Tahap masukan Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

8. Peningkatan Risk Based Capital RBC Tingkat solvabilitas dalam asuransi lebih dikenal sebagai Risk Based Capital RBC. Peningkatan RBC dapat menjadi ancaman bagi PT. Staco Jasapratama apabila peningkatannya terlalu besar atau kinerja perusahaan sedang mengalami penurunan.

5.4. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Setelah menganalisis dan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan, tahap selanjutnya adalah perumusan strategi yang meliputi tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan.

5.4.1. Tahap masukan

Tahap masukan merupakan tahap memasukkan hasil analisis dan identifikasi lingkungan lingkungan internal kekuatan dan kelemahan ke dalam matriks IFE dan lingkungan eksternal peluang dan ancaman ke dalam matriks EFE.

1. Matriks Internal Factor Evaluation IFE

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah pelayanan proses klaim yang singkat; perusahaan reasuransi luar negeri sebagai leader; pengalaman menangani bank bisnis; membina hubungan baik dengan perusahaan asuransi lain, broker, dan pelaku perbankan; mendapatkan penghargaan yang dapat meningkatkan citra dan posisi di mata nasabah; Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas. Kelemahan yang dimiliki perusahaan adalah promosi kurang gencar, bisnis masih bergantung pada Bank Mandiri, program pelatihan dan pendidikan diklat belum terstruktur, belum memiliki agen sendiri, belum memiliki motto. Berdasarkan Tabel 13 matriks IFE, dapat dilihat bahwa PT. Staco Jasapratama memiliki kekuatan utama yaitu pengalaman menangani bank bisnis dengan skor sebesar 0,392. Mendapatkan penghargaan yang dapat meningkatkan citra dan posisi di mata nasabah dan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas memiliki skor yang sama yaitu 0,385 berada pada posisi kedua dan ketiga. Pelayanan proses klaim yang singkat menempati posisi keempat dengan skor 0,350. Posisi kelima dan keenam dengan skor masing-masing 0,326 dan 0,205 adalah membina hubungan baik dengan perusahaan asuransi lain, broker, dan pelaku perbankan dan perusahaan reasuransi luar negeri sebagai leader. Kelemahan utama yang dimiliki PT. Staco Jasapratama adalah program pelatihan dan pendidikan diklat belum terstruktur dengan skor 0,121. Diurutan kedua yang menjadi kelemahan adalah belum memiliki agen sendiri dengan skor 0,126. Bisnis masih bergantung pada Bank Mandiri dengan skor 0,129 menempati posisi ketiga. Promosi kurang gencar dengan skor 0,130 dan belum memiliki motto dengan skor 0,175 menempati posisi yang keempat dan kelima. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan total nilai skor terbobot sebesar 2,724. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Staco Jasapratama memiliki posisi internal yang kuat karena berada di atas nilai rata-rata yaitu 2,5. Artinya adalah perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mengatasi kelemahan yang ada. Tabel 13. Matriks IFE Asuransi Properti PT Staco Jasapratama No. Faktor Strategis Internal Bobot a Rating b Skor Terbobot axb Kekuatan 1 Pelayanan proses klaim yang singkat 0,105 3,33 0,350 2 Perusahaan reasuransi luar negeri sebagai leader 0,056 3,67 0,205 3 Pengalaman menangani bank bisnis 0,098 4,00 0,392 4 Membina hubungan baik dengan perusahaan asuransi lain, broker, dan pelaku perbankan 0,098 3,33 0,326 5 Mendapatkan penghargaan yang dapat meningkatkan citra dan posisi di mata nasabah 0,105 3,67 0,385 6 Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas 0,105 3,67 0,385 Kelemahan 1 Promosi kurang gencar 0,098 1,33 0,130 2 Bisnis masih bergantung pada Bank Mandiri 0,077 1,67 0,129 3 Program pelatihan dan pendidikan diklat belum terstruktur 0,091 1,33 0,121 4 Belum memiliki agen sendiri 0,063 2 0,126 5 Belum memiliki motto 0,105 1,67 0,175 Total 1 2,724

