pengembangan kurikulum. 3
Pengelolaan usaha mandiri sebagai fokus materi pelatihan dengan penekanan pada pengembangan kemandirian.
4 Jenis kecakapan vokasional yang dikembangkan disesuaikan dengan
kebutuhan warga belajar dan permintaan pasar. Untuk tema kurikulum, hal-hal yang dikemukakan mencakup: 1
Kecakapan akademik tentang jenis-jenis keterampilan; 2 Kecakapan vokasional tentang pembentukan dan strategi pengelolaan usaha; 3 Kecakapan vokasional
tentang pengelolaanproses perbengkelan dan jasa; 4 Kecakapan vokasional tentang pemasaran; 5 Kecakapan akademik tentang pengelolaan keuangan; 6
Kecakapan personal tentang pengelolaan organisasikelompok yang terlibat dalam kegiatan usaha; dan 7 Kecakapan sosial tentang pengelolaan jiwa kepemimpinan
dalam menjalankan usaha bersama.
f. Bahan Ajar dan Latihan
Bahan ajar yang dikembangkan untuk program pelatihan semuanya dituangkan dalam bentuk diktatmodul yang mencakup bahan ajar kegiatan
kecakapan vokasional dan usaha bersama. Secara rinci, bahan ajar ini mencakup : 1
Modul pelatihan seri kegiatan kewirausahaan tentang proses pelayanan service dan jasa.
2 Modul pelatihan seri kewirausahaan tentang Kepemimpinan, Sumberdaya
Manusia SDM dan Pengelolaan Keuangan. 3
Modul kecakapan vokasional bidang perbengkelan las, teknik pendingin, dan otomotif.
g. Media pelatihan keterampilan
Media pelatihan yang dipergunakan adalah alat tulis, modul dan bahan- bahan praktik.
h. Metode pelatihan keterampilan
Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan model pelatihan kecakapan hiudp adalah pendekatan andragogi, partisipatoris dengan metode
ceramah, diskusi, kerja kelompok dan praktik.
i. Waktu dan tempat pelatihan
Kegiatan pelatihan dilangsungkan selama dua minggu atau 12 hari penuh dari tgl 14 sampai 26 Februari 2008. Kegiatannya dibagi menjadi 2 tahap, yaitu
pada uji coba tahap pertama selama 6 hari dan uji coba tahap kedua juga 6 hari. Kegiatan pelatihan dipusatkan di PSMP Handayani Jakarta, dengan jumlah jam
pelajaran sebanyak 96 jam 45 menit.
j. Evaluasi akhir pelatihan
Evaluasi pelatihan kecakapan vokasional dilakukan dengan a evaluasi pra-pelatihan; b evaluasi proses pelatihan keterampilan; dan c evaluasi akhir
pelatihan keterampilan. Pada dasarnya, evaluasi dilakukan pada aspek-aspek a kemampuan memahami materi dan b kemampuan mempraktikkan.
k. Pelaksanaan
Pelibatan berbagai pihak dalam proses pelatihan kecakapan vokasional menjadi penting dalam pelatihan, misalnya antara lain: lembaga pemerintah
daerah melalui dinasinstansi teknis terkait, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial,
Disnakertrans, sumber belajarfasilitator, tokoh masyarakat dan para kader organisasi kemasyarakatan. Kerja sama berbagai pihak sesungguhnya sangat
diperlukan dalam program pelatihan kecakapan hidup, yaitu sejak perencanaan program sampai evaluasi program pelatihan, termasuk kegiatan monitoring, dan
pembinaan berkelanjutan. Keterlibatan mereka dalam kegiatan evaluasi pelatihan kecakapan hidup merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan satu
program pelatihan kecakapan hidup. Dalam banyak hal pemantauan pasca kegiatan pelatihan terabaikan yang
disebabkan berbagai alasan, antara lain tidak tersedianya anggaran atau terbatasnya sumber daya manusia sumber belajar dan atau tenaga pendamping
yang bertanggung jawab pada program pelatihan. Dalam pelatihan yang menganut sistem pelatihan orang dewasa, yaitu anak tunalaras sebagai warga
belajar sehingga kemampuan dalam penguasaan materi selama proses dan setelah kegiatan berakhir sesungguhnya dapat diketahui oleh warga belajar
sendiri.
l. Evaluasi