Gambaran Umum Industri Asuransi Properti di Indonesia

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Industri Asuransi Properti di Indonesia

Bisnis asuransi masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda sebagai akibat berhasilnya Belanda dalam sektor perkebunan dan perdagangan. Pada masa tersebut perusahaan-perusahaan asuransi yang ada adalah perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh Belanda dan perusahaan-perusahaan yang merupakan kantor cabang dari perusahaan Belanda, Inggris, dan negara lainnya. Namun pada tahun 1950 berdirilah sebuah perusahaan asuransi umum dulu dikenal sebagai asuransi kerugian nasional yang pertama yaitu NV. Maskapai Asuransi Indonesia yang kemudian pada tahun 2004 berganti nama menjadi PT. MAI PARK. Pada saat itu, sebagai perintis perusahaan tersebut harus bersaing dengan perusahaan asuransi asing yang lebih ungggul baik dalam faktor permodalan maupun pengetahuan teknis. Kehadiran perusahaan tersebut telah memicu dan memunculkan keberanian para pengusaha nasional untuk mendirikan perusahaan asuransi umum. Keberanian ini didukung pula oleh Peraturan Pemerintah bahwa semua barang impor yang masuk ke Indonesia harus diasuransikan. Peraturan ini dibuat dengan tujuan menanggulangi pemakaian devisa untuk membayar premi asuransi di luar negeri. Seiring pesatnya pembangunan di Indonesia, bidang perasuransian pun mengalami perkembangan yang pesat. Dalam upaya menertibkan dan meningkatkan mutu perasuransian di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan berupa ketentuan dan perundangan. Masyarakat Indonesia mengenal dua jenis asuransi, yakni asuransi umum dan asuransi jiwa. Setiap perusahaan asuransi umum menyediakan berbagai jenis produk standar termasuk asuransi properti dan berbagai produk perluasan jaminan yang bervariasi di setiap perusahaan. Berdasarkan kapasitas modal, perusahaan asuransi umum dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu : 1 perusahaan asuransi umum modal diatas 250 milyar rupiah, 2 perusahaan asuransi umum modal 100-250 milyar rupiah, 3 perusahaan asuransi umum modal 50-100 milyar rupiah dan 4 perusahaan asuransi umum dibawah 50 milyar rupiah. PT. Staco Jasapratama masuk dalam kelompok perusahaan asuransi Tabel 5. Daftar Perusahaan Asuransi Umum dengan Modal di Bawah 50 Milyar Rupiah dan Tingkat Risk Based Capital RBC Pada Tahun 2005-2006 No. Nama Perusahaan RBC 2005 2006 1. PT. As. Aiges Indonesia 254 207 2. PT. As. Aioi Indonesia 274 535 3. PT. As. Andika Raharja Putera 275 227 4. PT. As. Artarindo 1,005 1,474 5. PT. As. Asoka Mas 188 159 6. PT. As. Bhakti Bhayangkara 213 305 7. PT. As. Bina Griya Upakara 468 461 8. PT. As. Bosowa Periskop 135 141 9. PT. As. Bringin Sejahtera Arthamakmur 190 177 10. PT. As. Chubb 307 862 11. PT. As.Dharma Bangsa 243 189 12. PT. As.Eka Llyod Jaya 479 427 13. PT. As.Fadent Mahkota Sahid 182 333 14. PT. As.Ganesha Danamas 1,120 1,075 15. PT. As.Grasia Unisarana 159 393 16. PT. As.Hanjin Korindo 189 162 17. PT. As.Harta Aman Pratama Tbk. 200 195 18. PT. As.Himalaya Pelindung 170 333 19. PT. As.Indrapura 403 384 20. PT. As.Intra Asia 135 146 21. PT. As.Jamindo Gen. Ins. 300 258 22. PT. As.Jaya Inti 970 216 23. PT. As.Karyamas Sentralindo 132 132 24. PT. As.Llyod Indonesia 425 117 25. PT. As.Mitra Maparya 245 332 26. PT. As.Parolamas 188 180 27. PT. As.Prisma Indonesia 125 126 28. PT. As.Puri Asih 68 122 29. PT. As.Purna Arthanugraha 243 208 30. PT. As.Putra Mandiri 190 166 31. PT. As.Raya 127 166 32. PT. As.Samsung Tugu 231 267 33. PT. As.Sarijaya 133 136 34. PT. As.umum Centris 1,968 1,224 35. PT. As.Wanamekar Handayani 2,110 178 36. PT. As.Wuwungan 267 304 37. PT. Arthagraha General Ins. 141 132 38. PT. Asia Reliance Gen Ins. 61 147 39. PT. Aviva Insurance 208 424 40. PT. Batavia Mitratama Ins. 314 325 41. PT. Berdikari Insurance 177 81 42. PT. China insurance Ind. 460 202 43. PT. Citra Int’l Underwriters 262 246 44. PT. Danamon Asuransi 5,095 12,526 45. PT. Lig Insurance 152 134 46. PT. Maa General Ins. 122 120 47. PT. Maskapai As. Sonwelis 326 410 48. PT. Pasific Int’l Ind. Ins. 508 176 49. PT. Staco Jasapratama 178 180 50. PT. Tugu Kresna Pratama 206 176 Sumber : Majalah Media Asuransi, 2007 umum dengan modal dibawah 50 milyar rupiah. Dalam Tabel 5 dapat dilihat daftar perusahaan asuransi umum dan tingkat Risk Based Capital RBC tahun 2005-2006 yang dicapai setiap perusahaan yang berada dalam kelompok modal dibawah 50 milyar rupiah. Majalah Media Asuransi telah melakukan pemeringkatan terhadap perusahaan asuansi umum dan asuransi jiwa di Indonesia. Empat kriteria penilaian yang digunakan dalam penilaian adalah : 1 Harus mempublikasikan laporan keuangan balance sheet di surat kabar paling lambat tanggal 14 Mei 2007, 2 Harus membukukan laba dalam dua tahun buku terakhir yakni tahun 2005 dan 2006, 3 Harus mendapatkan opini ‘wajar tanpa pengecualian’ dari akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tersebut, 4 Harus memiliki rasio solvabilitas RBC minimal 120 persen. Dapat dilihat dalam Tabel 6 sepuluh perusahaan asuransi umum terbaik dengan modal dibawah 50 milyar rupiah. Dalam hal ini PT. Staco Jasapratama tidak termasuk dalam kategori sepuluh peringkat perusahaan asuransi umum terbaik. Tabel 6. Sepuluh Peringkat Perusahaan Asuransi Umum Dengan Modal di Bawah 50 Milyar Rupiah Peringkat Nama Perusahaan 1 PT. As. Bringin Sejahtera Arthamakmur 2 PT. As. Parolamas 3 PT. As. Tugu Kresna Pratama 4 PT. As. Dharma Bangsa 5 PT. As. Himalaya Pelindung 6 PT. As. Fadent Mahkota Sahid 7 PT. As. Karyamas Sentralindo 8 PT. As. Andika Raharja Putera 9 PT. As. Bosowa Periskop 10 PT. As. Asoka Mas Sumber : Majalah Media Asuransi, 2007 Industri asuransi memberikan kontribusi kepada Produk Domestik Bruto PDB melalui premi bruto. Total premi bruto perusahaan asuransi umum di Indonesia pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 16.440,43 milyar. Penyebaran premi bruto berdasarkan cabang asuransi umum pada tahun 2005 relatif sama dengan tahun sebelumnya. Tiga cabang asuransi yang paling dominan di usaha asuransi umum adalah harta bendaproperti 31, kendaraan bermotor 28, dan pengangkutan laut 8. Dalam Tabel 7 dapat dilihat rasio antara premi bruto dan PDB Indonesia dari tahun 2001 hingga tahun 2005. Tabel 7. Rasio Antara Premi Bruto dan PDB Indonesia Dari Tahun 2001 Hingga Tahun 2005 Tahun Premi bruto Produk Domestik Bruto ab Total a Rp milyar Pertumbu han Total Rp milyar 2001 23.448,1 41 1.684.280,5 1,57 2002 30.181,2 29 1.863.274,8 1,87 2003 34.138,5 13 2.036.351,9 1,64 2004 41.403,3 21 2.261.724,5 1,83 2005 45.359,6 10 2.729.708,2 1,66 Sumber : Federation of Indonesian Insurance Associations FAPI, 2006 Klaim bruto sektor asuransi umum pada tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar 45 persen, dari Rp 4.499,3 milyar pada tahun 2004 naik menjadi Rp 6.517,1 milyar pada tahun 2005. Perkembangan klaim bruto asuransi properti secara rinci dapat dilihat dalam Tabel 8. Dapat dilihat bahwa jumlah klaim pada tahun 2002 sempat mengalami kenaikan, namun pada tahun 2003 hingga tahun 2005 terus mengalami penurunan. Jumlah klaim yang meningkat memberikan pengaruh negatif bagi pertumbuhan industri asuransi karena dapat mengurangi perolehan pendapatan dan kapasitas modal perusahaan asuransi. Tabel 8. Perkembangan Klaim Bruto Asuransi Properti Tahun Klaim Bruto Rp milyar 2001 1.560,7 2002 2.523,6 2003 2.500,8 2004 1.478,1 2005 2.400,2 Sumber : Federation of Indonesian Insurance Associations FAPI, 2006 4.2. Gambaran Umum PT. Staco Jasapratama 4.2.1. Sejarah Perkembangan Perusahaan