Indikator Kinerja Peserta Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta Perencanaan Program PKH

131 5 Kalangan Akademisi seperti Universitas Indonesia, UPI Bandung, STKS Bandung, IISIP Jakarta, Universitas Persada YAI dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan bagi mahasiswa dan warga belajar.

k. Penyaluran Klien

Setelah melalui serangkaian proses pembinaan fisik, mental, sosial dan kecakapan vokasional klien akan disalurkan. Untuk dapat disalurkan sebelumnya klien mengikuti Program Praktik Belajar Kerja PBK di perusahaanbengkel yang sesuai dengan bidang kecakapan vokasional yang diperoleh. Selama menjalani proses pembinaan dan mengikuti PBK, pekerja sosial melakukan pemantauan terhadap perkembangan klien. Hasil pemantauan tersebut yang akan menjadi dasar bagi penentuan penyaluran. Klien yang telah selesai masa pembinaan dapat disalurkan pada : 1 Perusahaanbengkel kerja 2 Sekolah-sekolah formal untuk melanjutkan jenjang pendidikan klien. 3 Organisasi sosial yayasan untuk mendapatkan pelayanan lanjutan. 4 Orang tua.

l. Indikator Kinerja

1 Semakin meningkatnya prosentase anak nakal yang telah mendapat pelayanan dan rehabilitasi sosial. 2 Semakin meningkatnya jumlah OrsosLSMdunia usaha atau masyarakat yang ikut terlibat dalam upaya pelayanan anak nakal. 132 3 Terbangunnya jaringan kerja yang dibentuk pemerintah dan masyarakat.

m. Peserta Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta

Anak nakal yang dapat diberikan pelayanan memiliki dua klasiflkasi rujukan: 1 Rujukan dari keluarga tokoh masyarakat PSMLSM Organisasi Sosial atau Organisasi masyarakat lainnya. 2 Rujukan dari Balai Pemasyarakatan BAPAS, Rumah Tahanan RUTAN dan Lembaga Pemasyarakatan LAPAS Anak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM. Bagi calon penerima pelayanan diharapkan dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut, untuk laki – laki perempuan: 1 Usia 10 sd 21 tahun 2 Sehat fisik dan mental, tidak menderita penyakit kronismenular berdasarkan Surat Keterangan Sehat dari Dokter Puskesmas Rumah Sakit. 3 Menanda tangani surat pernyataan sanggup mengikuti program rehabilitasi sosial. 4 Surat penyerahan dari orang tuawalilembaga. 5 Bila masih sekolah kelas V SD sd kelas III SLTP, harus melampirkan surat pindah dan raport. 6 Pas photo ukuran 4 x 6 4 lembar dan 2 x 3 2 lembar. 7 Lulus Seleksi. 133 2. Kondisi Faktual Pelatihan Kecakapan Hidup di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta Pada bagian ini akan menyajikan deskripsi tentang pelaksanaan kegiatan PKH di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta yang akan difokuskan pada . aspek perencanaan, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi kegiatan.

