Hasil Uji Homogenitas Motivasi dan Hasil Belajar IPA Data Awal

146 4 Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis uji di atas adalah Ho diterima jika nilai signifikansi Kolmogorov- Smirnov ≥ 0,05 atau Ho ditolak jika nilai signifikansi Kolmogorov- Smirnov 0,05. 5 Hitungan Penghitungan menggunakan uji liliefors atau Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS versi 20. Simpulan hasil output analisis uji normalitas dapat dilihat pada table 4.15 dibawah ini. Tabel 4.15. Hasil Uji Normalitas Data Nilai Pretest Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Eksperimen .148 29 .106 .948 29 .165 Kontrol .145 22 .200 .942 22 .218 . This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction 6 Kesimpulan dan Penafsiran Tabel 4.15 di atas dapat dibaca bahwa nilai signifikansi kelas eksperimen pada kolom Kolmogorov-Smirnov a sebesar 0,106, sedangkan nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0,200. Dari data tersebut maka kedua kelas tersebut dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya lebih dari 0,05.

4.4.1.2 Hasil Uji Homogenitas Motivasi dan Hasil Belajar IPA Data Awal

Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah 147 pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan kesetaraan varians dari variabel yang diuji. Kriteria pengujian adalah jika F hitung F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Selain itu, data juga dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas motivasi dan hasil belajar IPA siswa. 4.4.1.2.1 Uji Homogenitas Motivasi Belajar IPA Siswa Data Awal Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan kesetaraan varians dari variabel yang diuji. Kriteria pengujian adalah jika F hitung F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Selain itu, data juga dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Perhitungan uji homogenitas data motivasi awal siswa juga menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Menu yang digunakan untuk mengetahui homogenitas adalah Analyze – Compare Means – Independent Sample T Test. Setelah itu, dilihat nilai signifikansi dari kolom Levene Test for Equality of Variences. Jika nilai signifikansinya 0,05, maka dapat dikatakan bahwa hasilnya homogen Priyatno 2010: 99. Data awal siswa adalah skor motivasi awal siswa. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas motivasi awal siswa. 1 Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan varian antara kelas eksperimen dan kontrol. Ha = terdapat perbedaan varian antara kelas eksperimen dan kontrol. 148 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0, 05. 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai pretest menggunakan uji Levene’s dengan bantuan aplikasi SPSS versi 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika F hitung ≥ F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Berdasarkan hipotesis uji di atas, Ho diterima jika nilai signifikansi pada kolom sig. 0,05, sedangkan Ho ditolak jika nilai signifikansi pada kolom sig. 0,05. 5 Hitungan Perhitungan menggunakan uji Levene’s dengan bantuan aplikasi SPSS versi 20. Simpulan hasil output analisis uji homogenitas dapat dilihat ada Tabel 4.16 berikut. Tabel 4.16. Hasil Uji Homogenitas Data Motivasi Awal Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Hasil Equal variances assumed 1.371 .130 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa nilai 149 signifikansi pada kolom sig. sebesar 0,130. Nilai signifikansi tersebut lebih dari 0,05 0,130 0,05 dan nilai F hitung 1,371 ˂ F tabel 1,990. Dari data tersebut maka kedua kelas tersebut dinyatakan homogen 4.4.1.2.2 Uji Homogenitas Hasil Belajar IPA Siswa Data Awal Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan kesetaraan varians dari variabel yang diuji. Kriteria pengujian adalah jika F hitung F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Selain itu, data juga dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Perhitungan uji homogenitas pretest IPA siswa juga menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Menu yang digunakan untuk mengetahui homogenitas adalah Analyze – Compare Means – Independent Sample T Test. Setelah itu, dilihat nilai signifikansi dari kolom Levene Test for Equality of Variences. Jika nilai signifikansinya 0,05, maka dapat dikatakan bahwa hasilnya homogen Priyatno 2010: 99. Data awal siswa adalah nilai pretest IPA. Berikut ini merupakan hasil analisis uji homogenitas nilai pretest IPA. 1 Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan varian antara kelas eksperimen dan kontrol. Ha = terdapat perbedaan varian antara kelas eksperimen dan kontrol. 2 Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0, 05. 150 3 Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai pretest menggunakan uji Levene’s dengan bantuan aplikasi SPSS versi 20. 4 Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika F hitung ≥ F tabel , maka tidak homogen dan jika F hitung ≤ F tabel , maka dapat dinyatakan homogen Riduwan 2010: 186. Berdasarkan hipotesis uji di atas, Ho diterima jika nilai signifikansi pada kolom sig. 0,05, sedangkan Ho ditolak jika nilai signifikansi pada kolom sig. 0,05. 5 Hitungan Perhitungan menggunakan uji Levene’s dengan bantuan aplikasi SPSS versi 20. Simpulan hasil output analisis uji homogenitas dapat dilihat ada Tabel 4.17 berikut. Tabel 4.17. Hasil Uji Homogenitas Data Nilai Pretest Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Pretest Equal variances assumed .902 .347 6 Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada kolom sig. sebesar 0,347. Nilai signifikansi tersebut lebih dari 0,05 0,347 0,05 dan nilai F hitung 0.902 ˂ F tabel 1,990. Dari data tersebut maka kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 151

4.4.1.3 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

PENGARUH MODEL PEMBELAJAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA (Penelitian Quasi Eksperimen di SD Islam Al-Syukro Universal)

1 23 256

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

0 12 65

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

KEEFEKTIFAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ENERGI SISWA KELAS III SDN 01 CIKAWUNG

0 15 293

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE(CLIS) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASARKELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 41

Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk

1 3 4

1 PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VB SD NEGERI 97 PEKANBARU

0 0 13