Teknik Pengelasan 14.11 12.83 1.56 13.89 12.00 1.61 Uji Coba Model Tahap II

Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Tes Tahap I dan II N Mean Min Max Tahap I 25 12,39 12 14 Tahap II 25 13,52 12 15 Dari tabel 4.21. menunjukkan bahwa hasil mean sesudah PKH 13,52 ternyata lebih besar dari mean sebelum PKH 12,39. Dengan demikian, terdapat perbedaan yaitu terdapat perubahan positif dari kemampuan warga belajar. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkan bahwa t hitung = 4,32 sedangkan t tabel 0,005 = 2,80. Jadi t hitung t tabel. Dengan demikian, ada perbedaan yang signifikan antara tes tahap I dan Tes tahap II.

b. Teknik Pengelasan

Hasil dari analisis data yang berkenaan dengan pelaksanaan uji coba pada tahap kedua sudah menunjukkan adanya peningkatan penguasaan materi. Peningkatan penguasaan materi tersebut secara umum menunnjukkan bahwa model pelatihan kecakapan hidup dalam meningkatkan kemandirian anak tunalaras di Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta yang diujicobakan berhasil. Keberhasilan tersebut terlihat dari hasil postes tahap 2 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut: TABEL 4.20 PENINGKATAN HASIL TES UJI COBA DARI TAHAP I KE TAHAP II PADA KELOMPOK TEKNIK PENGELASAN WB Jumlah Skor Akademik Vokasional Personal Sosial Tahap 1 Tahap 2 Gain Tahap 1 Tahap 2 Gain Tahap 1 Tahap 2 Gain Tahap 1 Tahap 2 Gain 1 13 14 1.00 14 15 1.00 12 13 1.00 12 12 0.00 2 13 13 0.00 12 13 1.00 12 13 1.00 12 13 1.00 3 12 15 3.00 14 15 1.00 11 13 2.00 13 14 1.00 4 13 14 1.00 13 14 1.00 11 13 2.00 11 12 1.00 5 11 14 3.00 12 14 2.00 12 14 2.00 12 12 0.00 6 12 14 2.00 13 14 1.00 12 14 2.00 13 14 1.00 7 12 14 2.00 13 15 2.00 13 15 2.00 13 13 0.00 8 13 15 2.00 12 14 2.00 11 13 2.00 11 14 3.00 9 14 15 1.00 13 14 1.00 12 14 2.00 13 14 1.00 10 13 14 1.00 12 14 2.00 13 14 1.00 12 14 2.00 11 12 13 1.00 14 15 1.00 12 15 3.00 11 14 3.00 12 11 13 2.00 12 15 3.00 11 15 4.00 12 15 3.00 13 13 14 1.00 14 15 1.00 14 15 1.00 11 13 2.00 14 14 15 1.00 12 13 1.00 11 13 2.00 12 15 3.00 15 12 14 2.00 14 15 1.00 12 14 2.00 13 14 1.00 16 12 14 2.00 12 15 3.00 14 13 -1.00 12 14 2.00 17 13 14 1.00 11 15 4.00 13 14 1.00 12 14 2.00 18 14 15 1.00 14 14 0.00 14 15 1.00 11 14 3.00 Jumlah 227 254 27.00 231 259 28.00 220 250 30.00 216 245 29.00 Rata- rata

12.61 14.11

1.50 12.83

14.39 1.56

12.22 13.89

1.67 12.00

13.61 1.61

Secara kuantitatif, bila dilihat dari perbandingan hasil test tahap I dan tahap II, kecakapan hidup dan kemampuan warga belajar dianggap sudah memuaskan. Hasil penilaian ini ditunjukkan seperti jumlah peningkatan skor rata- rata setelah uji coba tahap II pada aspek kecakapan akademik sebesar 1,50 10; kecakapan vokasional sebesar 1,56 10,4; kecakapan personal sebesar 1,67 11,13; kecakapan sosial sebesar 1,61 10,73. Berdasarkan paparan tabel pada bagian sebelumnya, menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes tahap I sebesar 49,66 : 4 = 12,415 atau 12,61 + 12,83 + 12,22 +12,00: 4 ternyata lebih kecil dari hasil tes tahap II yaitu sebesar 56: 4 = 14 atau 14,11+14,39+13,89+13,61: 4 . Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan PKH terhadap warga belajar pada teknik pengelasan memiliki pengaruh kepada mereka. Berdasarkan hasil Uji t terhadap 18 orang warga belajar sebelum dan sesudah PKH, secara deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.21. berikut : Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Tes Tahap I dan II N Mean Min Max Tahap I 18 12,415 11 14 Tahap II 18 14 12 15 Dari tabel 4.22. menunjukkan bahwa hasil mean sesudah PKH 14,00 ternyata lebih besar dari mean sebelum PKH 12,415. Dengan demikian, terdapat perbedaan yaitu terdapat perubahan positif dari kemampuan warga belajar. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji t menunjukkan bahwa t hitung = 8,78 sedangkan t tabel 0,005 = 2,90. Jadi t hitung t tabel. Dengan demikian, ada perbedaan yang signifikan antara tes tahap I dan tes tahap II.

c. Teknik Pendingin