
PUK 114.689
0rg 700
PUK 118.023
0rg 779 PUK
130.872 0rg
2. Jumlah serikat buruh
tenagakerja di kota Semarang yang dibina
Disnakertrans kota semarang
253 PUK
51.560 0rg
291 PUK 62.3110rg
331 PUK
62.397 0rg
373 PUK
65.731 0rg
779 PUK 130.872
0rg Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jumlah perusahaan yang menerapkan norma K3 pada tahun 2010 – 2014
terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.35 Jumlah Perusahaan Yang Menerapkan K3
NO PERUSAHAAN
2010 2011
2012 2013
2014
1. Jumlah Perusahaan di Kota
Semarang -
834 1.096
1.500 1.200
2. Jumlah perusahaan yang
menerapkan K3 -
355 395
445 491
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
o. Koperasi dan UKM
Kinerja urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dapat dilihat dari jumlah koperasi maupun jumlah UMKM binaan. Meski tahun ini secara prosentase
koperasi aktif meningkat dari tahun lalu menjadi sebanyak 78,74 namun perlu diwaspadai ternyata jumlah koperasi menurun jumlahnya dari tahun lalu. Untuk
jumlah UMKM mengalami peningkatan dari 11.208 di tahun 2012 menjadi 11.383 pada tahun ini yang diikuti meningkat pula jumlah UMKM yang dibina. Jumlah
UKM aktif non BPRLKM tidak mengalami perubahan atau tetap sebanyak 514 unit di tahun 2012.
Tabel 2.36 Urusan Koperasi dan UKM di Kota Semarang
Tahun 2013-2014
No Uraian
2013 2014
1 Persentase koperasi aktif
78,72 79,26
Jumlah koperasi aktif 777
772 Jumlah seluruh koperasi
987 974
RKPD Kota Semarang Tahun 2016
II.32
No Uraian
2013 2014
2 Jumlah anggota koperasi aktif
199.497 240.384
1 Persentase UMKM binaan
25 26,47
Juml UMKM yang dibina 2.846
3.066 Juml seluruh UMKM
11.383 11.585
2 Juml UKM aktif non BPR LKMUKM
582 582
Juml BPR LKMUKM aktif 2
2 3
Juml Tenaga Kerja yg terserap KUMKM 17.936
18.705 1
Akses Pembiayaan Koperasi dan UMKM 1,92
1,92 2
Persentase Koperasi dan UMKM yang menerima bantuan
28,46 28,46
Sumber: LKPJ th. 2014. data tahun 2013
p. Penanaman Modal
Kemudahan dalam pelayanan perijinan dan kejelasan kepastian hukum menjadi salah satu indikator untuk menarik minat investor. Beberapa capaian
Urusan Wajib Penanaman Modal pada tahun 2014 antara lain sebagai berikut:
Tabel 2.37 Urusan Penanaman Modal di Kota Semarang
Tahun 2013-2014
NO INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN TAHUN 2013
REALISASI TAHUN 2014
1 Jumlah dan nilai penanaman
modal daerah 5.368.164.681.841 7.924.515.849.925
2 Jenis dan jumlah potensi investasi
di Kota Semarang 21
22 3
Nilai potensi investasi di Kota Semarang
4.589.401.752.000 4.907.000.000.000 4
Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
100 100
5 Jumlah kegiatan dan jenis promosi
untuk mendatangkan investasi Forum PPTSP, RKPPMD, Sem BIZ,
TemuBisnisdll 12
12
6 Laju pertumbuhan investasi
46,17 48
7 Jumlah investor berskala nasional
PMDNPMA 67
111 8
Ketersediaan pranata penyertaan modal PDAM Kota Semarang
10.000.000.000,- 50.910.634 .356,-
9 Meningkatkan kemitraan antara
IKMUKM Kota Semarang dengan IKMUKM daerah lain melalui
DEKRANASDA 7
9
10 Keikutsertaan UKMIKM Kota
Semarang dalam ajang pameran baik yang diselenggarakan di
dalam kota maupun di luar kota Semarang
4 4
11 Pelaksanaan SEMARGRES
1 2
Sumber: LKPJ Kota Semarang, 2014
RKPD Kota Semarang Tahun 2016
II.33
Tahun 2014 permohonan pelayanan perijinan sebanyak 17.233 jenis dan perijinan yang diterbitkan oleh BPPT sejumlah 17.229 yang mengajukan terlayani
Berbagai upaya selain perijinan terus ditingkatan untuk menunjang iklim investasi seperti
infrastruktur yaitu
pengembangan Bandara
Ahmad Yani
dan pengembangan obyek wisata.
q. Kebudayaan