Paradigma, Pendekatan dan Metode Penelitian

Berdasarkan landasan filosofis dan kerangka pemikiran yang dikemukakan, maka konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan pokok bahasan dikemukakan pada Tabel 1. Tabel 1. Konsep dan teori yang akan digunakan dalam penelitian kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan ”lelang lebak lebung” dan kemiskinan masyarakat nelayan. Pokok Bahasan Konsep dan Teori Efektifitas kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan “lelang lebak lebung”.  Keberlanjutan kelembagaan Ostrom, 1990; 2008. Akses masyarakat nelayan terhadap sumber daya perikanan perairan umum “lebak lebung”.  Akses Ribbot dan Peluso, 2003. Degradasi kondisi sumber daya perikanan “lebak lebung” dan kemiskinan masyarakat nelayan.  Pengelolaan Sumber daya Perikanan Berkelanjutan Dahuri, 2003; Charles, 2001.  Social Inequality Bell, 1998; Beteille, 1977.  Kemiskinan Pangan Rumah Tangga Masyarakat Nelayan BPS, 2006; Sumarwan, 1993. Alternatif kelembagaan adaptif dalam mengatur pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan perairan umum “lebak lebung”.  Pengelolaan Sumber daya Perikanan Welcomme and Henderson, 1976; Welcomme, 1979;1985; Ilyas et al., 1990  Ko-manajemen Pomeroy, 1994; Nikijuluw, 1998.