2. Matriks External Factor Evaluation EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan yang meliputi peluang dan ancaman. Peluang yang dimiliki perusahaan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi, berbagai bencana yang menimpa Indonesia belakangan ini, tidak ada produk pengganti, kewajiban mengasuransikan aset yang menjadi agunan bagi kreditur Bank Mandiri, Keputusan Menteri Keuangan RI No.424KMK.062003 mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia, kondisi makro ekonomi Indonesia yang membaik, perkembangan teknologi informasi, Peraturan Pemerintah PP No. 63 Tahun 1999 mengenai syarat modal disetor minimum 100 milyar rupiah. Ancaman yang dimiliki perusahaan adalah kekuatan tawar-menawar pembeli yang tinggi, perusahaan asuransi lain dalam kelompok A rekanan Bank Mandiri yang diperkenankan memperoleh bisnis korporasi yang besar, meningkatnya kredit macet, pelayanan yang cepat untuk risiko-risiko khusus oleh perusahaan patungan joint venture, tingkat persaingan yang tinggi, kurangnya kontrol dari pemerintah, belum stabilnya kondisi politik dan keamanan di Indonesia, peningkatan Risk Based Capital RBC. Berdasarkan Tabel 14 matriks EFE, dapat dilihat bahwa PT. Staco Jasapratama memiliki peluang utama yaitu Keputusan Menteri Keuangan RI No.424KMK.062003 mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia dengan skor sebesar 0,256. Kondisi makro ekonomi Indonesia yang membaik dan posisi di mata nasabah dan kewajiban mengasuransikan aset yang menjadi agunan bagi kreditur Bank masing-masing dengan memiliki skor 0,236 dan 0,217 berada pada posisi kedua dan ketiga. Berbagai bencana yang menimpa Indonesia belakangan ini dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi memiliki skor yang sama yaitu 0,213 menempati posisi keempat dan kelima. Posisi keenam dan ketujuh dengan skor masing-masing 0,204 dan 0,153 adalah perkembangan teknologi informasi dan Peraturan Pemerintah PP No. 63 Tahun 1999 mengenai syarat modal disetor minimum 100 milyar rupiah. Dan posisi yang terakhir adalah tidak produk pengganti dengan skor 0,135. Tabel 14. Matriks EFE Asuransi Properti PT Staco Jasapratama No. Faktor Strategis Eksternal Bobot a Rating b Skor Terbobot axb Peluang 1 Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi 0,064 3,33 0,213 2 Berbagai bencana yang menimpa Indonesia belakangan ini 0,064 3,33 0,213 3 Tidak ada produk pengganti 0,058 2,33 0,135 4 Kewajiban mengasuransikan aset yang menjadi agunan bagi kreditur Bank Mandiri 0,059 3,67 0,217 5 Keputusan Menteri Keuangan RI No.424KMK.062003 mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia 0,064 4,00 0,256 6 Kondisi makro ekonomi Indonesia yang membaik 0,059 4,00 0,236 7 Perkembangan teknologi informasi 0,051 4,00 0,204 8 Peraturan Pemerintah PP No. 63 Tahun 1999 mengenai syarat modal disetor minimum 100 milyar rupiah 0,051 3,00 0,153 Ancaman 1 Kekuatan tawar-menawar pembeli yang tinggi 0,059 2,33 0,137 2 Perusahaan asuransi lain dalam kelompok A rekanan Bank Mandiri yang diperkenankan memperoleh bisnis korporasi yang besar 0,064 4,00 0,256 3 Meningkatnya kredit macet 0,064 2,67 0,171 4 Pelayanan yang cepat untuk risiko-risiko khusus oleh perusahaan patungan joint venture 0,058 2,67 0,155 5 Tingkat persaingan yang tinggi 0,059 3,33 0,196 6 Kurangnya kontrol dari pemerintah 0,059 3,00 0,177 7 Belum stabilnya kondisi politik dan hukum di Indonesia 0,058 2,67 0,155 8 Peningkatan Risk Based Capital RBC 0,064 4,00 0,256 Total 1 3,130 Ancaman utama yang dimiliki PT. Staco Jasapratama adalah kekuatan tawar-menawar pembeli yang tinggi dengan skor 0,137. Diurutan kedua dan ketiga ditempati oleh pelayanan yang cepat untuk risiko-risiko khusus oleh perusahaan patungan joint venture dan belum stabilnya kondisi politik dan hukum di Indonesia memiliki skor yang sama yaitu 0,155. Meningkatnya kredit macet dengan skor 0,171 menempati posisi keempat. Kurangnya kontrol dari pemerintah dan tingkat persaingan yang tinggi dengan skor 0,177 dan tidak memiliki motto dengan skor 0,196 menempati posisi yang kelima dan keenam. Perusahaan asuransi lain dalam kelompok A rekanan Bank Mandiri yang diperkenankan memperoleh bisnis korporasi yang besar dan peningkatan Risk Based Capital RBC berada pada posisi ketujuh dan kedelapan dengan skor yang sama yaitu 0,256. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan total nilai skor terbobot sebesar 3,13. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Staco Jasapratama berada pada posisi ekstern yang kuat dengan mampu memanfaatkan peluang yang ada serta dapat menghadapi ancaman.

5.4.2. Tahap pencocokan