RKPD Kota Semarang Tahun 2016 III.17
3.2.4.2 Pengeluaran Pembiayaan Tahun 2016
Pengeluaran pembiayaan
RKPD Tahun
2016 dirumuskan
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Penyertaan modal investasi pemerintah daerah: 1 Badan usaha milik pemerintah BUMN;
2 Badan usaha milik daerah BUMD; 3 Badan usaha milik swasta.
b. Pembayaran pokok utang: 1 Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada pemerintah;
2 Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada pemerintah daerah lain; 3 Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada lembaga keuangan
bank; 4 Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada lembaga keuangan
bukan bank; 5 Pembayaran pokok utang sebelum jatuh tempo kepada pemerintah;
6 Pembayaran pokok utang sebelum jatuh tempo kepada pemerintah daerah lain;
7 Pembayaran pokok utang sebelum jatuh tempo kepada lembaga keuangan bank;
8 Pembayaran pokok utang sebelum jatuh tempo kepada lembaga keuangan bukan bank;
9 Pelunasan obligasi daerah pada saat jatuh tempo; 10 Pembelian kembali obligasi daerah sebelum jatuh tempo.
c. Pemberian pinjaman daerah: 1 Pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah;
2 Pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah daerah lain.
Perumusan Belanja
daerah harus
mempertimbangan programkegiatan
wajibmengikat yang harus diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Semarang antara lain :
a. Menyangkut pelayanan dasar wajib yang diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan; b. Menyangkut kebutuhan operasional rutin perkantoran yang harus
diselenggarakan. Dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip belanja daerah dan pengeluaran
pembiayaan serta untuk mendapatkan nilai dana yang akan digunakan dalam penghitungan pagu indikatif, atas kapasitas riil dikurangkan dengan kebutuhan
dana bagi programkegiatan wajibmengikat yang harus diselenggarakan maka proyeksi Penghitungan Kebutuhan Belanja dan Pengeluaran Daerah Rencana Kerja
Pemerintahan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2016 perhitungan sebagai berikut.
RKPD Kota Semarang Tahun 2016 III.18
Tabel 3.15 Perhitungan Kebutuhan Belanja Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Yang Mengikat Pada RKPD Kota Semarang Tahun 2016
No Uraian
Proyeksi RKPD tahun 2016
Rp Keterangan
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG
1.595.096.855.000
1. Gaji dan Tunjangan PNS
1.565.538.913.000 2.
Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional
KDHWKDH 18.573.680.000
termasuk dalam Belanja Gaji dan
Tunjangan
3. Belanja Bunga
- 4.
Belanja Bagi Hasil -
5. Belanja Bantuan Keuangan
984.262.000 6.
Belanja Tdk Terduga 10.000.000.000
B. BELANJA LANGSUNG
229.232.814.600 Programkegiatan pada Setiap SKPD
229.232.814.600 C.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 3.000.000.000
1. Penyertaan Modal Perusda BPR BKK
1.000.000.000 2.
Penyertaan Modal Bank Pasar 1.000.000.000
3. Penyertaan Modal Perusda Percetakan
1.000.000.000 TOTAL PENGELUARAN WAJIB DAN MENGIKAT
A+B+C 1.827.329.669.600
Total pengeluaran wajib dan mengikat diatas menjadi dasar dalam menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak
dapat ditunda dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah untuk analisis kerangka pendanaan.
Dengan demikian, ketersediaan dana untuk mendanai program dan kegiatan tahun 2016 , yaitu:
a. Total penerimaan daerah I Rp 4.025.428.979.000,-
b. Total Pengeluaran belanja wajibmengikat II Rp. 1.827.329.669.600,- -
Kapasitas keuangan daerah riil III Rp 2.198.099.309.400,-
Dari perhitungan kapasitas keuangan daerah riil tersebut di atas dapat diketahui bahwa kemampuan riil keuangan daerah Kota Semarang untuk membiayai
pembangunan Kota Semarang pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 2.198.099.309.400,-.
