PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN

c. Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Penangkapan Ikan di Lebak yang tidak dilelang, setiap orang dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 5000,- lima ribu rupiah; d. Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Penangkapan Ikan di Sungai yang tidak dilelang yang bukan sebagai Sungai Larangan, setiap orang dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000,- dua puluh lima ribu rupiah. 3 Bagi orang yang tidak berdomisili dalam wilayah Desa ingin menangkap ikan di Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang, akan diberlakukan ketentuan sebagai berikut: a. Mencatatkan diri kepada Pemerintah Desa sebagai warga yang akan melakukan kegiatan Penangkapan Ikan di Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang, dengan mengisi formulir pendaftaran sebagaimana contoh dalam lampiran 1 Peraturan Desa ini; b. Setelah mengisi formulir pendaftaran sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a ayat 3 pasal ini, Pemerintah Desa akan menerbitkan Surat Keterangan Pencatatan Penangkapan Ikan di Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang sebagaimana contoh dalam lampiran 2 Peraturan Desa ini; c. Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Penangkapan Ikan di Lebak yang tidak dilelang, setiap orang dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000,- dua puluh lima ribu rupiah untuk 1 satu kali Penangkapan Ikan; d. Penerbitan Surat Keterangan Pencatatan Penangkapan Ikan di Sungai yang tidak dilelang yang bukan sebagai Sungai Larangan, setiap orang dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000,- lima puluh ribu rupiah untuk 1 satu kali Penangkapan Ikan. 4 Bagi Masyarakat Desa yang ingin menangkap ikan hanya untuk keperluan makan sehari-hari dibebaskan dari pembayaran biaya administrasi sebagaimana yang dimaksud dalam huruf c dan d ayat 2 pasal ini, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jenis Alat Penangkap Ikan yang digunakan pancing tunggal; b. Hasil Penangkapan Ikan tidak lebih dari 3 tiga kg kilogram setiap keluarga dan tidak untuk diperdagangkan; c. Sumberdaya ikan yang ditangkap tidak termasuk dalam kriteria yang dilarang menurut Peraturan Perundang-undangan; d. Wilayah Penangkapan ikan tidak termasuk Sungai yang ditetapkan sebagai Sungai Larangan.

BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 6 Pembinaan dan Pengawasan oleh Desa Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Desa meliputi: 1 Pembinaan teknis dan perlindungan sumberdaya ikan serta pengawasan terhadap pemanfaatan sumberdaya ikan di lingkungan perairan Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang. 2 Menjaga ketenteraman dan ketertiban Masyarakat Desa dalam memanfaatkan sumberdaya ikan yang terdapat di Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang melalui Pemerintah Desa dan Satuan Keamanan Desa atau Kelompok Masyarakat Pengawas POKMASWAS. 3 Pencatatan kegiatan usaha Penangkapan Ikan oleh Masyarakat Desa di perairan Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang; 4 Pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dapat merusak kelestarian sumberdaya ikan guna tercapainya pemanfaatan sumberdaya ikan di Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang yang berdaya guna dan berhasil guna serta berkelanjutan.

BAB V PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN

Pasal 7 Perlindungan dan Pelestarian Sumberdaya Ikan Perlindungan dan pelestarian sumberdaya ikan di Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang dilakukan dalam upaya tercapainya pemanfaatan sumberdaya ikan secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan Masyarakat Desa. Pasal 8 Upaya-Upaya Perlindungan dan Pelestarian Sumberdaya Ikan 1 Setiap orang dilarang menangkap ikan yang akan danatau sedang bertelur. 2 Setiap orang dilarang menggunakan empang yang memotong badan Sungai yang tidak dilelang. 3 Jenis-jenis Alat Penangkapan Ikan yang diperbolehkan untuk digunakan di Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang, adalah: a. Jala; b. Jaring insang; c. Pengilar bamburotankawat; d. Bubu; e. Seruo; f. Tajur; g. Pancing tunggal; h. Pancing rawai; i. Tangkulanco. 4 Setiap orang di Lebak, Lebung dan Sungai yang tidak dilelang dilarang untuk menangkap, mengangkut dan memperdagangkan anakan ikan dengan jenis dan ukuran, sebagai berikut: a. Gabus atau ruan ophiocephalus striatusBlk dengan ukuran panjang total kurang dari 15 lima belas cm centimeter; b. Toman ophiocephalus micropeltesCV dengan ukuran panjang total tidak kurang dari 20 dua puluh cm centimeter; c. Serandang ophiocephalus pleurophthalmusBlk dengan ukuran panjang total kurang dari 15 lima belas cm centimeter; d. Bujuk ophiocephalus melanopterusBlk dengan ukuran panjang tidak kurang dari 10 sepuluh cm centimeter; e. Jalai ophiocephalus maruloidesBlk dengan ukuran panjang total kurang dari 10 sepuluh cm centimeter; f. Serko ophiocephalus bankenensisBlk dengan ukuran 10 sepuluh cm centimeter; g. Tambakan atau tembakang atau sapil helostoma temminckiCV dengan ukuran panjang total kurang dari 2,5 dua setengah cm centimeter; h. Sepat siam atau sepat laut trichogaster pectoralisRegan dengan ukuran panjang total kurang dari 2,5 dua setengah cm centimeter.

BAB VI LARANGAN