Akses pada Masa Pemerintahan Kabupaten

pemerintah Marga bersifat otonom untuk dapat memanfaatkan nilai hasil lelang lebak lebung yang ada pada wilayah Marganya.

6.2 Akses pada Masa Pemerintahan Kabupaten

Hak usaha penangkapan ikan, didapatkan masyarakat nelayan pada masa pemerintahan kabupaten pada prinsipnya harus mengikuti proses pelelangan yang diadakan oleh pemerintah kabupaten, melalui Panitia Pelaksana Lelang yang berada pada tingkat kecamatan. Untuk wilayah penelitian ini, masyarakat desa Berkat harus mengikuti pelaksanaan pelelangan yang diadakan pada kantor Kecamatan Sirah Pulau Padang. Pelelangan tersebut dilakukan setiap tahun sekitar bulan Oktober sampai dengan Desember untuk masa usaha penangkapan ikan pada tahun berikutnya. Pelelangan dilaksanakan dengan cara penawaran meningkat dengan harga standar yang ditetapkan oleh panitia lelang. Penetapan harga standar ini merupakan kewenangan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir yang ditetapkan setiap tahunnya atas usulan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir Kab. OKI. Bagi nelayan yang memenangkan pelelangan, maka diharuskan membayar secara tunai pada saat pemenang lelang ditetapkan oleh juru lelang biasanya orang yang mengetahui batas-batas perairan pada masa pemerintahan Marga. Berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan dalam peraturan daerah, yang dimaksud dengan Panitia Lelang adalah suatu kepanitiaan yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Lelang Lebak Lebung. Pengawas Lelang adalah suatu unit dari Panitia Lelang yang bertindak sebagai pejabat pengawas pelaksanaan lelang lebak lebung, Pelaksana Lelang adalah suatu unit sub unit dari Panitia Lelang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan lelang. Peninjau Lelang adalah Perorangan atau Lembaga atau Badan Hukum yang secara sukarela ikut dalam pengawasan pelaksanaan lelang. Peserta Lelang adalah Perorangan atau Koperasi yang terdaftar pada Pelaksana Lelang sebagai calon pengemin yang berminat untuk menawarmelelang 1 satu atau lebih objek lelang. Dalam proses pelelangan, dimulai dengan pengarahan dari pejabat berasal dari Panitia Lelang yang isinya mengemukakan bahwa “proses pelelangan yang diadakan merupakan mekanisme yang dilakukan untuk mendapatkan hak usaha penangkapan ikan pada suatu objek lel ang”. Objek lelang adalah bagian perairan umum lebak lebung dengan batas-batas menggunakan ciri-ciri alam yang terdapat disekitarnya, seperti pohon-pohon tanaman tahunan dan alur sungai, yang ditetapkan sejak pemerintahan Marga. Masa penguasaan hak usaha penangkapan ikan di perairan umum lebak lebung yang dilelang tersebut adalah satu tahun yang dimulai pada bulan Januari hingga Desember tahun berikutnya. Proses pelelangan dilakukan dengan penawaran harga yang meningkat dari harga standar yang telah ditetapkan, yang dilakukan secara tertib serta pembayaran dilakukan secara tunai. Kemudian, bagi mereka yang dinyatakan sebagai pemenang dan kemudian tidak dapat membayar secara tunai, maka pemenang lelang dipindahkan kepada penawar tertinggi kedua. Setelah adanya pengarahan tersebut, maka proses pelelangan dimulai oleh juru lelang salah satu dari panitia lelang dengan cara menawarkan harga standar objek lelang yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan SK Bupati. Bagi sebagian nelayan ada yang hanya menyewa pada saat air berada di perairan lebak atau perairan lebak dan sungainya. Bagi nelayan yang yang hanya menyewa pada perairan lebak atau lebak dan sungainya, penggunaan alat tangkap ditetapkan oleh pihak pengemin. Kemudian, ikan hasil tangkapan nelayan penangkap juga harus dijual kepada pihak pengemin dengan harga yang ditentukan oleh pengemin. Terkait dengan pengadaan alat tangkap dan perahu serta sarana penangkapan lainnya dapat saja diadakan oleh nelayan sendiri atau diadakan oleh pihak pengemin. Pada perairan lebung merupakan hak bersama antara pengemin dan pemilik sawah dimana lebung tersebut berada. Jika pengemin ingin mendapatkan ikan hasil tangkapan pada perairan lebung, maka harus membayar separuh harga yang ditetapkan secara bersama oleh kedua belah pihak. Begitu pula sebaliknya jika pemilik sawah yang menginginkan untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan di perairan lebung. Setelah dicapai kesepakatan di antara pengemin dan pemilik sawah terkait dengan nilai yang diperkirakan terkandung di dalam lebung, maka pihak yang membayar dapat saja mengalihkan hak penangkapan ikan tersebut. Pada Desa Berkat terdapat satu orang pengemin yang mengatur hak penangkapan ikan yang dilakukan oleh seluruh nelayan penyewa pada seluruh bagian perairan. Hak nelayan penyewa adalah menangkap ikan sesuai dengan alat tangkap dan cara penangkapan ikan yang disetujui pada saat mengutarakan maksud menyewa perairan terhadap pengemin. Pembayaran sewa perairan oleh nelayan penyewa dapat saja dibayar tunai atau dengan cara hutang yang selanjutnya dibayar dengan cara memperhitungkan nilai ikan hasil tangkapannya. Bagi nelayan yang membayar secara tunai dan membeli alat tangkap dengan modal sendiri, ikan hasil tangkapannya bebas untuk dijual kepada pedagang ikan manapun juga, tidak pada pengemin. Sebaliknya bagi penyewa yang berhutang, maka ikan hasil tangkapannya harus dijual kepada pengemin, dengan harga yang ditentukan pengemin. Aktor yang terlibat dalam pemanfaatan sumber daya perikanan perairan umum lebak lebung pada masa pemerintahan kabupaten adalah masyarakat nelayan, pedagang atau pemilik modal, dan petugas pemerintah kecamatan, desa, kabupaten dan perangkatnya. Keuntungan dengan adanya pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan perairan umum lebak lebung didapatkan oleh keseluruhan aktor diatas. Masyarakat nelayan dalam hal ini tidak terbatas hanya masyarakat nelayan yang bermukim dalam satu wilayah kecamatan kira-kira setara Marga saja, tetapi seluruh penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI, sehingga terjadi dominasi pedagang trhadap masyarakat nelayan. Pedagang atau pemilik modal tersebut berada dalam wilayah kabupaten dan jumlahnya banyak dan berhubungan dengan pedagang lainnya di luar kabupaten. Pemerintah kabupaten dalam hal ini bersifat mengatur penggunaan dalam pemanfaatan nilai hasil lelang lebak lebung yang ada pada wilayah kabupaten ini.

6.3 Penyempitan Akses Masyarakat Nelayan