102 reliabel sehingga nantinya diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel pula.
Selain itu juga dilakukan penghitungan tingkat kesukaran dan daya beda, agar instrumen benar-benar dapat dikatakan layak dan baik. Adapun pengujian
instrumen dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
3.5.2.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas merupakan
suatu ukuran
yang menunjukkan
tingkat keandalankesahihan suatu alat ukur Arikunto 2010: 211. Sedangkan menurut
Priyatno 2010: 90, validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Tujuan pengujian validitas instrumen
adalah agar instrumen sesuai dengan kriteria yang diharapkan dan dapat dikategorikan sebagai instrumen yang layak untuk digunakan dalam penelitian.
Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah hasil uji coba soal, untuk menganalisis validitas logis dan empiris pada soal yang akan
digunakan. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen soal juga diperlukan perhitungan koefisien korelasi. Perhitungan menggunakan rumus Bivariate
pearson yang dibantu melalui program SPSS 20. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini.
1 Validitas Logis; Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh
sebuah instrumen, yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Pengujian validitas isi bertujuan agar instrumen yang disusun sesuai dengan isi
materi pelajaran yang dievaluasi. Sedangkan validitas konstruk mengacu pada suatu kondisi di mana instrumen yang disusun berdasarkan konstruk
aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi. Peneliti menyusun soal
103 yang berjumlah 44 soal dan memiliki 4 alternatif jawaban. Pengujian
validitas isi dan konstruk dilakukan oleh tim ahli, yaitu Mur Fatimah, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing dan Suciati, S.Pd. sebagai guru
kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 Kota Tegal. Berdasarkan hasil penilaian dari tim penilai ahli, instrumen dinyatakan sudah layak
digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data. Sesudah dinilai validitas isi dan konstruk, instrumen kemudian diujicobakan pada
kelas VI SDN Debong Tengah 1 Kota Tegal pada tanggal 26 Oktober 2013.
2 Validitas empirik; Syarat instrumen dikatakan memiliki validitas apabila
sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba. Dengan kata lain, validitas empirik adalah validitas yang bersumber pada
atau diperoleh atas dasar pengalaman di lapangan. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada kelas uji
coba. Berdasarkan nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba, maka dilakukan uji
validitas instrumen menggunakan rumus Bivariate pearson dengan bantuan program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan
dengan batasan r
tabel
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r
tabel
dengan jumlah n = 41 didapat r
tabel
sebesar 0,308 pada tabel r. Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika
kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Adapun rekap data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini.
104 Tabel 3.8. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan r
tabel
= 0.308 ; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 41
No Kriteria
No Soal Jumlah
1. Valid
5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 24, 25, 30, 32, 34,
37, 38, 39, 41, 42 15
2. Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 6, 9, 14, 18, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 29, 31, 33, 35,
36, 40, 43, 44 25
Sumber data: lampiran 19 Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20 diperoleh item
yang valid sebanyak 22 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 22 butir soal. .
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen