Teori Akses TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESA

dipahami secara sama untuk setiap anggota masyarakat sehingga konflik yang terjadi dapat diminimalkan atau dapat diturunkan. 7 Ada pengorganisasian hak kepemilikan yang diakui oleh para pengguna dan kelembagaannya tidak dapat dikuasai atau dicampurtangani oleh pemerintah. Dalam hal ini akan mempengaruhi biaya transaksi yang meningkat jika adanya pengorganisasian yang diatur oleh selain pemerintah lokal. 8 Jaringan usaha yang secara prinsip merupakan kegiatan pemerintah yang dikelola pada berbagai tingkatan usaha. Dalam hal ini beberapa unit usaha yang kecil agar tetap dapat dipertahankan menggunakan kelembagaan yang ada, meskipun tetap dapat berhubungan dengan suatu kelembagaan yang lebih luas cakupannya.

2.3 Teori Akses

Akses dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh keuntungan dari sesuatu ability to drive benefits from things Ribot dan Peluso, 2003, termasuk diantaranya dari objek material, orang lain, lembaga, dan simbol. Akses dapat pula bermakna sebagai kemampuan dan karenanya, permasalahan akses dapat dilihat dalam tatanan hubungan sosial yang lebih luas bundle of powers yang mengakibatkan seseorang mampu memperoleh keuntungan dari sumber daya tanpa mengindahkan ada tidaknya hubungan hak menguasai bundle of rights. Konsep akses seperti ini memfasilitasi analisis secara mendasar mengenai siapa yang memanfaatkan dan tidak memanfaatkan sesuatu, dengan cara seperti apa, dan kapan dalam situasi seperti apa, termasuk perolehan tidak syah illegal access Ribot dan Peluso, 2003. Analisis akses adalah suatu proses untuk mengidentifikasi dan memetakan mekanisme perolehan, pemeliharaan, dan pengendalian akses. Oleh karena itu, proses analisis akses meliputi: a identifikasi dan pemetaan alur keuntungan dari kepentingan masing-masing aktor; b identifikasi mekanisme masing-masing aktor yang meliputi perolehan, pengendalian, dan pemeliharaan alur dan distribusi keuntungan; dan c analisis hubungan kekuasaan yang mendasari mekanisme akses yang melibatkan institusi-institusi dimana keuntungan diperoleh. Dengan demikian analisis akses dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana sumber daya tertentu dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk memperoleh pemahaman mengenai bagaimana akses tersebut dapat menjadi sarana aktor yang berbeda-beda untuk memperoleh atau kehilangan keuntungan dari sumber daya, baik yang tangible maupun intangible. Analisis akses juga dapat digunakan untuk menganalisis kebijakan lingkungan tertentu yang membuat peran aktor mampu atau tidak mampu memperoleh, memelihara, atau mengendalikan akses sumber daya atau dinamika mikro dari siapa yang mendapatkan keuntungan dari sumber daya serta bagaimana caranya. Keuntungan untuk memperoleh sumber daya ditengahi dengan adanya pembatas-pembatas yang telah ditetapkan dalam konteks politik ekonomi dan kerangka budaya saat pencarian akses berlangsung. Hal ini menimbulkan apa yang disebut sebagai “mekanisme akses struktural dan saling berhubungan” structural dan relational mechanism of access. Terdapat beberapa mekanisme akses sumber daya berbasis hak yaitu akses teknologi, kapitalmodal dan lain-lain. Dengan dasar bahwa kebanyakan sumber daya hanya dapat diekstraksi dengan menggunakan teknologi, maka mereka yang memiliki akses terhadap teknologi yang lebih tinggi akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak memiliki. Sementara, akses modal sering juga disebut sebagai akses terhadap kekayaan dalam bentuk keuangan dan peralatan termasuk juga teknologi yang dapat digunakan dalam proses ekstraksi, produksi, konversi, mobilisasi buruh, dan proses lain yang sejalan dengan pengambilan keuntungan dari sesuatu atau orang lain. Akses kapitalmodal dapat digunakan untuk mengendalikan atau memelihara akses sumber daya.

2.4 Degradasi dan Pengelolaan Sumber daya Perikanan