Sumber BelajarFasilitator Kurikulum Komponen Model

secara wajar di masyarakat sertamenjadi sumber daya manusia yang berguna, produktif dan berkualitas, serta berakhlak mulia.

c. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran program ditetapkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh PSMP Handayani yaitu anak nakal yang mempunyai kriteria sebagai berikut : 1 Anak nakal yang berusia 10-18 tahun dan belum menamatkan pendidikan dasar 9 tahun. Bagi mereka diberikan pelayanan pendidikan setaraf Sekolah Dasar SD dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP umum. 2 Anak nakal yang berusia 16-21 tahun dan minimal telah menamatkan pendidikan Sekolah Dasar SD. Bagi mereka diberikan bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan kerja. 3 Anak nakal yang berkonflik dengan hukum, meliputi : a Sedang dalam proses penyidikan oleh polisi. b Sedang dalam proses pengadilan jaksa penuntut umum. c Menjalani putusan hakim. d Setelah selesai menjalani pidana anak.

d. Sumber BelajarFasilitator

Kriteria dan kualifikasi untuk Sumber Belajar SB yang direkrut untuk program pelatihan kecakapan hidup adalah sebagai berikut: 1 Berusia 20-50 tahun 2 Tingkat pendidikan minimal SMA 3 Alumni PSMP Handayani Jakarta. 4 Mampu menjalin kerja sama dan berkomunikasi dengan baik 5 Memiliki kemampuan membelajarkan dan melatih 6 Memiliki kecakapan vokasional vokasional sesuai yang diprogramkan

e. Kurikulum

Identifikasi kebutuhan warga belajar menunjukkan ada 3 tiga aspek yang perlu dilakukan penguatan yaitu: a aspek personal, berupa ketidakmampuan anak tunalaras sebagai warga belajar dalam memecahkan masalah dan menyadari potensi yang dimilikinya; b aspek sosial, berupa keterbatasan anak tunalaras dalam hal kepribadian, sikap mental dan kemampuan anak nakal, sehingga tidak mampu melaksanakan fungsi sosialnya dalam suasana tatanan kehidupan dan penghidupan sosial keluarga dan lingkungan sosialnya; dan c aspek vokasional, berupa keinginan anak tunalaras untuk menguasai kecakapan vokasional tertentu sehingga mampu menjadi manusia yang produktif dan mandiri. Dengan memperhatikan hasil identifikasi tersebut dan mempertimbangkan kondisi masyarakat maka disusun isi kurikulum yang difokuskan pada pengembangan kecakapan individu, kecakapan sosial, dan kecakapan vokasional. Berdasarkan fokus tersebut, maka disusun kriteria isi kurikulum pelatihan kecakapan hidup berbasis kemandirian sebagai berikut: 1 Strategi pelatihan kecakapan hidup dengan berbagai jenis kecakapan selalu diarahkan untuk menggali berbagai potensi yang ada di masyarakat setempat. 2 Menjadikan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari sebagai masukan pokok pengembangan kurikulum. 3 Pengelolaan usaha mandiri sebagai fokus materi pelatihan dengan penekanan pada pengembangan kemandirian. 4 Jenis kecakapan vokasional yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar dan permintaan pasar. Untuk tema kurikulum, hal-hal yang dikemukakan mencakup: 1 Kecakapan akademik tentang jenis-jenis keterampilan; 2 Kecakapan vokasional tentang pembentukan dan strategi pengelolaan usaha; 3 Kecakapan vokasional tentang pengelolaanproses perbengkelan dan jasa; 4 Kecakapan vokasional tentang pemasaran; 5 Kecakapan akademik tentang pengelolaan keuangan; 6 Kecakapan personal tentang pengelolaan organisasikelompok yang terlibat dalam kegiatan usaha; dan 7 Kecakapan sosial tentang pengelolaan jiwa kepemimpinan dalam menjalankan usaha bersama.

f. Bahan Ajar dan Latihan