Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

yang hiasannya diperoleh dengan cara melekatkan secamping kain yang dibentuk menurut motif yang diinginkan pada kain lain sebagai hiasan dengan menggunakan tusuk hias. Tusuk utama dalam pembuatan sulaman aplikasi adalah tusuk feston dan juga bisa diberi tusuk lain sebagai hiasan dan ciri-ciri motif tidak boleh runcing karena kain yang dipakai untuk aplikasi biasanya bertiras. Biasanya motif yang digunakan adalah bunga, buah-buahan dan boneka.

2.3.1 Karakteristik dan Fungsi Membuat Hiasan Busana

Mata Pelajaran Membuat Hiasan Busana mempelajari tentang teknik menghias busana pada disain strukturnya. Materi penelitian ini difokuskan pada materi sulaman aplikasi. Karakteristik sulaman aplikasi adalah sederhana, namun memerlukan pengetahuan yang luas tentang bagaimana bentuk dan penerapannya pada jenis busana tertentu. Fungsi dari menghias busana itu sendiri adalah untuk mempercantik suatu busana, selain itu dapat memberikan daya kreatifitas bagi siswa dalam menentukan bagaimana penerapannya pada busana.

2.3.2 Alat dan Bahan Membuat Hiasan Busana

Sulaman yang akan dibuat harus mempunyai alat dan bahan yang lengkap, di bawah ini alat dan bahan yang digunakan dalam proses menyulam Soedjono, 2008: 3: 1 Alat  Jarum sulaman. Menyulam sebaiknya menggunakan jarum yang tebal.  Pemidangan. Digunakan untuk menahan kain agar tidak berkerut.  Gunting. Digunakan untuk memotong kain yang menjadi media sulam.  Tudung jari. Digunakan untuk melindungi jari dari tususkan jarum.  Pendedel. Alat untuk menarik benang pada jahitan atau sulaman.  Roda jahit. Digunakan untuk memberi tanda pada kain yang akan dijahit.  Kertas karbon. Digunakan untuk menjiplak pola sulaman pada kain yang akan digunakan untuk menyulam.  Jarum pentul. Digunakan untuk merekatkan kain agar tidak bergeser. 2 Bahan  Kain. Bahan yang digunakan sebagai tempat menyulam.  Kain perca atau kain yang dipakai untuk aplikasinya.  Benang sulam. Benang yang sering digunakan untuk menyulam adalah benang mouline dan benang mutiara.

2.4 Pembelajaran

2.4.1 Pembelajaran Menurut Yusufhadi Miarso sebagaimana dikutip oleh Martinis Yamin

2013: 15 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Dapat pula dikatakan bahwa pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh pendidik atau orang dewasa lainnya untuk membuat pebelajar dapat belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Usaha tersebut dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan atau kompetensi dalam merancang dan mengembangkan sumber belajar yang diperlukan. Pencapaian pembelajaran akan