RKPD Kota Semarang Tahun 2016
II.22
Tabel 2.17 Profil Pompa dan Polder Pengendali Banjir Rob Th. 2013-2014
No Sistem Drainase
Pompa Pengendali Banjir Luas
Genangan Juml.
PompaPolder Kapasitas
Ltdt Areal Layanan
ha 2013
2014 2013
2014 2013
2014 2013
2014
1 Kaw. Smg Barat
5 4
1.575 1.325
250 250
977 977
2 Kaw. Smg Tengah
18 19
23.210 34.755
1.250 1.304,97
1.225 1.308
3 Kaw. Smg Timur
5 5
2.185 3.685
50,45 71
1.012 1.115
Sumber: Data Olahan Dinas PSDA  ESDM Kota Semarang, LKPJ Th. 2014
Namun  begitu  berbagai  upaya  telah  dilakukan  oleh  Pemerintah  Kota Semarang  untuk  mengatasi  hal  tersebut.  Dari  data  sektoral  SKPD  terlihat
penambahan pompa polder sejumlah 4 unit hingga saat ini menjadi 28 buah dan kapasitas  pompa  yang  meningkat.  Selain  itu  untuk  meminimalisir  terjadinya
banjir  dan  rob  dilakukan  kegiatan-kegiatan  perawatan  sungai-sungai  secara berkala.  Usaha-usaha  tersebut  terbukti  efektif  dalam  menurunkan  genangan
banjir  dan  rob.  Salah  satu  usaha  yang  dapat  ditempuh  Kota  Semarang  terkait dana  penataan  sungai  yang  sangat  besar,  pemerintah  Kota  Semarang  bisa
memanfaatkan  dana-dana  yang  bersumber  dari  dana  non-APBD,  seperti  APBD provinsi maupun pemerintah Pusat.
Tabel 2.18 Kondisi PJU Kota Semarang
Tahun 2013-2014
NO INDIKATOR KINERJA
SATUAN 2012
2013
1 Jumlah titik LPJU baru yang terpasang
titik 1.266
1.425 2
Jumlah seluruh LPJU yang terpasang dan terpelihara sampai tahun berjalan
titik 66.715
68.140 3
Persentase lampu penerangan jalan umum yang dalam kondisi baik
  Jumlah lampu penerangan jalan umum yang dalam kondisi baik dan rusak
  Jumlah lampu penerangan jalan umum di wilayah Kota Semarang
Lampu 62.180
65.449 65.000
68.500 4
Kegiatan pemasangan LPJU di daerah pinggiran dan permukiman
kegiatan 52
60
Sumber: Data Olahan Dinas PJPR Kota Semarang, LKPJ Th. 2014
Kondisi  infrastruktur  Kota  Semarang  dilihat  dari  Penerangan  Jalan  Umum menunjukkan  peningkatan  yang  cukup  baik  seperti  terlihat  pada  tabel  diatas.
Yang masih perlu diperhatikan yaitu penerangan wilayah pinggiran karena hal ini juga  sedikit  banyak  akan  mengurangi  potensi  kerawanan  kejahatan  di  wilayah
pinggiran.
d. Perumahan
Urusan  Perumahan  menjadi  urusan  yang  penting,  karena  perumahan merupakan  kebutuhan  yang  pokok  dan  wajib  dipenuhi  demi  kesejahteraan
masyarakat.  Masih  banyak  masyarakat  Kota  Semarang  yang  belum  memiliki rumah layak huni dan yang tinggal di kawasan kumuh.
Tabel 2.19 Perumahan Kota Semarang
Tahun 2013-2014
No Indikator Kinerja
2013 2014
1 Jumlah perbaikan  Perumahan masyarakat
kurang mampu 202  rumah
576 rumah
RKPD Kota Semarang Tahun 2016
II.23 2
Jumlah Sanitasi Komunal 5 unit
2 unit 3
Jumlah Rusunawa 5 unit
5 unit Sumber: Data Olahan DTKP Kota Semarang, LKPJ Th. 2014
Dengan  masih  terdapatnya  perumahan  tidak  layak  huni  bagi  masyarakat kurang  mampu,  maka  Pemerintah  Kota  dituntut  untuk  membantu  melakukan
perbaikan. Sesuai target dalam dokumen RPJMD tahun 2014  ini telah  dilakukan perbaikan rehabilitasi rumah bagi masyarakat miskin sebanyak  576 unit rumah
di 16 Kecamatan atau di 32 Kelurahan.
Terkait  dengan  kebutuhan  rumah  layak  huni,  pemerintah  juga  perlu mencari  lokasi  baru  untuk  menambah  jumlah  rusunawa  karena  masih  ada
penduduk yang tinggal di rumah tidak layak huni serta terkait juga dengan warga yang terkena gusuran akibat proyek rel ganda.
e. Penataan Ruang
Kinerja urusan Penataan Ruang dapat dilihat dari rasio ruang terbuka hijau yang  ada  di  Kota  Semarang.  Pada  tahun  2013  porsentase  ruang  terbuka  hijau
Kota Semarang dapat dilihat seperti tabel dibawah ini.
Tabel 2.20 Luas RTH Kota Semarang
Tahun 2013
No Kategori RTH berdasarkan
2013
km 1  Permendagri No. 1 tahun 2007
19.578,27 52,39
2  PermenPU No. 5 tahun 2008 2.732,91
7,31
Sumber: Masterplan RTH Kota Semarang, P2KH 2013
Dilihat dari peraturan yang mengatur, Luasan RTH Kota Semarang memiliki luasan  yang  berbeda  hal  ini  dikarenakan  perbedaan  kategori  yang  digunakan
dalam  menentukan  luasan  RTH  tersebut.  Jika  berdasarkan  Permen  PU  52008 kategori  RTH  hanya  berupa:  Taman  kota,  Lapangan  OR,  Hutan  Kkawasan,
Pemakaman  dan  Daerah  sempadan;  namun  jika  didasarkan  pada  Permendagri 12007  kategori  RTH  meliputi:  lapangan,  makam,  tanah  kosong  pekarangan
kosong,  taman    sempadan,  sawah,  rawa,  tambak,  kolam,  danau,  ladang  dan hutan. Yang perlu menjadi catatan, bahwa luasan RTH berdasarkan Permendagri
setiap tahun dapat menurun luasannya dikarenakan perubahan fungsi dari lahan kosong,  sedangkan  yang  berdasarkan  Permen  PU  luasan  RTH  akan  tetap  dan
cenderung  bisa  bertambah  apabila  ada  kebijakan  Pemerintah  Kota  untuk menambah RTH.
Jika  dilihat  dari  jumlah  rumah  bangunan  yang  memiliki  ijin  HO  dan  IMB pada tahun 2013berdasarkan data base perijinan bangunan dan ijin HO sejumlah
3.800 IMBHO sedangkan jumlah pemohon KRK sebanyak 1.000 pemohon.
Tabel 2.21 Titik Reklame di Kota Semarang
Tahun 2013-2014
NO INDIKATOR KINERJA
SATUAN 2013
2014
1 Jumlah  seluruh  titik  reklame  yang  telah
terpasang selama tahun berjalan titik
1.025 1.025
2 Persentase penertiban reklame illegal
  Jumlah reklame yg ditertibkandibongkar Reklame
35.891 39.400
Sumber: Data Olahan Dinas PJPR Kota Semarang th. 2014
RKPD Kota Semarang Tahun 2016
II.24
Untuk  penataan  reklame  sampai  dengan  tahun  2014  ini  mulai  dirasakan membaik  di  Kota  Semarang.  Jumlah  titik  reklame  yamg  mengalami  penurunan
dan  jumlah  reklame  yang  ditertibkan  bertambah,  dapat  diindikasikan  bahwa penataan reklame di Kota Semarang mulai digalakkan dengan lebih tertib.
f. Perencanaan Pembangunan