Perubahan sifat benda Materi Perubahan Sifat Benda

50 bila diajarkan menurut cara yang kurang tepat, maka IPA hanya akan merupakan pelajaran fakta-fakta yang merupakan pengetahuan tentang jenis-jenis hewan dan tumbuhan, hukum-hukum ini dan itu, yang sebagian besar bersifat hafalan. Siswa SD pada umumnya berada dalam usia yang masih senang bermain, senang melakukan kegiatan, memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka tertarik untuk melakukan penggalian, melakukan kegiatan, melakukan permainan, mendapatkan pengalaman yang bervariasi, memenuhi rasa keingintahuannya. Di sinilah letak peran seorang guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif untuk menanamkan konsep-konsep IPA dengan berbagai kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa SD.

2.1.9 Materi Perubahan Sifat Benda

Materi yang digunakan dalam penelitian adalah materi perubahan sifat benda. Materi ini terdapat di kelas V; semester 1; Standar Kompetensi 4: Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses; Kompetensi Dasar 4.2: Menyimpulkan hasil peyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Adapun Materi tersebut adalah sebagi berikut.

2.1.9.1 Perubahan sifat benda

Menurut Azmiyawati, Omegawati dan Kusumawati 2008: 71, Benda- benda dapat berubah wujud. Benda padat dapat berubah wujud menjadi benda cair maupun gas. Demikian juga sebaliknya. Perubahan wujud ini menyebabkan perubahan sifat-sifat benda. Perubahan sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan dan baunya. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan 51 perubahan pada benda, yaitu pemanasan, pendinginan, penyubliman, pembakaran, pencampuran dengan air, pembusukan, dan perkaratan. 1 Pemanasan Air yang tenang dalam panci akan menjadi cairan yang bergejolak. Air yang bergejolak karena dipanaskan disebut mendidih. Air dikatakan mendidih jika timbul gelembung-gelembung udara di semua bagian air. Akhirnya, uap akan keluar dari panci. Es batu yang dibiarkan di udara terbuka, lama kelamaan akan mencair. Suhu ruangan yang lebih tinggi daripada suhu di dalam freezer, menyebabkan es batu menyerap panas dan mencair. Mentega yang dipanaskan juga akan mencair atau melumer. Akan tetapi, jika mentega didinginkan, mentega kembali memadat seperti semula. Es berwujud padat, tetapi jika dipanaskan berubah menjadi air yang berwujud cair. Wujud air berubah menjadi gas jika dipanaskan. 2 Pendinginan Air yang didinginkan dapat berubah menjadi es. Uap air yang mengalami pendinginan dapat berubah menjadi titik-titik air kembali. Contohnya, uap minuman yang mengenai permukaan tutup gelas yang dingin akan berubah menjadi butiran air kembali. Jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud cair berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi 52 cair. Air adalah benda yang dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. 3 Penyubliman Kapur barus padat dapat berubah wujud menjadi gas jika dibiarkan di udara terbuka. Gas tersebut menghasilkan bau yang tercium oleh hidung. Proses perubahan benda padat menjadi benda gas itu disebut penyubliman. Selain kapur barus, benda lain yang dapat menyublim adalah es kering. Es kering adalah karbondioksida dalam bentuk beku atau padat. Uap es kering sering kali digunakan untuk memberikan efek asap pada panggung. 4 Pembakaran Kertas yang dibakar akan berubah menjadi arang. Bentuk kertas yang berupa lembaran berubah menjadi arang. Warna kertas yang putih berubah menjadi arang yang berwarna hitam. Kertas yang lebih keras berubah menjadi arang yang rapuh. Bau kertas dan bau arang juga berbeda. Demikian juga dengan pembakaran kayu. Kayu juga akan mengalami beberapa perubahan sifat. Hal ini juga terjadi pada karet yang dibakar. Bentuk, warna, kekerasan, dan baunya juga berubah. Selain itu, sifat karet yang lentur dapat berubah menjadi keras dan tidak lentur lagi. Jadi, pembakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kekerasan, kelenturan, dan bau. 53 5 Pencampuran dengan air. Semen yang dicampur dengan air mula-mula menjadi cairan yang kental. Akan tetapi, lama kelamaan semen akan memadat. Bentuk semen yang berupa serbuk berubah menjadi padat. Semen yang bersifat lunak menjadi semen yang keras. Gula atau garam yang dicampur dengan air, lalu diaduk, akan larut. Bentuk gula sudah tidak terlihat lagi. Jika airnya diuapkan, gula atau garam berubah kembali menjadi padat. Jadi, benda yang dicampur dengan air dapat mengalami perubahan bentuk dan sifat. 6 Pembusukan Buah, sayur, atau makanan yang dibiarkan di udara terbuka, lama kelamaan akan mengalami proses pembusukan. Buah atau sayur yang semula keras, lama kelamaan berubah menjadi lunak dan berair. Warna buah atau sayur berubah menjadi cokelat atau hitam. Baunya yang semula harum, berubah menjadi busuk dan tidak sedap. Pembusukan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk warna, kelenturan, kekerasan, dan bau. 7 Perkaratan Logam, seperti besi dan seng jika terkena air atau uap air, lama kelamaan akan mengalami proses perkaratan. Warna besi atau seng berubah menjadi cokelat atau hitam. Besi atau seng yang semula keras dan kokoh berubah menjadi rapuh dan mudah patah. Jadi, perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekerasan. 54

2.1.9.2 Perubahan Wujud yang Dapat Kembali dan Tidak Dapat Kembali

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

PENGARUH MODEL PEMBELAJAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA (Penelitian Quasi Eksperimen di SD Islam Al-Syukro Universal)

1 23 256

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

0 12 65

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

KEEFEKTIFAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ENERGI SISWA KELAS III SDN 01 CIKAWUNG

0 15 293

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE(CLIS) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASARKELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 41

Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk

1 3 4

1 PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VB SD NEGERI 97 PEKANBARU

0 0 13