12
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Belajar
2.1.1 Definisi Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang wajib didapat oleh setiap jiwa manusia. Menurut Sudjana sebagaimana dikutip oleh Rusman 2012: 1 belajar pada
hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan
dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Belajar menurut Dimyati dan
Mudjiono 2009: 295 adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar.
Uraian di atas menyatakan bahwa belajar adalah sebuah kegiatan interaksi yang ada di sekitar individu yang diarahkan kepada tujuan tertentu dan proses
untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, perilaku, keterampilan dengan belajar seseorang dapat melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang ada di
lingkungan sekitar.
Belajar merupakan pengetahuan yang dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi tindakan terus-menerus dengan lingkungan,
lingkungan tersebut mengalami perubahan. Adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelektual semakin berkembang. Perkembangan intelektual melalui
tahap sensori motor, pra operasional, operasional konkret dan operasi formal
Piaget dikutip dari Dimyati dan Mudjiono, 2009: 13-14.
Tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut; 1 tahap sensori motor ialah pengenalan lingkungan dengan panca indera manusia yaitu dengan
cara penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan menggerakan tubuh; 2 tahap pra oprasional yaitu mengandalkan diri pada persepsi tentang realitas,
kemampuan diri menggunakan simbol bahasa, konsep sederhana tentang sesuatu, berpartisipasi terhadap lingkungan; 3 tahap operasi konkret yaitu
mengembangkan penalaran logis; 4 tahap operasi formal yaitu dapat berpikir
abstrak berpikir layaknya orang dewasa.
Piaget membagi perkembangan tersebut ke dalam empat tahap sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Belajar Tahap
Keterangan umum Periode sensorimotor
0-2 tahun Prasembolik dan praverbal. Kecerdasan melihatkan
skema tid akan. Contoh” meraih-menggengam-
menarik” dimainkan untuk mengambil objek yang jauh. Tahun kedua: anak membedakan dirinya
dengan lingkungan. Anak mengembangkan identitas tubuhnya dan yang lain dalam waktu dan ruang serta
konsep tentang sifat permanen objek.
Periode pra oprasional 2-7 tahun
Mulai berpikir setengah logis. Pengertian tentang sifat permanen membawa anak ke identitas kualitatif.
Air yang dituangkan ke dalam wadah yang lain adalah air yang sama; a=a, proses pikiran didasarkan
atas pengisyarat perseptual dan anak tidak sadar akan pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan.
Contoh sabun mengapung karena kecil dan sepotong besi tenggelam tipis. Perkembangan bahasa mulai
dan mengingat cepat; ujur anak yang spontan banyak