Transformasi Struktura l Struktur Ekonomi dan Kesempatan Kerja Sektor Pertanian dan Non Pertanian serta Kualitas Sumberdaya Manusia di Indonesia

40 yaitu jumlah uang yang diterima pengusaha dengan tambahan hasil marginal dikalikan dengan outputnya, dan 3 bagaimana biaya marginal yaitu jumlah yang dikeluarkan pen gusaha dengan manambah tenaga kerja. Jika tambahan marginal akibat penambahan tenaga kerja ini lebih besar atau menambah keuntungan perusahaan maka hal ini lebih baik untuk dilakukannya. Berdasarkan teori permintaan di atas, maka yang dibahas adalah teori pemintaan tenaga kerja secara umum maksudnya setiap jenis kegiatan dalam perekonomian yang membutuhkan tenaga kerja akan mempunyai prilaku yang tidak jauh berbeda. Teori permintaan tenaga kerja diatas adalah teori permintaan tenaga kerja oleh suatu perusah aan. Oleh karena dalam tulisan ini permintaan tenaga kerja adalah tenaga kerja agregat pertanian, industri dan jasa, maka dapat dikatakan bahwa permintaan tenaga kerja agregat itu merupakan penjumlahan dari permintaan tenaga kerja perusahaan, yang selan jutnya diasumsikan prilaku permintaan tenaga kerja agregat adalah sama dengan prilaku permintaan tenaga kerja perusahaan. Dalam penelitian ini permintaan tenaga kerja itu dilihat dari tiga sektor yaitu pertanian, industri dan jasa.

3.3. Transformasi Struktura l

Transformasi struktural merupakan proses yang terjadi dari sistem ekonomi tradisional ke sistem ekonomi modern. Perubahan struktur atau transformasi ekonomi dari tradisional menjadi modern secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam eko nomi yang berkaitan dengan komposisi permintaan, perdagangan, perubahan produksi dan faktor-faktor lain yang diperlukan secara terus menerus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pendapatan perkapita Sulisyaningsih, 1997. Sedangkan Fisher 41 1975 menekankan transformasi struktural dari segi adanya pergeseran tenaga kerja dan investasi yang bersifat permanen dari sektor pertanian ke sektor industri yang akhirnya ke sektor jasa. Menurut Widodo 1997, transform asi struktur produksi ditandai dengan terjadinya penurunan pangsa relatif sektor pertanian terhadap produk domestik bruto, hal ini juga menunjukkan relatif lambatnya peningkatan laju pertumbuhan produksi dan nilai tambah bruto sektor pertanian terhadap sektor non pertanian. Dengan makin tingginya pendapatan suatu negara, maka pangsa sektor pertanian semakin kecil ini disebabkan karena meningkatnya suatu pendapatan akan berdampak terhadap meningkatnya daya beli masyarakat terhadap barang-barang industri dan jasa. Sedangkan menurut Sukirno 1982, penurunan pangsa relatif sektor pertanian disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: 1 semakin lambatnya permintaan barang-barang pertanian dibandingkan dengan sektor non pertanian dan 2 adanya kemajuan teknologi produksi di sektor pertanian yang begitu cepat. Di Indonesia peranan sektor pertanian selama proses pertumbuhannya hanya menjadi pasar bagi produk-produk industri penghasil devisa dari ekspor. Peranannya adalah sebagai penyedia bahan baku, modal dan tenaga kerja bagi suatu industri. Hal ini disebabkan kurang keterkaitan pertumbuhan sektor pertanian dengan sektor industri. Kurangnya keterkaitan ini, baik dari segi produksi maupun penyerapan tenaga kerja namun hal ini dapat mempengaruhi proses transformasi struktural itu sendiri.

3.4. Kualitas Sumberdaya Manusia Sektor Pertanian di Indonesia