3.3 Paradigma, Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma sosiologi Durkheimian. Masalah sentral dalam analisis sosiologi Durkheimian adalah menjelaskan keteraturan sosial yang mendasar yang berhubungan dengan proses-proses sosial yang meningkatkan integrasi dan solidaritas, dalam perspektif fungsional Johnson, 1986. Durkheim mengemukakan bahwa analisisnya harus berdasarkan data empiris mengenai masyarakat, bukan data individual. Dengan demikian data yang berasal dari individual harus menjadi suatu kondisi yang menjadi milik masyarakat melalui suatu verifikasi secara jenuh di dalam masyarakat yang diteliti. Dijelaskan pula dalam Johnson 1986 pada bagian lainnya bahwa suatu fakta sosial yang menjadi bahasan dijelaskan menggunakan fakta sosial lainnya. Dalam penelitian ini fakta sosial yang utama diteliti dan digali adalah efektifitas kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan ”lelang lebak lebung” dengan penjelasan fakta sosial lainnya. Fakta sosial lainnya yang menjadi penjelas efektifitas kelembagaan tersebut adalah akses masyarakat nelayan terhadap sumber daya perikanan perairan umum lebak lebung. Tambahan pula fakta sosial penjelas lainnya adalah degradasi kondisi sumber daya perikanan perairan umum lebak lebung dan kondisi kemiskinan masyarakat nelayan yang menangkap ikan di perairan umum lebak lebung tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif atau post- positivisme. Pendekatan kualitatif dilakukan pada pokok bahasan yang terkait dengan efektifitas kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan “lelang lebak lebung” dan akses masyarakat nelayan terhadap sumber daya perikanan perairan umum lebak lebung. Pada pokok bahasan ini studi kualitatif yang dilakukan adalah terkait dengan kelembagan pengelolaan sumber daya perikanan lelang lebak lebung pada 2 dua periode pemerintahan. Kemudian juga dilakukan pada kondisi akses masyarakat nelayan yang mewakili 2 dua periode kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan lelang lebak lebung. Di lain pihak, pendekatan kuantitatif dilakukan pada pokok bahasan yang terkait dengan degradasi kondisi sumber daya perikanan “lelang lebak lebung” dan kemiskinan masyarakat nelayan. Kondisi sumber daya perikanan yang diteliti mewakili 2 dua periode kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan lelang lebak lebung. Sementara survey pendapatan dan pengeluaran rumah tangga masyarakat nelayan di pedesaan perairan umum lebak lebung dilakukan pada 2 dua tahun kegiatan usaha penangkapan ikan, yaitu tahun 2008 dan 2009. Kasus yang diteliti adalah kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan lelang lebak lebung di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, dan perubahannya sejak awal terbentuk hingga saat dilakukannya penelitian ini. Kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan yang dipedomani dalam pemanfaatan sumber daya perikanan PULL ini adalah Perda No. 9 Tahun 2005 tentang Lelang Lebak Lebung di wilayah Kabupaten OKI, Sumatera Selatan beserta perubahannya. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa penelitian ini memberikan peluang yang sangat kecil bagi peneliti untuk mengontrol atau mempengaruhi gejala atau peristiwa sosial yang diteliti Yin, 2004. Secara ringkas masing-masing metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan ”lelang lebak lebung” dan kemiskinan masyarakat nelayan berdasarkan pokok bahasan yang ditetapkan, dikemukakan pada Tabel 2. Tabel 2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan ”lelang lebak lebung” dan kemiskinan masyarakat nelayan. Pokok Bahasan Metode Penelitian Efektifitas kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan “lelang lebak lebung”.  Studi kasus kelembagan pengelolaan sumber daya perikanan lelang lebak lebung pada 2 periode pemerintahan. Akses masyarakat nelayan terhadap sumber daya perikanan perairan umum “lebak lebung”.  Studi kasus kondisi akses masyarakat nelayan yang mewakili 2 periode kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan lelang lebak lebung. Degradasi kondisi sumber daya perikanan “lebak lebung” dan kemiskinan masyarakat nelayan.  Survey kondisi sumber daya perikanan yang mewakili 2 periode kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan lelang lebak lebung.  Survey pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumah tangga masyarakat nelayan di pedesaan perairan umum lebak lebung. Alternatif kelembagaan adaptif dalam mengatur pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan perairan umum “lebak lebung ”.  Sintesa terhadap hasil analisis pada seluruh pokok bahasan dikaitkan dengan konsep dan teori pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan dan pengelolaan pola ko-manajemen Welcomme and Henderson, 1976; Welcomme, 1979;1985; Ilyas et al., 1990; Pomeroy, 1994; Nikijuluw, 1998. Penelitian yang dilakukan juga terkait dengan peristiwa atau gejala kontemporer dalam kehidupan yang rill, yaitu terkait dengan kehidupan masyarakat nelayan yang melaksanakan usaha penangkapan ikan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Dalam hal ini pendapatan dan kemiskinan konsumsi rumah tangga masyarakat nelayan merupakan gambaran keterkaitannya terhadap fungsi kelembagaan “lelang lebak lebung” yang ada dan berlaku saat ini. Disamping itu, untuk mendapatkan data yang terkait dengan kondisi sumber daya perikanan dan pendapatan serta kemiskinan rumah tangga masyarakat nelayan juga dilakukan studi literatur dan survei. 3.4 Lokasi Penelitian dan Unit Analisis Penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI, Propinsi Sumatera Selatan. Lokasi dan unit analisis penelitian dibedakan berdasarkan studi kasus dan survei yang dilakukan untuk memenuhi tujuan penelitian ini. Pada studi kasus yang berkaitan dengan pokok bahasan pertama dan kedua, unit analisis adalah kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan “lelang lebak lebung” dilakukan dalam wilayah Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. Kelembagaan yang dimaksud adalah Peraturan Daerah Perda No. 9 Tahun 2005 dan Perda Kabupaten OKI No.9 Tahun 2008 beserta aturan tambahan yang terkait yang diberlakukan dalam wilayah Kabupaten OKI saat ini. Unit analisis yang digunakan berkaitan dengan studi untuk menganalisis pokok bahasan ketiga adalah rumah tangga dengan tujuan melihat keterkaitan kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan lebak lebung terhadap kondisi sumber daya perikanan PULL, yaitu kondisi sumber daya perikanan di wilayah desa Berkat, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dalam hal ini dilakukan survei untuk pengumpulan data yang terkait dengan kondisi sumber daya perikanan PULL. Kemudian untuk kemiskinan dilakukan pengumpulan data yang terkait dengan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga masyarakat nelayan di desa Berkat, Kecamatan Sirah Pulau Padang. Unit analisis yang berkaitan dengan pokok bahasan keempat adalah wilayah Kabupaten OKI, dengan tujuan melakukan sintesis terhadap analisis yang dihasilkan pada pokok bahasan pertama, kedua dan ketiga kaitannya dengan pengelolaan sumber daya perikanan PULL berkelanjutan dan pengelolaan dengan pengelolaan yang menerapkan pola ko-manajemen. Keterangan: = Pusat lokasi penelitian. Gambar 2. Lokasi Penelitian Kelembagaan Pengelolaan Sumber daya Perikanan ”Lelang Lebak Lebung” dan Kemiskinan Nelayan.

3.5 Batas Analisis