Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan jenis data yang diperlukan. Data sekunder diperoleh melalui lembaga ataupun individu sebagai representasi lembaga yang terkait dengan topik penelitian ini, yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI, Pemerintah Kecamatan Sirah Pulau Padang, Desa Berkat dan Kantor Lembaga Adat yang ada di Kabupaten OKI Kota Kayu Agung. Secara rinci jumlah informan yang digunakan dalam penelitian ini dikemukakan pada Tabel 3. Tabel 3. Sebaran informan pada penelitian kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan ”lelang lebak lebung” dan kemiskinan masyarakat nelayan. No Nama Lembaga Informan orang 1 Kantor Lembaga Adat Marga di Kayu Agung 1 2 Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI 4 3 Petugas dinas di Kab OKI yang mengetahui informasi tentang lelang lebak lebung di masa pemerintahan Marga. 2 4 Kantor Pemerintah Kabupaten OKI Kantor Bupati yang terkait dengan Panitia Pengawas Lelang. 2 5 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Resort Kecamatan KCD Kecamatan Sirah Pulau Padang. 1 6 Kepala Desa dan perangkat desa, yang terkait dengan pelaksanaan lelang lebak lebung di Desa Berkat, Kecamatan Sirah Pulau Padang 4 7 Badan Perwakilan Desa, yang terkait dengan pelaksanaan lelang lebak lebung di Desa Berkat. 3 8 Mantan Pasirah, Mantan Kerio, Mantan Pembarab, terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan lelang lebak lebung di wilayah Kec. S.P.Padang. 3 9 Tokoh Masyarakat Desa Berkat, Kecamatan Sirah Pulau Padang 2 10 Pengurus Perkumpulan Tani Nelayan terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan lelang lebak lebung di Desa Berkat Kecamatan Sirah Pulau Padang 2 Jumlah Informan 24 Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode wawancara. Wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari masyarakat nelayan, petugas pemerintah daerah di berbagai kantor dinas terkait, mantan Kepala Marga Pasirah, petugas di kecamatan dan di kantor Kepala Desa. Termasuk pula didalamnya adalah informan yang dianggap mengetahui keberadaan data dan informasi yang terkait dengan kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan “lelang lebak lebung”. Responden nelayan yang ditetapkan secara acak populasi masyarakat nelayan relatif homogen adalah 32 orang. Daftar responden nelayan didapatkan berdasarkan sensus parsial yang dilakukan Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan BBRSE KP pada tahun 2007. Tabel 4. Topik Data Penelitian Kelembagaan Pengelolaan Sumber daya Perikanan ”Lelang Lebak Lebung” dan Kemiskinan Masyarakat Nelayan. Pokok Bahasan Topik Data Efektifitas kelembagaan pengelolaan sumber daya perikanan “lelang lebak lebung”.  Aturan terkait lelang lebak lebung, termasuk penanggung jawab lelang, panitia pegawas lelang, panitia pelaksana lelang, peserta pelelangan, penawar lelang, pemenang lelang, penetapan objek lelang, pengumuman lelang, pelaksanaan pelelangan, cara pembayaran, harga standar, pajak retribusi.  Hak dan kewajiban pemenang lelang, pembagian hasil lelang, penyidik, dan sanksi.  Upaya konservasi, sistem pengawasan sumber daya perikanan, dan mekanisme penyelesaian konflik. Akses masyarakat nelayan terhadap sumber daya perikanan perairan umum lebak lebung.  Identifikasi keuntungan dari kepentingan masing-masing aktor.  Identifikasi mekanisme masing-masing aktor yang meliputi perolehan, pengendalian, dan pemeliharaan alur dan distribusi keuntungan.  Analisis dominasi dan hubungan kekuasaan yang mendasari mekanisme akses yang melibatkan institusi- institusi dimana keuntungan diperoleh. Degradasi kondisi sumber daya perikanan perairan umum lebak lebung dan kemiskinan masyarakat nelayan.  Produksi ikan dan kelangkaan jenis-jenis ikan PULL serta perubahan ukuran individu jenis-jenis ikan ekonomis penting pada 2 periode yang dibedakan.  Perubahan dominasi habitat, perubahan dominasi spesies ikan bernilai ekonomis penting pada 2 periode yang dibedakan.  Pendapatan dan pengeluaran rumah tangga yang dikemukakan berdasarkan kelompok pengeluaran konsumsi pangan dan non pangan selama satu tahun; Alternatif kelembagaan adaptif pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan PULL.  Sintesa terhadap hasil analisis data yang terkait dengan seluruh pokok bahasan dalam hubungannya dengan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya perikanan perairan umum secara berkelanjutan dan penerapan pola pengelolaan ko-manajemen. Wawancara dilakukan baik secara terstruktur, maupun tidak terstruktur yang dipandu dengan kuesioner dan topik data sesuai dengan pokok bahasan yang dikemukakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengelompokan data yang dikumpulkan, maka beberapa metode digunakan agar data yang terkumpul didapatkan secara benar. Ringkasan topik data yang diteliti berdasarkan pokok bahasan penelitian, dikemukakan pada Tabel 4. Dalam kaitannya dengan kemiskinan masyarakat nelayan dikumpulkan data pendapatan dan pengeluaran rumah tangga masyarakat nelayan pada tahun 2008 dan 2009 di desa Berkat, Kecamatan Sirah Pulau Padang. Dalam hal ini dilakukan survei terstruktur yang dipandu kuesioner. Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan yang terkait dengan pendapatan usaha penangkapan ikan dan pengeluaran rumah tangga yang dilakukan oleh masyarakat nelayan. Desa ini dipilih menggunakan kriteria bahwa desa tersebut dapat mewakili ekosistem perairan umum lebak lebung di wilayah Kabupaten OKI, baik ekosistem sungai, lebak lebung dan rawa kesemuanya ada dalam satu wilayah perairan umum lebak lebung Mentate III yang berada di wilayah desa tersebut.

3.7 Metode Analisis Data