Sampel Populasi dan Sampel

86 Kepala Sekolah serta guru SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal, yaitu sebagai berikut: 1 SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal berada pada satu kompleks sehingga memiliki lingkungan atau iklim yang relatif sama. 2 Memiliki akreditasi yang sama dengan harapan kemampuan siswa sebanding dan menerapkan kurikulum sesuai standar yang berlaku. 3 Guru dari kedua SD yang sama-sama berkompeten dengan kualifikasi rata- rata S-1 serta karakteristik pembelajaran yang dilakukan guru relatif sama. Selain alasan yang telah disebutkan diatas, dari hasil uji kesamaan rata-rata kemampuan awal berdasarkan nilai UTS IPA Semester Gasal Tapel 20132014 melalui uji independent t test menggunakan bantuan SPSS Versi 20 didapatkan hasil bahwa nilai t hitung = -0,203 dan t tabel sebesar 2,002. Dari perhitungan tersebut -2,002 ≤ -0,203 ≤ 2,002 -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan nilai signifikansi yang diperoleh 0,836 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kedua kelas.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2011: 120, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, artinya bahwa sebagian anggota yang mewakili representatif dari populasi dijadikan sebagai subyek penelitian. Lebih lanjut, Riduwan 2012: 11 mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu dan kemudian ditetapkan sebagai obyek penelitian oleh peneliti. Dari pendapat para ahli mengenai pengertian sampel di atas, dapat 87 disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu dan dijadikan sebagai subyek penelitian oleh peneliti serta bersifat representatif mewakili seluruh anggota populasi. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar representatif mewakili seluruh populasi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya Arikunto 2010: 176. Data yang dijadikan sebagai sampel harus representatif karena kesimpulan penelitian akan digeneralisasikan pada seluruh anggota populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sugiyono 2011: 122. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling karena untuk menghindari kesalahan sampling yang disebabkan adanya pemeriksaan yang tidak lengkap tentang populasi dan penelitian yang hanya dilakukan berdasarkan sampel. Menurut Riduwan 2010: 20, salah satu cara untuk mengontrol kesalahan sampling yaitu dengan jalan mengambil sampel berdasarkan sampel acak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal. Adapun penentuan jumlah sampel yaitu dengan menjumlahkan siswa dari kedua SD tersebut, kemudian mencocokkannya dengan tabel Krecjie dengan taraf signifikan 5, lalu membaginya kedalam masing- masing kelas dengan menggunakan rumus. Berdasarkan jumlah populasi di kelas V SD Negeri Debong Tengah 1 88 sebanyak 33 siswa dan di kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebanyak 26 siswa totalnya 58 siswa, maka sampel yang akan diambil dengan melihat tabel Krecjie dengan taraf signifikan 5 yaitu sebanyak 52 siswa. Selanjutnya, untuk mengetahui sampel dari tiap kelas, menggunakan rumus sebagai berikut: Sampel tiap kelas = x sampel dalam tabel Krecjie. Sugiyono 2011: 132 Setelah melakukan perhitungan dengan rumus tersebut, diketahui sampel yang berasal dari V SD Negeri Debong Tengah 1 sebanyak 29 siswa dan kelas V SD Negeri Debong Tengah 3 sebanyak 22 siswa.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajan CLIS (Children Learning in Science) terhadap hasil belajar siswa pada konsep sifat dan perubahan wujud benda

0 6 256

PENGARUH MODEL PEMBELAJAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA (Penelitian Quasi Eksperimen di SD Islam Al-Syukro Universal)

1 23 256

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

0 12 65

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

KEEFEKTIFAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ENERGI SISWA KELAS III SDN 01 CIKAWUNG

0 15 293

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE(CLIS) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASARKELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA.

0 0 41

Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) untuk

1 3 4

1 PENERAPAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VB SD NEGERI 97 PEKANBARU

0 0 13