Kesempatan Kerja Sub Sektor Non Agroindustri

106 Investasi sub-sub sektor industri pulp dan kertas berhubungan positif terhadap kesempatan kerja sub-sub sektor industri pulp dan kertas, namun tidak berpengaruh nyata. Berdasarkan nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub-sub sektor industri pulp dan kertas tidak responsif terhadap investasi baik jangka pendek maupun panjang. Artinya industri pulp dan kertas sudah sebagian besar mengunakan tenaga mesin sehingga penyerapan tenaga kerja menjadi terbatas. Demikian halnya dengan kesempatan kerja sektor pertanian berhubungan negatif terhadap kesempatan kerja sub -sub sektor industri pulp dan kertas, namun tidak berpengaruh nyata. Dilihat nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub -sub sektor industri pulp dan kertas tidak respo nsif tehadap kesempatan kerja sektor pertanian dalam jangka pendek maupun jangka panjang, hal ini disebabkan karena sub-sub sektor indsutri pulp dan kertas menggunakan bahan baku yang sebagian besar berasal dari sektor pertanian sehingga besarnya output industri sangat ditentukan juga oleh besarnya pasokan bahan baku dari sektor pertanian. Kesempatan kerja sektor jasa pada tahun sebelumnya juga mempunyai hubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub -sub sektor industri pulp dan kertas. Artinya peningkatan kemampuan daya serap tenaga kerja pada sektor jasa akan menurunkan kesempatan kerja pada sub-sub sektor industri pulp dan kertas. Berdasarkan nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub-sub sektor industri pulp dan kertas tidak responsif terhadap kesempatan kerja sektor jasa baik jangka pendek maupun jangka panjang.

7.2.5. Kesempatan Kerja Sub Sektor Non Agroindustri

Kesempatan kerja sub sektor non agroindustri adalah fungsi dari upah sub sektor non agroindustri, produk domstik bru to, investasi tahun sebelumnya, 107 kesempatan kerja sektor agroindustri, kesempatan kerja sektor jasa, dan kesempatan kerja sub sektor non agroindustri tahun sebelumnya Tabel 20. Tabel 20. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas Kesempatan Kerja Sub Sektor Non Agroindustri Elastistas Variabel Parameter Dugaan t-hitung Taraf Nyata Jangka Pendek Jangka Panjang Intersep 3904.9155 4.767 0.0002 - - Upah sub sek non agroindustri -1.192447 -1.056 0.1551 b -0.229 -0.243 Produk domestik bruto sub sek non agroindustri 0.246773 7.130 0.0005 a 1.318 1.399 Investasi sub sek agroindustri tahun sebelumnya 0.009121 0.511 0.3091 c 0.023 0.025 Kes krj sub sek agroindustri -1.432497 -5.489 0.0005 a -0.864 -1.172 Kes krj sektor jasa -0.066823 -0.798 0.2195 c -0.142 -0.151 Kes krj sub sek non agroinsutri tahun sebelumnya 0.057834 0.389 0.3518 - - R 2 F hit D.W 0.945 37.899 1.430 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf α = 10 persen b berbeda nyata pada taraf α = 20 persen c berbeda nyata pada taraf α = 30 persen Hasil pendugaan menunjukkan bahwa koefisien determinasi persamaan ini adalah sebesar 0.945, yang berarti peubah penjelas pada persamaan ini mampu menjelaskan keragaman variabel endogennya sebesar 94.5 persen serta semua peubah penjelas mempunyai tanda dan besaran sesuai dengan harapan. Berdasarkan uji-t statistik, hanya peubah kesempatan kerja sektor sub sektor non agroindustri tahun sebelumnya yang memberikan pengaruh tidak nyata terhadap kesempatan kerja sub sektor non agroindustri. Dilihat dari nilai elastisitasnya, hanya peubah penjelas produk domestik bruto yang respon dalam jangka pendek maupun panjang sedangkan peubah penjelas kesempatan kerja sektor agroindustri hanya responsif dalam jangka panjang terhadap kesempatan kerja sub sektor non agroindustri. Upah sub sektor non agroindustri berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub sektor agroindustri. Artinya peningkatan upah 108 pada sub sektor non agroindustri akan mengakibatkan pengurangan pada kesempatan kerja sub sektor non agroindustri. Sedangkan tidak responsifnya upah sub sektor non agroindustri terhadap kesempatan kerja sub sektor non agroindustri adalah disebabkan kar ena sebagian besar sektor non agroindustri telah berproduksi, sehingga saat ini pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja upahan yang baru tidak terlampau banyak, sehingga walaupun terjadi peningkatan upah hanya akan mengakibatkan pengurangan kesempatan kerja pada sub sektor non agroindustri. Produk domestik bruto sub sektor non agroindustri berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub sektor non agroindustri. Bila dilihat dari nilai elastitasnya kesempatan kerja sub sektor non agroindustri responsif dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Artinya jika terjadi peningkatan produk domestik bruto sub sektor non agroindustri sebesar satu persen maka kesempatan kerja sub sektor non agroindustri mengalami kenaikan sebesar 1.32 persen dalam jangka pendek dan sebesar 1.40 persen dalam jangka panjang. Investasi sub sektor non agroindustri berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub sektor non agroindustri. Berdasarkan nilai elastisitasnya, kesempatan kerja sub sektor non agroindustri tidak responsif terhadap investasi sub sektor agroindustri dalam jangka pendek maupun panjang. Kemudian kesempatan kerja sektor agroindustri berhubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub non agroindustri. Dilihat dari nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub sektor agroindustri tidak responsif tehadap kesempatan kerja seb sektor non agoindustri dalam jangka pendek maupun panjang. Kesempatan kerja pada sektor jasa juga mempunyai hubungan negatif dan berpengaruh nyata terhadap kesempatan kerja sub sektor non agroindustri. Artinya peningkatan kemampuan daya serap tenaga kerja pada sektor jasa akan menurunkan 109 kesempatan kerja pada sub sektor non agroindustri. Berdasarkan nilai elastisitasnya kesempatan kerja sub non agroindustri tidak responsif terhadap kesempatan kerja sektor jasa baik jangka pendek maupun panjang.

7.2.6. Kesempatan Kerja Sektor Jasa