+12,41: 4 ternyata lebih kecil dari hasil tes tahap II yaitu sebesar 56,52: 4 = 14,13 atau 14,41+13,94+14,29+13,88: 4 . Hasil ini menunjukkan bahwa
kegiatan PKH terhadap warga belajar memiliki pengaruh kepada mereka. Berdasarkan hasil Uji t terhadap 17 orang warga belajar sebelum dan sesudah
PKH, secara deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.23. berikut.
Tabel 4.23 Rekapitulasi Hasil tes tahap I dan II
N Mean
Min Max
Tahap I 17
12,62 11
14 Tahap II
17 14,13
12 15
Dari tabel 4.23. menunjukkan bahwa hasil mean sesudah PKH 12,62 ternyata lebih besar dari mean sebelum PKH 14,13. Dengan demikian, terdapat
perbedaan yaitu terdapat perubahan positif dari kemampuan warga belajar. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkan bahwa t hitung = 5,65
sedangkan t tabel 0,005 = 2,92. Jadi t hitung t tabel. Dengan demikian, ada perbedaan yang signifikan antara tes tahap I dan tes tahap II.
2. Deskripsi Efektivitas Model Berdasarkan Hasil Analisis Kualitatif
Deskripsi efektivitas model pada penelitian ini pun akan menyertakan deskripsi hasil analisis kualitatif berupa respon atau tanggapan dari pihak-pihak
yang terlibat dengan pelaksanaan pelatihan di PSMP Handayani Jakarta.
a. Tangapan atau Respon Kepala PSMP Handayani
Modal pelatihan kecakapan hidup dalam meningkatkan kemandirian anak
tunalaras yang telah diterapkan dan dikembangkan di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta merupakan sebuah model pelatihan yang baik. Pelaksana
pelatihan dapat mengikuti dan melaksanakan setiap tahapan pelatihan ini dengan terencana, tepat, dan terstruktur. Pelaksana pelatihan kecakapan hidup di PSMP
menjadi berhasil. Pada tahap perencanaan, mode tersebut mampu menyuguhkan persiapan
yang lengkap dalam menyelenggarakan sebuah pelatihan. Tahap perencanaan yang meliputi tujuan, sasaran, kurikulum, dan tata laksana pelatihan sangat tertata
sehingga segala persiapan yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan pelatihan tersebut menjadi lengkap.
Pada tahap pelaksanaan, model tersebut mampu menyelenggarakan pelatihan yang komunikatif, integratif, dan efesien. Tatanan pelatihan mulai tutor,
warga belajar, dan suasana pelatihan mampu memberi kesan bahwa pelatihan tersebut terselengara dengan baik. Penambahan materi kecakapan hidup dan
kewirausahaan, memungkinkan warga belajar siap menhgadapi dunianya di masa yang akan datang.
Pada tahap evaluasi, peltihan dengan model tersebut mampu mengukur kemampuan siswa secara lengkap dan utuh. Dengan sistem penilaian yang
komprehensif, meliputi empat kecakapan hidup, maka hasil evaluasi ini dapat menggambarkan kondisi nyata para warga belajar.
Warga belajar belajar di PSMP ini adalah anak tunalaras. Salah satu karakteristik anak tunalaras adalah adanya penyimpangan perilaku yang
memerlukan bimbingan dari berbagai pihak, orang tua, masyarakat, pemerintah,
khusunya panti-panti. Oleh karena itu, model pelatihan kecakapan hidup yang diterapkan oleh peneliti akan kurang lengkap apabila tidak disertasi oleh adanya
keberlanjutan atau kesinambungan berbagai pihak. Model ini apabila diterapkan dapat dikembangkan dengan melibatkan keluarga, masyarakat, dan lembaga
instansi pemerintah untuk mengontrol para warga belajar. Ada pun bentuk dan strateginya dapat dikembangkan kemudian hari. Yang penting, kontrol atau
pengawasan dari pihak tersebut menjadi sebuah faktor penambah kelengkapan model tersebut.
Di sisi lain, warga belajar yang tunalaras tersebut pun, memerlukan adanya sarana untuk pengembangan potensi diri bahkan jika memungkinkan adanya
pengembangan usaha. Potensi diri berkenaan dengan penyediaan peluang dalam bentuk pemberian pekerjaan. Denga bekal pelatihan yang dilaksanakan di PSMP,
warga belajar telah memiliki potensi berupa keahlian yang dipilihnya sehingga tidak akan bermanfaat apabila tidak dikembangkan. Di pihak lain, jika warga
belajar tidak mau bekerja, maka patut pula diberi kesempatan untuk mengembangkan usaha. Pengembangan usaha yang sesuai dengan karakteristik
warga belajar. Selain itu, dapat pula kembangkan usaha secara berkelompok dalam sebuah ikatan usaha bersama.
b. Ketua Pelaksana Program Pelatihan Kecakapan Hidup