e. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau servis. Pemasok menjadi
kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi, yaitu jumlah pemasok sedikit, produk atau servis yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost
yang besar, tidak tersedia produk substitusi, pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang
dihasilkan perusahaan.
f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Kekuatan keenam yang ditambahkan oleh Freeman yang dikutip Wheelen- Hunger adalah berupa kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh
dan kepentingan secara langsung bagi perusahaan. Stakeholder yang dimaksud adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok,
asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan pemegang saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi di antara
industri yang satu dengan yang lain.
2.1.5. Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor
Evaluation EFE
Matriks Internal Factor Evaluation IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dianggap penting Umar, 2001. Matriks Internal Factor Evaluation IFE meruapakan alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dari suatu usaha, dan matriks ini juga memberikan dasar untuk mengenali dan mengevaluasi hubungan
di antara bidang-bidang ini. Faktor-faktor internal yang dianalisis adalah segmentation, targetting
dan positioning serta bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi, promosi, orang, proses dan layanan konsumen. Tahapan
kerja dalam pembuatan matriks IFE menurut Umar 2001 adalah : 1.
Buatlah daftar critical success factors faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek internal
yang mencakup perihal kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses bagi perusahaan.
2. Tentukan bobot weight dari critical success factors tadi dengan skala yang
lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan
rata-rata industrinya. 3.
Tentukan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, di mana: 1 = sangat lemah
2 = tidak begitu lemah 3 = cukup kuat
4 = sangat kuat Jadi, rating mengacu pada kondisi perusahaan sedangkan bobot mengacu pada
industri di mana perusahaan berada. 4.
Kalikan bobot dan rating dari masing-masing factor untuk menenentukan nilai skornya.
5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang
dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada
di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah faktor-faktornya
tidak berdampak pada jumlah bobot karena ia selalu berjumlah 1,0. Tabel IFE dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 2. Matriks Internal Factor Evaluation IFE Critical Success Factors
Bobot Rating Skor Kekuatan
Kelemahan
Setelah melalui tahap analisis faktor-faktor internal selanjutnya adalah melakukan analisis faktor-faktor eksternal. Menurut Umar 2001, matriks
External Factor Evaluation EFE digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan, baik pengaruh langsung mapun tidak langsung. Faktor eksternal perusahaan yang akan dianalisis
yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri. Tabel EFE dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 3. Matriks External Factor Evaluation EFE Critical Success Factors
Bobot Rating Skor Peluang
Ancaman
Tahapan kerja dalam pembuatan matriks EFE menurut Umar 2001 adalah : 1.
Buatlah daftar critical success factors faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek eksternal
yang mencakup perihal peluang opportunities dan ancaman threats bagi perusahaan.
2. Tentukan bobot weight dari critical success factors tadi dengan skala yang
lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan
rata-rata industrinya. 3.
Tentukan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, di mana: 1 = di bawah rata-rata
2 = rata-rata 3 = di atas rata-rata
4 = sangat bagus Rating
ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.
4. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua
critical success factors .
5. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang
dinilai. Skor total 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespons dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari
ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang yang ada atau
tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.
2.1.6. Matriks Internal-External IE