133
Diagram 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol Berdasarkan Tabel 4.5 dan Diagram 4.2 tersebut diketahui bahwa ada 1
siswa yang memperoleh nilai 35 sampai 39, 3 siswa yang memperoleh nilai sampai 45 sampai 49, 1 siswa yang memperoleh nilai 50 sampai 54, 3 siswa yang
memperoleh nilai 55 sampai 59, 4 siswa memperoleh nilai 60 sampai 64, 4 siswa yang memperoleh nilai 65 sampai 69, 4 siswa memperoleh nilai 70 sampai 74,
dan 3 siswa yang memperoleh nilai 75 sampai 79. Data selengkapnya mengenai nilai pretest siswa di kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 39.
4.3.2.3 Motivasi Belajar Siswa
Penilaian motivasi belajar IPA siswa dinilai berdasarkan instrumen lembar motivasi belajar siswa lampiran 29 dengan berpedoman pada lembar deskriptor
pedoman penilaian motivasi belajar siswa dalam pembelajaran lampiran 27. Hasil penilaian dari skor motivasi belajar siswa diambil dari rata-rata nilai total
Skor Motivasi Siswa SMS. Hasil nilai motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah penerapan pembelajaran IPA, dapat
disajikan dalam tabel-tabel berikut ini.
1 2
3 4
5
35-39 40-44
45-49 50-54
55-59 60-64
65-69 70-74
75-79 J
um la
h Sis
w a
Nilai
Nilai Pretest Kelas Kontrol
134 Tabel 4.6. Perbandingan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol No.
Kriteria Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. Jumlah sampel
29 22
2. Skor rata-rata
83,09 78,03
3. Median
82,40 79,20
4. Skor minimal
72,80 67,20
5. Skor maksimal
92 88
6. Rentang
19,20 20,80
7. Varians
31,25 23,94
8. Standar Deviasi
5,59 4,89
Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar IPA baik di kelas eksperimen maupun
kontrol, perlu dilakukan pembandingan skor motivasi. Skor motivasi belajar siswa dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran IPA
dari masing-masing kelas eksperimen maupun kontrol, sehingga dapat diketahui pengaruh pembelajaran yang diberikan terhadap motivasi belajar siswa. Berikut
ini adalah paparan data skor motivasi belajar IPA siswa pada kelas eksperimen maupun kontrol.
Tabel 4.7. Paparan Data Skor Motivasi Belajar IPA Siswa pada Kelas
Eksperimen dengan Pembelajaran CLIS
Waktu Kriteria
n=29 Total
Skor Mentah
Nilai Total SMS
Motivasi Keterangan Sebelum
Pembelajaran Jumlah
2757 2205.6
Tinggi Nilai naik,
kriteria naik
Rata- rata
95.07 76.05
Sesudah Pembelajaran
Jumlah 3012
2409.6 Sangat
Tinggi Rata-
rata 103,86
83.09
135 Tabel 4.8.
Paparan Data Skor Motivasi Belajar IPA Siswa pada Kelas Kontrol dengan Pembelajaran Konvensional
Waktu Kriteria
n=35 Total
Skor Mentah
Nilai Total
SMS Motivasi
Keterangan
Sebelum Pembelajaran
Jumlah 2100
1680 Tinggi
Nilai naik, kriteria
tetap Rata-
rata 95.45
76.36 Sesudah
Pembelajaran Jumlah
2146 1716.8
Tinggi Rata-
rata 97.54545
78.036 Keterangan:
Skor Mentah = jumlah keseluruhan poin angket yang diperoleh siswa. SMS = Skor Motivasi Siswa
Rumus Skor Motivasi Siswa SMS x 100
Berdasarkan tabel 4.7, skor motivasi belajar pada kelas eksperimen sebelum pembelajaran sebesar 76,05 dengan kriteria tinggi mengalami kenaikan
setelah proses pembelajaran yakni sebesar 83,09 dengan kriteria motivasi yang menjadi naik pula menjadi kriteria sangat tinggi. Sedangkan berdasarkan tabel 4.8,
skor motivasi belajar pada kelas kontrol sebelum mengikuti proses pembelajaran sebesar 76,36 dengan kriteria tinggi juga mengalami kenaikan skor motivasi
setelah mengikuti proses pembelajaran yakni sebesar 78,036 namun kriteria motivasi masih tetap yakni pada kriteria tinggi. Hal ini menunjukan bahwa skor
motivasi di kelas eksperimen lebih baik daripada di kelas kontrol karena selain mengalami kenaikan skor juga mengalami kenaikan kriteria motivasi yakni
menjadi sangat tinggi. Selain deskripsi data hasil motivasi belajar yang telah diuraikan
136 sebelumnya, peneliti juga melakukan analisa terhadap hasil jawaban angket
motivasi belajar siswa yang di analisis per item angket. Hal ini dilakukan guna mengetahui indikator motivasi mana yang mendapatkan pilihan terendah oleh
siswa untuk kemudian menjadi masukan bagi guru agar indikator tersebut dapat diperbaiki sehingga diharapkan akan didapatkan motivasi belajar siswa yang lebih
optimal. Adapun hasil analisa angket motivasi belajar siswa disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Analisa Angket Motivasi Belajar Siswa di KelasEksperimen
Nomor Soal
Skor Siswa
Skor Maksimal
Nomor Soal
Skor Siswa
Skor Maksimal
1a 125
150 83,3
14c 134
150 87,3
2a 131
150 87,3
15c 127
150 84,7
3a 128
150 85,3
16a 108
150 72,0
4a 128
150 85,3
17c 107
150 71,3
5a 134
150 89,3
18a 135
150 90,0
6b 129
150 86,0
19b 142
150 94,7
7b 135
150 90,0
20b 94
150 62,7
8b 118
150 78,7
21b 125
150 83,3
9b 118
150 78,7
22b 109
150 72,7
10b 131
150 87,3
23c 85
150 56,7
11b 129
150 86,0
24c 84
150 56,0
12b 136
150 90,7
25c 90
150 60,0
13c 132
150 88,0
Keterangan
a = Kebutuhan
b = Dorongan
c = Tujuan
Penyajian data hasil analisa angket motivasi belajar siswa di kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram 4.3 berikut ini.
137
Diagram 4.3. Data Analisa Hasil Jawaban Angket Siswa Berdasarkan tabel 4.9 dan diagram 4.3, diperoleh hasil bahwa jawaban
terbanyak yang dipilih oleh siswa adalah indikator angket nomor 19b Semangat mencapai prestasi unggul dengan presentase sebesar 94,7 . Sedangkan jawaban
terendah yang dipilih oleh siswa adalah indikator angket nomor 24c Ketepatan waktu penyelesaian tugas dengan presentase sebesar 56 .
4.3.3.4 Hasil Belajar Siswa