Energi dan Sumberdaya Mineral Kelautan dan Perikanan

RKPD Kota Semarang Tahun 2016 II.42 NO INDIKATOR KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 3 Produksi kayu hutan rakyat m 3 3.648,5 8.072 7.806 4.545,8 4.776 4 Luas lahan kritis ha 816,73 816,73 816,73 954,5 954,5 5 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 7 7,71 7,25 2,1 2,5 6 Luas lahanhutan yang direhabilitasi ha 57,17 63 59,2 20,2 24,27 7 Penanaman penghijauan pohon Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang, Tahun 2010-2014.

c. Energi dan Sumberdaya Mineral

Energi dan Sumberdaya Mineral merupakan sektor yang tidak diprioritaskan karena Kota Semarang tidak memiliki sumberdaya mineral hasil tambang, namun lebih kepada upaya pemulihan lingkungan.. Terdapatnya lokasi penambangan Galian C di Kota Semarang berdampak negatif terhadap keseimbangan alam, untuk itu Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 telah menyusun Naskah Akademik Pengelolaan Pengangkutan Galian Tanah semula Galian C sebagai kerangka dasar pertimbangan untuk menyusun Rancangan Peraturan Daerah sebagai bentuk kontrol pemulihan lingkungan. Karena peningkatan utamanya terkait permintaan tanah urug dalam rangka kepentingan pembangunan perumahan permukiman yang sangat diperlukan. Untuk itu perlu perangkat regulasi dalam pengendalian tata cara galian tanah. Adapun capaian kinerja urusan energi dan sumber daya mineral adalah sebagai berikut: Tabel 2.47 Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Kota Semarang Tahun 2013-2014 NO LOKASI TAHUN 2010 TAHUN 2014 PRODUKSI KHUSUS TANAH URUG M 3 VOLUME PRODUKSIM 3 KECAMATAN KELURAHAN 1 Tembalang Manguharjo ± 200.000 ±19.875 Bulusan ± 120.000 Meteseh ± 200.000 ± 4.770 Rowosari ± 240.000 ±55.650 Sambiroto ± 40.000 ± 15.900 Tandang ±1.590 Sendangmulyo ± 320.000 2 Banyumanik Pudak Payung ± 400.000 3 Semarang Barat Ngemplak ± 80.000 ±3975 Manyaran ± 75.000 4 Tugu Tugurejo ± 510.000 5 Ngaliyan Ngalian ± 1.200.000 ±46.110 Tambak aji ±7.950 Wonosari ± 800.000 ± 15.900 6 Gunungpati Mangunsari ± 200.000 ±31.800 Cepoko ±4.770 Sukorejo ±3.975 7 Mijen Polaman ± 200.000 Karang malang ± 795 Purwosari ± 300.000 Sumber: Dinas PSDA ESDM Kota Semarang Tahun 2010-2014

d. Kelautan dan Perikanan

Kinerja pelayanan pada urusan kelautan dan perikanan sedikit mengalami perbaikan, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain: Jumlah RKPD Kota Semarang Tahun 2016 II.43 nelayan di Kota Semarang pada tahun 2013 sebanyak 1.317 orang dan di tahun 2014 sebanyak 1.404 orang; rata-rata pendapatan nelayan mengalami peningkatan sebesar 5 pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.315.300,-kapitath dan meningkat pada tahun 2014 sebesar Rp. 1.450.000kapitath. Produktivitas hasil perikanan tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun 2013. Nilai ikan hasil perikanan darat mengalami peningkatan Nilai hasil perikanan darat meningkat 56,58 , dari Rp. 14.213.700.000,- pada tahun 2013 menjadi Rp. 22.256.704.000,- Sedangkan nilai ikan hasil tangkapan dari laut juga mengalami peningkatan dari dari Rp. 16.980.161.000,- pada tahun 2013 menjadi Rp. 26.591.007.000,- pada tahun 2014. Dengan nilai ekspor hasil laut pada tahun 2013 sebesar 21.938.202,23 menjadi 21.867.220,67 pada tahun 2014 karena berkurangnya volume ekspor ikan dari 4.644,694 ton pada tahun 2013 menjadi 4.402,111 ton pada 2014, menurunnya volume eksport ini karena ada sebagian ikan yang tidak memenuhi persyaratan eksport.

e. Kepariwisataan