2.1.8. Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM
Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM adalah suatu teknik yang
dipakai pada tahap ketiga dari kerangka kerja analisis strategi yang digunakan untuk menentukan kemenarikan relatif relative attractiveness dari pelaksanaan
strategi alternatif. Direkomendasikan bagi ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internal-
external yang telah diidentifikasi sebelumnya Umar, 2001. Menurut David
2004, QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan faktor-faktor kritis untuk sukses
eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. Seperti alat analisis perumusan strategi yang lain, QSPM memerlukan penilaian intuitif yang baik.
2.1.9. Asuransi
Menurut Djojosoedarsono 2003 asuransi adalah transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Penanggung menjamin
pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang
semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saatkapan terjadinya. Sebagai kontra prestasinya si tertanggung diwajibkan
membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang besarnya sekian persen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut premi.
Menurut pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD RI dalam
Ali 2002 dalam asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang
mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung empat unsur, yaitu :
A. Pihak tertanggung insured yang berjanji untuk membayar uang premi kepada
pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
B. Pihak penanggung insurer yang berjanji akan membayar sejumlah uang
santunan kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tidak tertentu.
C.
Suatu peristiwa accident yang tidak tertentu tidak diketahui sebelumnya.
D. Kepentingan interest yang mungkin akan mengalami kerugian karena
peristiwa yang tak tertentu. Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 dikemukakan rumusan
pengertian asuransi yang lebih lengkap, yaitu asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premia asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan
Darmawi, 2004. Menurut Tim Kerja Keagenan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia TKK
AAUI 2004 prinsip atau doktrin asuransi adalah batasan-batasan atau ketentuan-ketentuan dalam asuransi yang secara universal diakui sebagai prinsip
atau batas minimal yang harus diikuti dan dilaksanakan dengan baik, agar tidak terjadi akibat-akibat yang menyimpang dari tujuan diselenggarakannya asuransi.
Enam prinsip asuransi tersebut adalah : 1 Insurable Interest, 2 Utmost Good, 3Proximate Cause, 4 Indemnity, 5 Subrogasi dan 6 Kontribusi.
Manfaat asuransi bagi pihak yang terlibat langsung dalam asuransi pihak yang menjadi nasabah dari suatu perusahaan asuransi menurut Djojosoedarsono
2003 yaitu memberi rasa aman, melindungi keluarga dari perpecahan, menghilangkan ketergantungan, menjamin kehidupan wanita karier, kontribusi
terhadap pendidikan, kontribusi terhadap lembaga sosial, memberikan manfaat untuk pemupukan kekayaan, stimulasi menabung dan menyediakan dana yang
dibutuhkan untuk investasi. Beberapa macam perusahaan asuransi yang sekarang ini sudah ada di
Indonesia antara lain menurut Djojosoedarsono 2003 :
A. Perusahaan Asuransi Jiwa
Perusahaan asuransi yang bidang usahanya risiko keuangan sebagai akibat dari kematian orang-orang yang mempertanggungjawabkan jiwanya. Pembayaran
santunan dilakukan pada masa akhir kontrak meskipun tidak terjadi peril atau kepada ahli warisnya bila menatian terjadi sebelum akhir kontrak.
B. Perusahaan Asuransi KerugianUmum
Perusahaan asuransi yang bidang usahanya menaggulangi risiko keuangan sebagai akibat kerugian karena peril yang menimpa barang-barang atau
kepentingan yang dipertanggungkan. Dalam Tabel 4 dijelaskan perbedaan antara asuransi jiwa dengan asuransi umum.
C. Perusahaan Reasuransi Umum Perusahaan asuransi yang bidang usahanya menganggung risiko yang benar-
benar terjadi dari pertanggungan yang telah ditutup oleh perusahaan asuransi jiwa maupun asuransi kerugian. Jadi reasuransi adalah mempertanggungkan kembali
sejumlah risiko oleh sebuah perusahaan asuransi kepada perusahaan asuransi lainnya reinsurer.
Tabel 4. Perbedaan asuransi jiwa dengan asuransi kerugian Asuransi Jiwa
Asuransi Umum 1.
Objek pertanggungannya jiwa manusia.
2. Risiko yang dihadapi dua hal
a. Yang pasti : kematian
b. Yang tidak pasti : kapan
terjadinya kematian 3.
Risikonya bila terjadi hanya sekali dan klaim hanya dibayar sekali.
4. Dalam premi terdapat unsur :
a. tabungan, dan
b. proteksi
5. Kontraknya umumnya berlaku
untuk jangka panjang.
6. Pasal 253 KUHD tidak berlaku.
1. Objek pertanggungannya harta
benda bergerak maupun tidak bergerak.
2. Risikonya bersifat spekulatif :
a. Dapat terjadi
b. Dapat tidak terjadi
3. Kemungkinan terjadinya risiko
dapat berkali-kali demikian pula klaimnya.
4. Dalam premi terdapat unsur
proteksi saja. 5.
Kontraknya umumnya berlaku per periode, tergantung pada
keadaaan objek yang dipertanggungkan, dapat per
tahun, per kegiatan dan dapat diperpanjang.
6. Pasal 253 KUHD berlaku.
Sumber : Djojosoedarsono, 2003
D. Perusahaan Asuransi Sosial Perusahaan asuransi yang bidang usahanya menanggung risiko finansial
masyarakat kecil yang kurang mampu. Perusahaan ini diselenggarakan oleh Pemerintah atau badan-badan yang ditunjuk; dibentuk oleh Pemerintah.
Menurut TKK AAUI 2004, secara garis besar bidang asuransi terdiri dari tiga golongan, yaitu :
A. Asuransi Umum
Yang terdiri dari asuransi untuk harta benda property, kepentingan keuangan pecuaniary, tanggung jawab hukum liability dan asuransi diri
asuransi kecelakaan dan asuransi kesehatan. B.
Asuransi Jiwa Yang menyangkut masalah meninggalnya tertanggung dalam periode
asuransi atau tetap hidup sampai akhir periode polis asuransi jiwa juga diperbolehkan untuk memasarkan produk asuransi kecelakaan dan kesehatan.
C. Asuransi Sosial
Adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan Pemerintah berdasarkan Undang-Undang. Maksud dan tujuan asuransi sosial adalah
menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan komersial.
Pengertian asuransi properti bagi PT. Staco Jasapratama 2007 adalah pertanggungan yang meberikan ganti rugi atas kerugian danatau kerusakan harta
benda danatau kepentingan tertanggung sehubungan dengan aktifitasnya yang disebabkan danatau diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan
pesawat terbang, asap, kerusuhan, gempa bumi, banjir dan bahaya-bahaya lain yang sifatnya tidak terduga, kecelakaan dan tiba-tiba. Harga Pertanggungan pada
asuransi properti yaitu : A.
Harga pertanggungan dihitung berdasarkan nilai harta benda pada saat penutupan.
B. Apabila total harga pertanggungan lebih kecil dari pada total nilai harta benda
yang sebenarnya, makan akan terjadi pertanggungan dibawah harga sehingga penggantian yang diberikan apabila terjadi kerugian akan dihitung secara
prorata proporsional.
2.2. Studi Penelitian Terdahulu