Teknik Pendingin 1.65 13.94 12.71 1.59 13.88 Uji Coba Model Tahap II

rata-rata hasil tes tahap I sebesar 49,66 : 4 = 12,415 atau 12,61 + 12,83 + 12,22 +12,00: 4 ternyata lebih kecil dari hasil tes tahap II yaitu sebesar 56: 4 = 14 atau 14,11+14,39+13,89+13,61: 4 . Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan PKH terhadap warga belajar pada teknik pengelasan memiliki pengaruh kepada mereka. Berdasarkan hasil Uji t terhadap 18 orang warga belajar sebelum dan sesudah PKH, secara deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.21. berikut : Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Tes Tahap I dan II N Mean Min Max Tahap I 18 12,415 11 14 Tahap II 18 14 12 15 Dari tabel 4.22. menunjukkan bahwa hasil mean sesudah PKH 14,00 ternyata lebih besar dari mean sebelum PKH 12,415. Dengan demikian, terdapat perbedaan yaitu terdapat perubahan positif dari kemampuan warga belajar. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkan bahwa t hitung = 8,78 sedangkan t tabel 0,005 = 2,90. Jadi t hitung t tabel. Dengan demikian, ada perbedaan yang signifikan antara tes tahap I dan tes tahap II.

c. Teknik Pendingin

Hasil dari analisis data yang berkenaan dengan pelaksanaan uji coba pada tahap kedua sudah menunjukkan adanya peningkatan kecakapan. Peningkatan Peningkatan tersebut terlihat dari hasil postes yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.22 sebagai berikut: TABEL 4.22 PENINGKATAN HASIL TES UJI COBA DARI TAHAP I KE TAHAP II KELOMPOK TEKNIK PENDINGIN WB Jumlah Skor Akademik Vokasional Personal Sosial Tahap 1 Tahap 2 Gain Tahap 1 Tahap 2 Gain Tahap 1 Tahap 2 Gain Tahap 1 Tahap 2 Gain 1 12 14 2.00 13 15 2.00 11 14 3.00 12 14 2.00 2 14 14 0.00 12 15 3.00 13 14 1.00 13 14 1.00 3 14 15 1.00 12 15 3.00 14 15 1.00 14 15 1.00 4 11 14 3.00 11 14 3.00 12 15 3.00 11 14 3.00 5 11 15 4.00 13 14 1.00 11 15 4.00 13 14 1.00 6 13 15 2.00 13 13 0.00 12 14 2.00 13 13 0.00 7 14 14 0.00 13 14 1.00 14 15 1.00 13 14 1.00 8 14 15 1.00 14 14 0.00 12 12 0.00 11 14 3.00 9 13 15 2.00 12 14 2.00 13 15 2.00 13 13 0.00 10 13 15 2.00 12 12 0.00 12 13 1.00 11 14 3.00 11 12 15 3.00 12 13 1.00 14 15 1.00 13 15 2.00 12 13 15 2.00 13 14 1.00 13 13 0.00 13 14 1.00 13 12 14 2.00 12 14 2.00 14 15 1.00 12 14 2.00 14 14 14 0.00 12 13 1.00 14 14 0.00 12 14 2.00 15 13 13 0.00 14 14 0.00 12 15 3.00 13 13 0.00 16 12 14 2.00 12 14 2.00 12 14 2.00 12 14 2.00 17 12 14 2.00 14 15 1.00 13 15 2.00 12 13 1.00 Jumlah 217 245 28.00 214 237 23.00 216 243 27.00 211 236 25.00 Rata-rata 12.76

14.41 1.65

12.59 13.94

1.35 12.71

14.29 1.59

12.41 13.88

1.47 Secara kuantitatif, bila dilihat dari perbandingan hasil test tahap I dan tahap II, kecakapan hidup dan kemampuan warga belajar dianggap sudah memuaskan. Hasil penilaian ini ditunjukkan seperti jumlah peningkatan skor rata- rata setelah uji coba tahap II pada aspek kecakapan akademik sebesar 1,65 11; kecakapan vokasional sebesar 1,35 9; kecakapan personal sebesar 1,59 10,6; kecakapan sosial sebesar 1,47 9,8. Berdasarkan paparan tabel pada bagian sebelumnya, menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes tahap I sebesar 50,47 : 4 = 12,62 atau 12,76 + 12,59 + 12,71 +12,41: 4 ternyata lebih kecil dari hasil tes tahap II yaitu sebesar 56,52: 4 = 14,13 atau 14,41+13,94+14,29+13,88: 4 . Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan PKH terhadap warga belajar memiliki pengaruh kepada mereka. Berdasarkan hasil Uji t terhadap 17 orang warga belajar sebelum dan sesudah PKH, secara deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.23. berikut. Tabel 4.23 Rekapitulasi Hasil tes tahap I dan II N Mean Min Max Tahap I 17 12,62 11 14 Tahap II 17 14,13 12 15 Dari tabel 4.23. menunjukkan bahwa hasil mean sesudah PKH 12,62 ternyata lebih besar dari mean sebelum PKH 14,13. Dengan demikian, terdapat perbedaan yaitu terdapat perubahan positif dari kemampuan warga belajar. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkan bahwa t hitung = 5,65 sedangkan t tabel 0,005 = 2,92. Jadi t hitung t tabel. Dengan demikian, ada perbedaan yang signifikan antara tes tahap I dan tes tahap II.

2. Deskripsi Efektivitas Model Berdasarkan Hasil Analisis Kualitatif