Hakikat Belajar Landasan Teoritis

23 23

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan kajian kedua dalam penelitian. Pada kajian pustaka memuat tentang landasan teori, kerangka berpikir, penelitian yang relevan, dan hipotesis. Pembahasan lebih mendalam mengenai bab kajian pustaka akan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.

2.1 Landasan Teoritis

Landasan teoritis merupakan dasar pijakan bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Di dalam landasan teoritis memuat teori-teori yang dikemukakan oleh para tokohahli. Berikut ini merupakan penjabaran tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1.1 Hakikat Belajar

Banyak ahli yang mengemukakan pengertian tentang belajar, seperti yang terdapat dalam Djamarah 2011: 12. Pengertian tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli tersebut antara lain menurut James O. Whittakler 1975 , “belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. Pendapat lain dari Cronbach 1954 yaitu “learning is shown by a change in behavior as a result of experience” belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sementara itu, Howard L. Kingskey 1982 menyatakan bahwa “learning is the process by which 24 behavior in the broader sense is originated or changed through practice or training” yang artinya belajar adalah proses di mana tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Slameto 1991 juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selain itu Gage 1984 dalam Sagala 2011: 13 menyatakan bahwa belajar adalah sebagai suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Pengertian tersebut juga didukung oleh pendapat Morgan 1978 dalam Sagala 2011: 13 yang menyatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Berdasarkan pengertian tentang belajar menurut para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa belajar mengandung tiga unsur pokok Anitah dkk. 2009: 1.3- 1.7, yaitu. 1 Proses Belajar adalah suatu proses yaitu proses mental dan emosional proses berpikir dan merasakan, di mana terjadi aktivitas pikiran dan perasaan dalam diri seseorang. Aktivitas pikiran dan perasaan tersebut hanya dapat dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri tanpa bisa diamati oleh orang lain. Orang lain hanya melihat gejala dari aktivitas pikiran dan perasaan tersebut. Sebagai contoh, seorang guru tidak bisa mengamati aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru hanya melihat gejala aktivitas 25 pikiran dan perasaan siswa dari kegiatannya di dalam pembelajaran. Adapun contoh dari gejala tersebut antara lain: siswa bertanya, menanggapi, menjawab pertanyaan guru, melakukan diskusi, memecahkan soal, dan sebagainya. Itu semua merupakan gejala yang dapat diamati dari aktivitas mental dan emosional siswa. 2 Perubahan Tingkah Laku Belajar adalah sebuah proses, dan oleh karena itu belajar menghasilkan sebuah produk yakni perubahan perilaku, yang akan membedakan seseorang dari sebelum ia belajar hingga setelah ia belajar. Seseorang yang tadinya belum tahu, karena ia telah belajar maka menjadi tahu; yang sebelumnya tidak terampil, menjadi terampil; yang mulanya tidak bisa berbuat tepat terhadap suatu keadaan, akan dapat menyikapi keadaan secara lebih bijak. Namun, tidak semua perubahan perilaku ini merupakan hasil dari belajar seseorang. Perubahan perilaku yang merupakan akibat dari belajar akan cenderung bersifat permanenmenetap. Hal ini sesuai dengan pendapat Kimble 1961: 6 dalam Hergenhahn dan Olson 2008: 2 yang mendefinisikan “belajar sebagai perubahan yang relative permanen didalam potensi behavioral behavioral potentiality sebagai akibat dari praktik yang diperkuat reinforced practice ”. Sebagai contoh, orang yang telah belajar menulis tentu akan memiliki keterampilan dasar menulis yang tidak mudah untuk hilang dan terus menetap, atau bahkan menjadi lebih berkembang lagi selama hidupnya. Adapun perubahan perilaku yang tidak termasuk dalam hasil belajar seseorang 26 antara lain: karena lupa, karena minum minuman keras, karena pengaruh obat-obatan tertentu, dan perubahan perilaku karena faktor kematangan. 3 Pengalaman Pengalaman adalah hasil interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Menurut William Bruton 1991 dalam Hamalik 2009: 29, menyatakan bahwa: Experiencing means living through actual situations and recting vigorously to various aspects of those situstions for porpuses apparent to the learner. Experiencing includes whatever one does or undergoes which result in changed behavior, in changed values, meanings, attitudes, or skill. Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan satu kesatuan di sekitar tujuan siswa, pengalaman pendidikan bersifat terus-menerus dan interaktif, membantu integrasi pribadi siswa.

2.1.2 Faktor

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

PENGARUH MODEL PEMBELAJAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA (Penelitian Quasi Eksperimen di SD Islam Al-Syukro Universal)

1 23 256

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

0 12 65

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

KEEFEKTIFAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ENERGI SISWA KELAS III SDN 01 CIKAWUNG

0 15 293

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE(CLIS) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASARKELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 41

Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk

1 3 4

1 PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VB SD NEGERI 97 PEKANBARU

0 0 13