Sumber daya dan Pengawasan Perikanan

Di lain pihak, perikanan budidaya yang menghasilkan produksi mencapai 2.096,42 ton Tabel 11. Jenis ikan yang dibudidayakan diantaranya ikan patin, gabus, nila dan betutu. Sementara tempat budidaya dilakukan dengan menggunakan kolam dan keramba. Tabel 11. Produksi Perikanan Budidaya Dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2007. No. Kecamatan Perikanan Budidaya Kolam ton Perikanan Budidaya Keramba ton 1 Lempuing 17 31,20 2 Lempuing Jaya 16 24,20 3 Mesuji 7,2 - 4 Sungai Menang 6,1 - 5 Mesuji Makmur 5,3 - 6 Mesuji Raya 4,3 - 7 Tulung Selapan 0,4 117,20 8 Cengal 0,3 15,60 9 Pedamaran 15,94 - 10 Pedamaran Timur 13,3 - 11 Tanjung Lubuk 0,3 23,70 12 Teluk Gelam 0,5 20,30 13 Kayuagung 6,4 560,48 14 Sirah Pulau Padang 1,3 499,28 15 Jejawi 0,7 432,40 16 Pampangan 0,5 204,32 17 Pangkalan Lampam 1,2 62,90 18 Air Sugihan 8,1 - Jumlah total 104,84 1.991,58 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Ogan Komering Ilir OKI.

4.4 Sumber daya dan Pengawasan Perikanan

Pada Laporan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten OKI Anonimous, 2009 dikemukakan bahwa pembinaan sumber daya dan pengawasan perikanan dilaksanakan berdasarkan Perda Kab. OKI No.11 Tahun 2001 dan Perda Kab. OKI No.30 Tahun 2002 meliputi pemanfaatan sumber daya hayati perairan dan sumber daya non hayati kelautan. Tujuannya adalah meningkatkan daya dukung sumber daya, produksi, Pendapatan Asli Daerah PAD dan kelestarian sumber daya ikan beserta lingkungannya. Potensi perikanan darat Kabupaten OKI terdapat hampir di seluruh kecamatan dalam Kabupaten OKI. Potensi perikanan perairan umum daratan terdiri dari penangkapan dan budidaya. Budidaya terdiri dari budidaya air tawar dan budidaya air payau. Penangkapan diperairan umum dikelola melalui lelang lebak lebung yang diatur dalam Perda Kab. OKI No.30 Tahun 2002 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Perda Kab. OKI No.9 Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua Atas Perda Kabupaten OKI No.30 Tahun 2002 tentang Lelang Lebak Lebung dalam Kabupaten OKI. Pengawasan bertujuan agar sumber daya ikan dapat lestari dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus serta terbentuknya kondisi pemanfaatan sumber daya ikan yang bertanggung jawab oleh para pemangku kepentingan stakeholder. Pada pelaksanaannya pengawasan dijabarkan dalam fungsi-fungsi MCS Monitoring, Control and Surveillance. Fungsi monitoring dalam penangkapan ikan laut dilaksanakan dengan menerapkan Log Book Perikanan bagi kapal perikanan. Khususnya dalam penangkapan di perairan umum daratan dilaksanakan dengan menerapkan catatan harian pengeminnelayan. Dari pelaksanaan ini diharapkan dapat terdeteksi, antara lain dimana dan sudah berapa banyak sumber daya ikan yang ada sudah dimanfaatkan dan dengan alat apa. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. OKI melaporkan bahwa banyak ditemukan pelanggaran penangkapan ikan seperti putas, stroom listrik di perairan sungai-sungai serta lebak lebung yang tersebar hampir seluruh kecamatan dalam Kabupaten OKI. Namun hasil surveillance dan laporan masyarakat mengenai pelanggaran tersebut belum dapat ditindak lanjuti dengan fungsi investigasi karena kurangnya perangkat lunak peraturan perundang-undangan dan perangkat keras sarana patrolitransportasi, alat komunikasi dan pembiayaan serta SDM karena belum adanya tenaga PPNS Penyidik Pegawai Negeri Sipil atau WASDI Pengawas Sumber daya Ikan di pemerintah daerah Kabupaten OKI. Serangan penyakit ikan di perairan umum daratan dan menjadi wabah di perikanan budidaya di Kabupaten OKI sering terjadi pada musim kemarau dan peralihan musim kemarau ke musim hujan. Kegiatan Konservasi dan rehabilitasi sumber daya ikan dan lingkungan perairan dilakukan melalui kegiatan pengelolaan suaka perikanan reservaat, penebaran ikan restocking di perairan umum daratan. Suaka perikanan reservaat adalah bagian dari perairan yang dilindungi sehingga dilarang dilakukan penangkapan ikan dan kegiatan-kegiatan lain yang merusak lingkungan. Suaka perikanan tersebut ditetapkan dengan SK Gubernur Sumatera Selatan yaitu Reservaat Teluk Rasau di Kecamatan Pedamaran serta suaka lainnya ditetapkan dengan SK Bupati OKI. Penebaran benih ikan di perairan umum daratan merupakan salah satu upaya rehabilitasi sumber hayati perikanan dengan tujuan untuk meningkatkan stock populasi di perairan umum daratan dalam rangka pembinaan sumber daya hayati perikanan melalui pengendalian dan pemanfaatan yang berpedoman pada asas pelestarian sumber daya ikan. Pemanfaatan produksi ikan di perairan umum daratan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan dalam rangka membantu meningkatkan gizi protein hewani asal ikan bagi masyarakat serta untuk memenuhi kebutuhan pasar. Peningkatan kesejahteraan masyarakatnelayan di sekitar perairan umum daratan melalui peningkatan pendapatan yang merata dan kesempatan kerja tambahan di sektor perikanan. Kemudian, untuk membantu pengendalian gulma air dan keseimbangan ekosistem perairan. Pada tahun 2008 telah dilaksanakan penebaran ikan di perairan umum daratan Kabupaten OKI pada 4 empat lokasi yaitu di aliran Sungai Komering di Desa Sepang Kecamatan Pampangan, Desa Terusan Menang Kecamatan Sirah Pulau Padang. Kelurahan Jua-Jua Kecamatan Kota Kayuagung dan Danau Teluk Gelam Kecamatan Teluk Gelam. Ikan yang ditebar adalah Baung, Gurame, Patin dan Tambakan dengan jumlah total sebanyak 66.000 ekor. Perairan umum daratan Kabupaten OKI yang merupakan rawa banjiran flood plain sangat rentan terhadap pencemaran perairan, terutama pada puncak musim kemarau dan awal musim hujan peralihan musim kemarau dan musim hujan pencemaran perairan setiap tahun menyebabkan kematian ikan di aliran sungai-sungai yang terdapat di daratan Kabupaten OKI seperti Sungai Komering, Sungai Mesuji dan lain-lain. Pencemaran ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pencemaran alamiah atau biasa disebut masyarakat dengan istilah Air Bangar yaitu proses dari pembusukan akar-akartumbuh-tumbuhan air yang biasanya terjadi di daerah rawa-rawa jika musim hujan datang pembusukan tersebut menyebabkan air cenderung bersifat asam. Kemudian, karena bahan kimia dan energi dari limbah pabrik serta lahan pertanian dan perkebunan serta disebabkan oleh limbah domestikrumah tangga.

4.5 Kelembagaan Penyuluhan Perikanan