Manfaat bagi Siswa Manfaat Penelitian

1.5.1 Perbedaan

Menurut KBBI, beda adalah sesuatu yang menjadikan berlainan antara yang satu dan benda yang lain sedangkan perbedaan adalah beda, selisih, dan sesuatu hal yang membedakan dua atau lebih. Penelitian ini bermaksud membedakan dua model pembelajaran yaitu model konvensional dan group investigation pada hasil belajar siswa Membuat Hiasan Busana di SMK AL HIKMAH Blora. 1.5.2 Hasil belajar Hasil belajar diperoleh dari evaluasi belajar yang diberikan guru pada akhir pembelajaran. Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan penilaian dan pengukuran hasil belajar Dimyati dan Mudjiono, 2006: 296. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa yaitu nilai hasil praktek dan nilai teori pada Mata Pelajaran Membuat Hiasan Busana pokok materi sulaman aplikasi di SMK AL HIKMAH Blora.

1.5.3 Mata Pelajaran Membuat Hiasan Busana

Mata Pelajaran Membuat Hiasan Busana merupakan mata pelajaran produktif, dengan tahapan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik. Desain menghias busana antara lain persiapan, proses pembuatan dan hasil praktek, sehingga peserta didik memahami dan mengetahui proses desain menghias busana secara urut. Salah satu materi dalam Mata Pelajaran Membuat Hiasan Busana adalah sulaman aplikasi. Sulaman aplikasi adalah jenis sulaman yang hiasannya diperoleh dengan cara melekatkan secamping kain yang dibentuk menurut motif yang diinginkan pada kain lain sebagai hiasan dengan menggunakan tusuk hias.

1.5.4 Model Konvensional

Menurut KBBI 2003 : 592 konvensional adalah tradisional, jadi yang dimaksud model konvensional adalah model dalam proses belajar mengajar yang menerapkan cara-cara terdahulu. Guru bertindak sebagai penyampai materi dan siswa hanya sebagai obyek dalam pembelajaran. Menurut Ruseffendi 2005: 17, dalam model konvensional, guru merupakan atau dianggap sebagai gudang ilmu, guru bertindak otoriter, guru mendominasi kelas. Guru mengajarkan ilmu, guru langsung membuktikan dalil- dalil, guru membuktikan contoh-contoh soal. Di kelas murid harus duduk rapi mendengarkan, meniru pola-pola yang diberikan guru, mencontoh cara-cara si guru menyelesaikan soal, murid bertidak pasif, murid-murid yang kurang memahaminya terpaksa mendapat nilai kurang jelek dan karena itu mungkin sebagian dari mereka tidak naik kelas. Rohimah, 2012 [tersedia di http:www.rofayuliaazhar.com , diakses 1012014]. Pada model ini guru sebagai penyampai materi secara keseluruhan dan siswa sebagai objek pembelajaran. Secara keseluruhan guru menggunakan model yang dominan dari awal sampai