a. Perencanaan Program PKH

Kegiatan yang penulis lakukan untuk mengetahui tahap perencanaan yang dilaksanakan di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta adalah melakukan pertemuan dengan pengelola, warga belajar tunalaras, pekerja sosial, tutor, dan orang tua asuh. Dalam pertemuan ini, peneliti menerima informasi dari Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta berkenaan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan tujuan kegiatan, peran dan fungsi panti sosial dalam program, waktu atau lamanya kegiatan, jumlah peserta kegiatan dan sebagainya. Demikian pula sebaliknya, pihak pengelola panti sosial menerima penjelasan dari pihak peneliti berkenaan dengan rencana peneliti mengadakan penelitian dan uji coba model untuk membimbing dan membelajarkan warga belajar anak tunalaras dalam mencapai tujuan model pelatihan kecakapan hidup, yakni tercapainya kemandirian. Materi-materi yang dipersiapkan PSMP Handayani Jakarta untuk membekali warga belajar peserta kegiatan latihan adalah materi teknik las, teknik pendingin, dan kecakapan vokasional otomotif. Menurut pengelola dan nara sumber teknis materi ini lebih banyak dipersiapkan dalam bentuk praktik. Berikut ini penulis sajikan rancangan pelatihan yang dibuat pada tahap perencanaan di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani. 134 1 Jenis Pelatihan kecakapan hidup Las a Nama Pelatihan : Tingkat Dasar Lanjutan b Lama Pelatihan : 715 Jam 45 Menit c Tempat Pelatihan : PSMP Handayani d Tujuan Umum Pelatihan : Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1 Mengidentifikasikan, menggunakan dan memelihara peralatan kerja mekanik listrik, las listrik maupun acetelyn. 2 Memahami prinsip kerja las listrik dan acetelyn. 3 Merawat dan memelihara peralatan las listrik maupun acetelyn. 4 Mengetahui dan memahami simbol-simbol las. 5 Merancang gambar dan perencanaan suatu bentuk pola. 6 Membuat, mendesain, membending suatu produksi barang. TABEL 4.3 MATERI PELATIHAN LAS DI PSMP HANDAYANI No. Materi pelatihan Jam Pelatihan Keterangan Teori Praktik Jumlah 1. Kerja bangku 12 14 36 45 menit 2. Las acetelyn 40 204 244 3. Las listrik 40 203 243 4. Simbol-simbol las 16 32 48 5. Alat perkakas dan pengukuran 16 32 48 6. Keselamatan kerja 16 32 48 7. Gambar tehnik 16 32 48 8. Ilmu bahan 16 32 48 9. Evaluasi 16 40 56 JUMLAH 188 627 715 Sumber: PSMP Handayani Jakarta 135 2 Jenis Pelatihan kecakapan hidup Teknik Pendingin a Nama Pelatihan : Montir muda pendingin rumah tangga b Lama Pelatihan : 715 Jam 45 Menit c Tempat Pelatihan : PSMP Handayani d Tujuan Umum Pelatihan : Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1 Mengidentifikasikan, menggunakan dan memelihara peralatan kerja mekaniklistrik untuk perawatan dan perbaikan mesin pendingin AC rumah tangga dengan memperhatikan keselamatan kerjanya. 2 Memahami prinsip kerja mesin pendinginAC rumah tangga baik mekanik maupun sistem listriknya. 3 Merawat dan memperbaiki gangguankerusakan pada mesin pendinginAC rumah tangga, baik mekanik maupun system listriknya untuk memperpanjang usia pakai. TABEL 4.4 MATERI PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP TEKNIK PENDINGIN DI PSMP HANDAYANI TAHUN 2006 No Mata Latihan Jam Pelatihan Keterangan Teori Praktik Jumlah 1 Dasar refigerasi 42 40 82 45 menit 2 Alat dan bahan 40 120 160 3 Komponen 40 160 200 4 Listrik 45 80 125 5 Servis reparasi 32 80 112 6 Evaluasi akhir 16 20 36 JUMLAH 215 500 715 Sumber: PSMP Handayani Jakarta 3 Jenis Pelatihan kecakapan hidup Otomotif a Tempat Pelatihan : PSMP Handayani 136 b Tujuan Umum Pelatihan : Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1 Mengidentifikasikan, menggunakan dan memelihara peralatan kerja mekanik listrik untuk perawatan dan perbaikan Mesin Sepeda Motor dengan memperhatikan keselamatan kerja. 2 Memahami prinsip kerja Mesin Sepeda Motor 2 tax dan 4 tax. 3 Memahami kerusakan mesin sepeda motor baik kelistrikan, mesin dan casis. 4 Merawat dan memelihara mesin sepeda motor baik 4 tax maupun 2 tax. TABEL 4.5 MATERI PELATIHAN KECAKAPAN HIDUP OTOMOTIF DI PSMP HANDAYANI TAHUN 2006 No Materi Pelatihan Jumlah Pelatihan Keterangan Teori Praktik Jumlah 1 Kerja Bangku 16 24 50 45 menit 2 Keselamatan Kerja 16 - 16 3 Alat Perkakas dan Pengukuran 16 24 50 4 Casis 24 127 151 5 Motor Bakar 32 118 150 6 Kelistrikan 32 118 150 7 Troubleshooting 24 48 72 8 Pemeliharaan 16 24 50 9 Evaluasi 8 48 5,6 Jumlah 184 531 715 Sumber: PSMP Handayani Jakarta Mencermati uraian materi pada tiga jenis kecakapan vokasional tersebut, tampak bahwa hampir keseluruhan materi yang disajikan berbentuk praktik. 137 Materi yang berbentuk informasi atau kecakapan akademik hanya sebagian kecil saja. Waktu yang ditetapkan dan dipersiapkan PSMP untuk melayani peserta kegiatan pelatihan, adalah setiap hari kecuali hari Minggu dan hari libur nasional mulai pukul 07.00 sd 15.00 WIB. Menurut pengelola, penetapan waktu tersebut bertujuan agar warga belajar dapat secara langsung terlibat aktif pada kegiatan- kegiatan tersebut karena penentuan waktunya berdasarkan masukan dari warga belajar. Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta dalam rangka memberikan pelayanan dan bimbingan terhadap warga belajar menunjuk 3 orang tutor. Ketiga orang tutor yang ditunjuk tersebut, masing-masing memiliki keahlian khusus terdiri atas: 1 orang tenaga ahli las, 1 orang tenaga ahli bidang teknik pendingin, dan 1 orang teknik otomotif. Pembiayaan kegiatan pelatihan Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta sepenuhnya ditanggung oleh Departemen Sosial. Untuk mendukung kegiatan pelatihan pada tahap perencanaan, PSMP tidak secara khusus membuat panitia atau organisasi pelaksana, namun hanya menunjuk dan mempersiapkan orang-orang yang diberi tugas melayani dan membimbing hal-hal yang diperlukan atau ditanyakan oleh para peserta kegiatan sebagaimana telah dikemukakan di atas. Kegiatan evaluasi untuk mengukur kecakapan vokasional dan keterlibatan warga belajar selama dan setelah mengikuti program pelatihan, dilakukan melalui evaluasi hasil oleh team tutorial dan nara sumber teknis dari PSMP selaku pihak 138 penyelenggara. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui penguasaan kecakapan vokasional tertentu. Evaluasi dilaksanakan selama kegiatan tutorial berlangsung dengan cara mengamati dan memperhatikan peningkatan kecakapan vokasional pada setiap pertemuan. Sarana-prasarana yang dipersiapkan PSMP untuk mendukung pelaksanaan program pelatihan adalah berupa sarana atau peralatan yang ada di lingkungan dan atau yang biasa digunakan sehari-hari oleh PSMP yakni bengkel, ruang praktik, dan peralatan lain yang cukup memadai. Agar lebih jelas alur pada tahap perencanaan tersebut, penulis sajikan pemetaannya dalam bentuk skema berikut ini. GAMBAR 4.1 ALUR TAHAP PERENCANAAN KEGIATAN PELATIHAN DI PSMP HANDAYANI JAKARTA

b. Pelaksanaan Program PKH