KETENTUAN UMUM S a r a n

tentang Pengelolaan Lebak, Lebung dan Sungai dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2008 Nomor 9. h. Peraturan Bupati Ogan Komering Ilir Nomor 44 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengelolaan Lebak, Lebung dan Sungai dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir Berita Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2008 Nomor 341. i. Keputusan Bupati Ogan Komering Ilir Nomor 500KEPD.KP2008 tentang Penetapan Lebak, Lebung dan Sungai yang Dilelang dan Tidak Dilelang serta Harga Standar Lelang Lebak, Lebung dan Sungai Tahun 2008 Masa Pengelolaan Terhitung mulai Tanggal 1 Januari 2009 s.d. 31 Desember 2009 dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dengan Persetujuan Bersama, BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN KEPALA DESA BERKAT MEMUTUSKAN Menetapkan : Peraturan Desa Berkat, Kecamatan Sirah Pulau Padang tentang Pengelolaan Lebak, Lebung dan Sungai yang Tidak Dilelang.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Pengertian dan Istilah Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan: 1. Desa adalah kesatuan Masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan Masyarakat setempat yang diakui di dalam sistem Pemerintahan Desa Berkat, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir. 2. Kepala Desa adalah pemimpin Desa Berkat dalam Kecamatan Sirah Pulau Padang. 3. Perangkat Desa adalah orang-orang yang bertugas membantu Kepala Desa Berkat dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. 4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa. 5. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. 6. Masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. 7. Badan Permusyawaratan Desa BPD adalah suatu badan perwakilan yang terdiri dari tokohpemuka Masyarakat di Desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, pembuat Peraturan Desa, menampung, menyalurkan aspirasi Masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Desa. 8. Satuan Keamanan Desa adalah perangkat Pemerintah Desa yang bertanggung jawab atas hal-hal yang terkait dengan keamanan, ketenteraman, ketertiban dan penegakkan aturan-aturan Desa. 9. Kelompok Masyarakat Pengawas POKMASWAS adalah pelaku pengawasan terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan di tingkat lapangan yang terdiri dari unsur tokoh Masyarakat, tokoh adat, lembaga swadaya Masyarakat, Nelayan, pembudidaya ikan danatau Masyarakat maritim lainnya. 10. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan Penangkapan Ikan. 11. Lebak adalah suatu areal, baik yang dijadikan persawahan maupun yang tidak dijadikan persawahan yang secara berkala atau terus menerus digenangi air dan secara alami merupakan tempat hidup bibit ikan atau biota perairan lainnya. 12. Lebung adalah cekungan yang terbentuk secara alami, dimana pada saat air tinggi seluruh lebung terendam air dan pada saat air surut terlihat sebagai genangan dan tempat berkumpulnya ikan atau biota perairan lainnya. 13. Sungai adalah perairan mengalir, baik sepanjang tahun maupun hanya pada saat musim hujan dan secara alami merupakan tempat hidup bibit ikan atau biota perairan lainnya. 14. Sungai Larangan adalah suatu wilayah perairan dengan batas-batas yang jelas yang dimaksudkan untuk melestarikan atau meningkatkan stok ikan yang tersedia untuk kesejahteraan Masyarakat. 15. Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang adalah wilayah Lebak, Lebung dan Sungai Mentate III, Desa Berkat, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir. 16. Penangkapan Ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun. 17. Alat Penangkap Ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan. 18. Tuguk adalah alat Penangkapan Ikan yang berbentuk jaring berkantong dan dioperasionalkan secara menetap dengan metode Penangkapan Ikan menghadang ruaya migrasi ikan di Sungai. 19. Pemijahan pengempasan adalah proses pertemuan induk betina dan jantan untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN