Tata kelola Pemerintahan yang bersih dan transparan, serta adanya tuntutan Tuntutan kualitas kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.

RKPD Kota Semarang Tahun 2016 II.157

b. Peningkatan Kualitas Kuantitas Infrastruktur Jalan. Hal ini akan secara

langsung berdampak positif terhadap masyarakat, antara lain: - Meningkatkan perekonomian wilayah; - Mengurangi kemacetan pada ruas-ruas jalan besar; - Membagi arus kepadatan lalu lintas melalui pembukaan jalan akses baru.

c. Kemacetan lalu-lintas. Banyak faktor yang dapat dilakukan untuk mengatasi

masalah kemacetan Kota Semarang yang semakin berkembang menjadi kota besar, antara lain: - Pengembangan transportasi massal, melalui penambahan jumlah koridor, jumlah armada BRT serta sarana pendukungnya, - Pengoptimalan terminal transportasi darat dan sarana pendukungnya; - Pengoptimalan pengaturan parkir di ruas jalan; - Pengoptimalan sarpras rambu jalan dan kelengkapannya.

d. Masih terdapat Pasar Tradisional dengan kondisi yang kurang optimal kurang

representatif dalam melakukan pelayanan ekonomi perdagngan, hal dapat ini disebabkan karena: - Kondisi pasar tradisonal yang sudah tidak relevan dengan perkembangan lingkungan sekitar; - Kondisi sarpras yang rusak yang disebabkan karena bencana alam, kebakaran ataupun karena banjir rob.

e. Dampak dari program pengembangan jaminan sosial kesehatan menyebabkan

kekurangan kebutuhan fasilitas sarana prasarana kesehatan. Peningkatan kebutuhan Sarana prasarana Kesehatan masyarakat masih perlu ditingkatkan melalui kegiatan-kegiatan antara lain: - Peningkatan standarisasi pelayanan kesehatan terhadap semua lapisan masyarakat termasuk masyarakat miskin - Peningkatan pemenuhan sarana prasarana kesehatan di puskesmas- puskesmas dan Rumah sakit.

f. Sarana Pendidikan masih perlu ditingkatkan. Lebih difokuskan terhadap:

- Peningkatan kualitas kuantitas sarana prasarana pendidikan ruang kelas, lab, lap OR, toilet, perpustakaan, dsb

g. Angka pengangguran seharusnya semakin lama semakin menurun. Oleh

karena itu diperlukan upaya-upaya yang terintegrasi dan sinergi antara beberapa bidang, upaya tersebut dilakukan dengan cara, antara lain: - Mewujudkan masyarakat yang berwirausaha; - Peningkatan kapasitas kemampuan tenaga kerja dalam menghadapi daya saing global; - Peningkatan kesempatan kerja; - Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja

h. Tata kelola Pemerintahan yang bersih dan transparan, serta adanya tuntutan

masyarakat yang semakin meningkat membuat Pemerintah Kota Semarang untuk terus mengupayakan peningkatan Pengembangan sistem penyelenggaran Pemerintahan terpadu. - Peningkatan pelayanan publik; - Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan

i. Tuntutan kualitas kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.

- Peningkatan Stabilitas dan Rasa Aman Masyarakat; - Peningkatan even-even kebudayaan maupun kegiatan komunitas. RKPD Kota Semarang Tahun 2016 III.1

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

KOTA SEMARANG TAHUN 2016 Kondisi perekonomian Kota Semarang serta proyeksi perekonomian tahun 2016 dapat digambarkan melalui rancangan Kerangka Ekonomi Daerah yang juga penjelasan atas analisis statistik perekonomian daerah. Guna memperoleh gambaran kerangka ekonomi daerah tersebut, maka disusun berbagai kebijakan untuk menghadapi tantangan dan penyelesaian masalah agar arah pembangunan daerah dapat dicapai sesuai dengan berbagai kebijakan yang akan ditetapkan. Pada sisi lain, perkiraan sumber-sumber pendapatan dan besaran pendapatan dari sektor-sektor potensial merupakan dasar kebijakan anggaran untuk mengalokasikan perencanaan anggaran berbasis kinerja secara efektif dan efisien.

3.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

Pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, pembagian pendapatan masyarakat`` yang merata, meningkatkan hubungan ekonomi antar daerah, serta mengusahakan terjadinya pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder atau tersier. Dan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi tersebut mutlak diperlukan perencanaan, pengendalian dan evaluasi yang tepat, agar pembangunan yang dilaksanakan bisa tepat waktu dan tepat sasaran sehingga dapat memaksimalkan sumber-sumber pendapatan dan besaran pendapatan dari sektor-sektor potensial yang merupakan dasar kebijakan anggaran untuk mengalokasikan secara efektif dan efisien dengan perencanaan anggaran berbasis kinerja. Sejalan dengan kebijakan nasional dan provinsi, maka kebijakan ekonomi tahun 2016 diarahkan untuk meningkatkan investasi daerah, percepatan pembangunan sararana dan prasarana, mengurangi kemiskinan dan pengangguran, memperkuat perekonomian masyarakat dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Dalam rangka pencapaian kerangka ekonomi makro yang diinginkan Pemerintah Kota Semarang akan selalu meningkatkan peranan dan partisipasi aktif masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan.

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015

Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dengan kondisi perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan perekonomian global. Ada beberapa faktor-faktor perekonomian yang tidak dapat dikendalikan oleh daerah seperti hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah pusat terkait sektor moneter maupun sektor rill. Pengaruh perekonomian global seperti naik turunnya harga minyak dunia, nilai tukar mata uang asing serta kondisi ekonomi dunia secara umum sangat berdampak pada perekonomian di daerah. Pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang pada tahun 2014 mengalami penurunan sebagai dampak kebijakan pemerintah pusat yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perekonomian di daerah. Pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden, kenaikan tarif dasar listrik TDL serta