Secara rinci
penggunaan rencana
anggaran programkegiatan tahun 2016 adalah sebagai berikut :
RKPD Kota Semarang Tahun 2016 III.19
Tabel 3.16 Penggunaan Rencana Anggaran Pembangunan Tahun 2016
No Uraian Belanja
Rencana Anggaran Rp
1. Belanja Bantuan Hibah
34.645.580.000 2.
Belanja Bantuan Sosial 1.000.000.000
3. Belanja ProgramKegiatan DBHCHT
12.700.790.000 4.
Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 96.275.501.000
5. Dana Alokasi Khusus
-
6. Belanja
ProgramKegiatan di
SKPD sesuai
kewenangannya
2.053.477.438.400 Jumlah
2.198.099.309.400
Dari uraian penggunaan dana pembangunan tahun 2016 tersebut diatas, maka kemampuan riil keuangan Daerah dalam membiayai Pelaksanaan
ProgramKegiatan Pembangunan
Tahun 2016
adalah sebesar
Rp. 2.053.477.438.400,-.
Dengan kemampuan keuangan riil tersebut maka programkegiatan yang akan dilaksanakan harus diprioritaskan agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan
tepat sasaran.
RKPD Kota Semarang Tahun 2016 IV.1
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2016 merupakan
rencana kerja tahunan dalam pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Semarang dalam RPJMD. Mengingat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMD Kota Semarang tahun 2010-2015 berakhir pada tahun 2015, sedangkan RPJMD Kota Semarang tahun 2015-2020 belum disusun. Belum disusunnya
RPJMD Kota Semarang periode tahun 2016-2020 disebabkan adanya perubahan peraturan perundang-undangan tentang PILKADA yang berdampak pada
mundurnya jadwal Pemilihan Walikota Semarang periode berikutnya, sehingga proses penyusunan RPJMD periode berikutnya juga mengalami kemunduran,
sedangkan proses pembangunan di daerah harus tetap berjalan.
Berdasarkan pendekatan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di daerah ada 5 lima prinsip pendekatan yaitu 1 pendekatan
perencanaan teknokratik; 2 pendekatan perencanaan politik; 3 pendekatan perencanaan partisipatif; 4 pendekatan perencanaan dari bawah bottom up; dan
5 pendekatan perencanaan dari atas top down. Dengan memperhatikan proses pembangunan di Kota Semarang agar tetap berjalan serta prinsip-prinsip
pendekatan dalam penyusunan dokumen perencanaan maka prioritas dan sasaran pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kota Semarang
tahun 2016 dirumuskan dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan perencanaan pembangunan yang ada.
Visi Pembangunan Daerah Kota Semarang yang tercantum didalam dokumen RPJPD tahun 2005-2025 yaitu
“Semarang Kota Metropolitan yang Religius, Tertib dan Berbudaya“ Perwujudan visi tersebut mengandung filosofis bahwa Kota
Semarang diharapkan menjadi Kota yang dihuni oleh masyarakat dengan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai agama, etos kerja, tata cara, adat istiadat,
tradisi, norma kearifan lokal yang hidup dan berkembang sehingga terwujud kehidupan pemerintahan dan kemasyarakatan yang teratur, sejahtera dan
didukung oleh aktivitas ekonomi utama yang berupa perdagangan, jasa, dan industri.
Dalam mewujudkan Visi tersebut ditempuh melalui 5 lima misi pembangunan daerah yaitu:
Misi 1. Mewujudkan sumberdaya manusia Kota Semarang yang berkualitas Misi 2. Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik good governance dan
kehidupan politik yang demokratis dan bertanggung jawab Misi 3. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah
Misi 4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan Misi 5. Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Makna visi pembangunan Kota Semarang digambarkan sebagai berikut:
- Kota Metropolitan, mengandung arti bahwa Kota Semarang mempunyai sarana
prasarana yang dapat melayani seluruh aktivitas masyarakat kota dan hinterland-nya dengan aktivitas ekonomi utama berupa perdagangan, jasa, dan
industri serta didukung sektor ekonomi lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Metropolitan juga mengandung makna dapat menjamin
kehidupan masyarakatnya yang aman, tentram, lancar, asri, sehat dan berkelanjutan.