Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kondisi Angkatan Kerja

66 42.01 persen, sedangkan sektor jasa sebesar Rp. 180 027.0 milyar atau 42.18 persen menjadi Rp. 180 035.7 milyar atau 42.06 persen. Jadi dari gambaran ini, terlihat bahwa pada periode 2002–2003 sektor ekonomi yang mengalami peningkatan dalam sumbangannya terhadap pembentukan produk domestik bruto adalah sektor industri sebesar 0.14 persen, sedangkan yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian yaitu sebesar 0.32 persen dan jasa sebesar 0.12 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia terus mengalami pergeseran dari sektor pertanian ke sektor non pertanian khususnya industri.

5.2. Keadaan Penduduk

Penduduk mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional. Penduduk merupakan sumberdaya yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan. Oleh karena itu, keadaaan penduduk perlu mendapat perhatian khususnya dalam era globalisasi. Disamping itu kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara. Pembangunan yang dilaksanakan adalah dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya dari seluruh masyarakat Indonesia.

5.2.1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Untuk melihat bagaimana komposisi penduduk Indonesia berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut karakteristik -karakteristik yang dimiliki maka pengelompokan ini dapat dibuat berdasarkan umur dan jenis kelamin Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa kondisi penduduk Indonesia pada tahun 2001 berjumlah 207 079 830 orang yang terdiri dari 104 071 163 orang laki-laki dan 103 008 667 orang perempuan. Disamping itu dapat dijelaskan bahwa sebagian 67 besar penduduk Indonesia berusia 5 – 9 tahun 11.50 persen atau berjumlah 23 809 150 orang diikuti penduduk usia 10 – 14 tahun 10.07 persen atau berjumlah 20 862 885 orang. Dari data tesebut nampak bangsa Indonesia harus bekerja keras untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang masih sangat muda itu, sehingga nantinya dapat disalurkan dan dikembangkan secara maksimal. Tabel 6. Komposisi Penduduk Indonesia Menurut Umur dan Jenis Kelamin, Tahun 2001 No Kelompok Umur th Laki-laki orang Perempuan orang Jumlah orang Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 0 – 4 5 – 9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 + 9 417 552 12 369 381 10 963 375 10 194 226 8 325 139 8 832 481 8 406 629 8 147 441 7 160 797 5 770 383 4 397 663 3 166 844 6 919 052 8 956 400 11 439 769 9 899 280 9 798 564 9 710 894 9 922 306 8 527 468 8 431 740 6 478 411 5 286 475 4 024 894 3 156 149 7 376 317 18 373 952 23 809 150 20 862 855 19 992 790 18 036 033 18 754 787 16 934 097 16 579 181 13 639 208 11 056 858 8 422 557 6 322 993 14 295 369 8.87 11.50 10.07 9.65 8.71 9.06 8.18 8.01 6.59 5.34 4.07 3.05 6.90 Jumlah 104 071 163 103 008 667 207 079 830 100 Sumber : Badan Pusat Statistik, Sakernas, 2001

5.2.2. Kondisi Angkatan Kerja

Ada perbedaan antara pengertian angkatan kerja working age population dan tenaga kerja labour force walaupun keduanya sering diartikan sama. Angkatan kerja adalah penduduk yang berdasarkan usianya sudah bekerja, sedangkan tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang sedang bekerja, mau bekerja atau aktif mencari kerja. Jadi orang yang sudah masuk usia kerja 10 – 6465 tahun belum tentu bekerja, mau bekerja atau aktif mencari kerja Tambunan, 1996. Salah satu ciri penting demografi negara berkembang seperti Indonesia adalah tingginya proporsi usia muda. Besarnya penduduk usia kerja yang memasuki 68 angkatan kerja akan berdampak serius terhadap pembangunan, bila peningkatan jumlah penduduk tidak diimbangi dengan peningkatan kesempatan kerja di segala sektor maka akan terjadi tingkat pengangguran yang tinggi. Untuk lebih jelasnya jumlah angkatan kerja di Indonesia dapat dilhat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Indonesia, Tahun 2001 Laki + perempuan Kelom- pok Umur th Laki- laki orang Persen tase Perem- puan orang Persen tase Jumlah 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 + 4 706 593 7 064 431 8 493 139 8 305 983 8 047 198 7 078 071 5 680 659 4 243 888 2 836 154 4 707 143 - 7.69 11,55 13.89 13.58 13.16 11.57 9.29 6.94 4.64 7.69 - 3 431 978 5 136 805 5 184 978 4 637 622 5 060 332 3 964 477 3 286 084 2 468 662 1 790 200 2 687 451 - 9.11 13.64 13.77 12.32 13.44 10.53 8.73 6.56 4.76 7.14 - 8 138 571 12 201 236 13 678 117 12 943 605 13 107 530 11 043 148 8 966 743 6 712 550 4 626 354 7 394 594 - 8.24 12.35 13.84 14.10 13.27 11.18 9.07 6.79 4.68 7.48 - Jumlah 61 163 859 100 37 648 589 100 98 812 448 100 Sumber : Badan Pusat Statistik, Sakernas, 2001 Data pada Tabel 7 menunjukkan bahwa angkatan kerja terbesar terjadi pada usia 25 – 29 tahun yaitu 12 943 605 orang 14.10 persen dan diik uti oleh angkatan kerja yang berusia sekitar 20 – 24 tahun yaitu sebesar 13 678 117 orang 13.84 persen dari total angkatan kerja yang ada. Sehingga bagi para pengambil kebijakan diharapkan dapat menyediakan lapangan kerja yang memadai sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. 5.2.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tenaga kerja adalah modal bagi bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Pada tahun 2001, di Indonesia terdapat 144.0 juta penduduk usia kerja, sekitar 62.25 persen dari mereka berada di pulau Jawa. 69 Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah merupakan suatu ukuran yang menggambarkan tentang besaran penduduk yang telah bekerja dan ingin serta sedang mencari pekerjaan. Dengan indikator ini, cukup penting dalam menerangkan kecendrungan penduduk untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat ekonomis. Menurut Badan Pusat Statistik 2001 bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja Indonesia mengalami sedikit peningkatan dari 67.76 persen pada tahun 2000 menjadi 68.60 persen pada tahun 2001. Peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja ini salah satunya dikarenakan makin membaiknya mutu sumberdaya manusia dan makin aktifnya wanita berperan di luar rumah tangga.

5.2.4. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha